sebelas

376 63 1
                                    

Yuhuuuuuuu updettt

*

*

*

*

*

*

*

Ayo tekan bintang duluh di pojok kiri bawah!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo tekan bintang duluh di pojok kiri bawah!!!


*

**

"IRENE-YA!" Irene mendengar Baekhyun meneriakkan namanya, ia segera mengusap wajahnya kasar lalu bangkit dari posisi terduduknya. Dia merapikan bajunya yang tampak kusut, dan berjalan ke arah kamar.

Irene menggigit bibir bawahnya ketika tangannya menyentuh kenop pintu. Dia menghembuskan napas kasar lantas memasuki ruang tersebut dengan langkah tegasnya.

Dia mendapati Baekhyun sudah menempelkan ponsel miliknya ke telinga dan menjawab panggilan tersebut. Tidak. Baekhyun tidak boleh mengangkat telponnya, bisa jadi itu dari Hanbin.

Dengan langkah gusar Irene mendekat dan menarik paksa ponsel di tangan Baekhyun dan memutus sambungannya. Dia menatap Baekhyun sedingin yang ia bisa dan mendapat balasan serupa.

"Kenapa diambil?" tanya Baekhyun sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Tidak sopan menjawab ponsel milik orang lain tanpa izin." Irene masih menyertakan nada dingin dalam kalimatnya.

Baekhyun menyeringai "Kau bukan orang lain, kau istriku." Irene terdiam di tempat, kalimat itu seperti meluncur tepat ke dalam hatinya. Oh, jadi dia masih menganggap Irene sebagai istrinya? yeoja itu hanya bisa menelan ludahnya kasar dan menelan gumpalan pahit yang kembali bersarang di tenggorokannya.

"Ada apa dengan matamu?" tanya Baekhyun setelah menyadari kedua mata Irene yang tampak sedikit membengkak. Meski ruangan tersebut hanya diterangi oleh cahaya temaram, tetap saja Baekhyun bisa menangkap hal itu dengan jelas. Sayang Baekhyun tidak cukup peka untuk menyadari kalau yeoja itu habis menangis.

"Bukan urusanmu." Irene pergi begitu saja sambil membawa ponsel di tangannya, meninggalkan Baekhyun yang tampak sama sekali tidak ingin peduli dengannya.

***

Ini sudah hampir tengah malam, dan Baekhyun belum juga tertidur. Untuk kesekian kalinya dia mengalami insomnia, ia benci dirinya yang seperti ini. Oh ya, Irene juga tidak kunjung kembali ke kamar sejak insiden tadi. Apa dia tidur di sofa? Tapi dia sama sekali tidak mengambil bantal maupun selimut. Apa dia baik-baik saja?

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang