6.

348 54 3
                                    

Ayo tekan bintang dulu di pojik kiri bawah

.

.

.

Dan tinggalkan komen guyss..

***

Pasangan baru itu sudah berada di apartemen setelah sebelumnya menyempatkan diri untuk makan malam di luar. Tentu saja. Irene tidak bisa memasak dan Baekhyun tidak mungkin mau untuk menjadikan ramen sebagai hidangan makan malamnya. Hingga jadilah mereka pergi ke restoran terdekat untuk mengisi perut mereka.

Ceklekk...

Baekhyun membuka pintu kamar mandi setelah selesai membersihkan badannya. Namun langkahnya terhenti ketika mendapati Irene yang tengah menelpon seseorang sambil duduk di atas ranjang.

"Anni oppa, gwenchanha."

"-"

"Aku hanya mengambil cuti untuk beberapa hari, besok aku sudah mulai kembali masuk."

"-"

"Tidak, tidak perlu menjemputku oppa."

"-"

"Ne, sampai jumpa besok." Irene menutup panggilannya, menyisakan Baekhyun yang masih mematung di depan kamar mandi.

Baekhyun penasaran dengan seseorang yang baru saja menelpon Irene. Siapa dia? Mengapa Irene memanggilnya dengan sebutan 'oppa'? Setau Baekhyun Irene hanya memiliki seorang adik perempuan.

Baekhyun seakan tersesat dalam pikirannya sendiri hingga tak menyadari ia telah berdiri disana cukup lama. Setelah sadar ia sudah melihat Irene telah berbaring di atas ranjang. Lalu ia kembali meneruskan langkahnya untuk segera mengistirahatkan tubuhnya.

Baekhyun melepas atasan piyama yang masih dikenakannya, kemudian melirik Irene yang tampaknya belum tertidur.

"Kau mulai pergi ke kampus besok?" tanyanya datar sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Ne." Irene menjawab singkat.

"Berangkatlah bersamaku." Irene sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Baekhyun. Apa benar dia tengah meminta untuk berangkat bersama dengan Irene.

"Dan aku memiliki sebuah permintaan." Baekhyun kembali membuka suaranya yang dibalas Irene dengan sikap diamnya.

"Seperti yang kita tau, tidak banyak orang yang mengetahui pernikahan kita, begitu juga dengan anak-anak di kampus. Jadi aku minta, kita akan tetap menganggapnya seperti itu," kata Baekhyun serius.

"Jika kau bertemu denganku di kampus, bersikaplah seperti biasa."

Entah bagaimana satu kalimat itu berhasil untuk menghancurkan hati Irene. Yeah, memangnya apa yang Irene harapkan. Pernikahan ini bisa dibilang hanya sebagai keperluan sebuah bisnis, tidak ada cinta. Dan ia juga tidak bisa menyalahkan Baekhyun jika ingin menyembunyikan pernikahan mereka.

"Ne, Baekhyun-ssi," jawab Irene pasrah.

"Begitukah kau memanggil suamimu?" Apa? Masih bisa juga dia memanggil dirinya sebagai seorang suami ketika dia tidak melakukan apa yang seharusnya seorang suami lakukan.

"N-ne, Baekhyun-ah." Irene sedikit ragu untuk memanggilnya seperti itu karena sepertinya Baekhyun tidak suka dipanggil demikian.

"Jangan salah lagi, aku tidak mau mendapat ceramah dari eomma hanya karena kau salah panggil." Jadi itukah alasannya? Ah, terkutuklah kau Byun Baekhyun. Kau selalu sukses untuk menghancurkan hati Irene.

......

Sudah satu jam sejak terakhir kali mereka berbicara, dan Irene masih belum tertidur juga. Kalimat yang Baekhyun uncapkan terus terngiang dalam benaknya, tentang permintaan Baekhyun untuk merahasiakan pernikahannya. Irene sangat kesal padanya, rasanya seperti dia tidak diterima oleh Baekhyun, dan itu sangat menyakitkan.

Dia menolehkan kepalanya pada Baekhyun. Tampaknya namja itu sangat kelelahan hingga ia langsung tertidur dengan pulas setelah memejamkan matanya.

Irene kembali membalikkan badannya memunggungi Baekhyun, ia meraba perut datarnya. Sepertinya ia kembali merasa lapar. Aish, jika tidak diberi makan bisa-bisa Irene tidak tidur hingga pagi.

Irene menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan berniat untuk pergi ke dapur mencari apapun yang bisa dimakan. Namun belum sempat juga ia terduduk sebuah lengan besar menariknya untuk kembali ke posisi semula.

Baekhyun memeluk pinggang ramping Irene, membuat mata yeoja itu membulat sempurna dan merasakan kehadiran ribuan kupu-kupa yang tengah menari di atas perutnya. Helaan napas teratur milik Baekhyun berhembus pelan menerpa lehernya, menjadikan Irene sedikit kegelian karenanya.

"Kajima," ucap Baekhyun tepat disamping telinga Irene.

Baekhyun kembali mengeratkan pelukannya pada Irene hingga tubuh atasnya yang telanjang menempel pada punggung Irene.

"Kajima~," ucapnya sekali lagi dengan suara serak khas orang yang masih tertidur.

Kenapa ini? Kenapa Baekhyun jadi seperti ini? Mengapa Baekhyun mengucapkan kalimat seperti itu pada Irene. Mengapa dia melarang Irene pergi. Arghh... Baekhyun benar-benar membuat Irene bingung.

.

.

.

.

.

TBC

Votmen jjusseyo..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang