3. Aku Tak Mengenalimu (1)

949 83 0
                                    

Acara kumpul sahabat di villa Adrian semakin ramai. Setelah makan-makan, saatnya menggelar sajadah untuk sholat Dzuhur berjamaah. Kebetulan hari ini cerah, tikar yang sudah tergelar di taman luar tak mereka gulung. Jadi, mereka sholat di luar.

Momen seperti ini memang sangat dirindukan sahabat itu. Sudah hampir tiga bulan mereka tidak piknik bersama. Meskipun rumah mereka saling bersebelahan, tapi sahabat itu tidak merasa cukup puas untuk menghabiskan waktu bersama.

Sholat berjamaah dipimpin oleh Jefri, salah satu sahabat Adrian juga. Jadi Adrian memiliki lima sahabat. Perkumpulan ini berisikan enam papah muda yang kini sudah bertambah juga dengan enam mamah muda.

"Allahu Akbar" Jefri mulai memimpin sholat.

Berselang sepuluh menit kemudian, sholat selesai dilaksanakan. Semuanya membentuk sebuah lingkaran. Saatnya Jefri memberi tausyiah untuk teman-temannya.

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.."

"Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.."

"Buat tema hari ini, mau bahas apa nih?" tanya Jefri dengan gaya khas kebapak-bapakan.

"Nikah!!"

"Anak!!"

"Bebas!!"

Semua menjawab saling bersahutan. Hingga saat seseorang meneriakan satu tema, semuanya diam.

"Akhir zaman!!" jawab Agus.

"Hehehhee. Berat ah bahas akhir zaman mah. Mending yang ringan aja. Bahas rumah tangga" Jefri menggaruk belakang lehernya.

"Huuu.... Katanya tadi nanya. Dikasih rekomendasi malah gitu.." Agus menekukkan bibirnya. Naya, sang istri tak kuasa melihat tingkah suaminya.

"Hehe. Maafin Agus yah guys.. Kan tahu sendiri dia kaya gimana" Naya mewakili Agus meminta maaf.

"Syuut diem!! Ini Pak Ustadz Jefri mau ceramah!!" sang ketua geng mengondisikan para anggotanya.

"Oke siap!" jawab Daniel semangat.

"Langsung aja yah. Jadi, di dalam rumah tangga itu harus saling pengertian. Pengertian dalam hal apapun. Misalnya, kalau suami punya masalah. Ya udah biarin aja dulu sendiri. Karena sifatnya laki-laki itu menyendiri saat ada masalah. Sebaliknya, perempuan itu maunya cerita terus kalau ada masalah. Sebagai seorang suami, harus mendengarkannya dengan baik. Agar terjalin cinta bersemi di antara kita" Jefri mulai memberikan tausyiah singkatnya dan langsung pada intinya.

"Misalnya lagi, kalau suami lagi ingin. Istri gak boleh nolak. Tapi suami juga harus ngerti kalau misalnya istri capek, yah jangan dipaksa juga."

Krik.. Krik.. Krik.. Krik...

Tak ada reaksi sama sekali dari semua temannya.

"Bosen, Je! Ngebahas itu mulu. Udah sering!!" protes Rizky.

"Ya terus bahas apaan? How to keep romantic gitu?" balas Jefri dengan Bahasa Inggris yang agak belepotan.

"Hahahaha.. Bisa!! Bisa!! Kan, ada tuh contohnya" ujar Denia dan ia seketika melirik Alya yang duduk di sebelahnya. Alya memasang senyum kaku karena mendadak ditunjuk.

"Apa sih resepnya? Kayanya gak pernah berantem sama Kang Adri. Tiap ketemu, kaya yang udah tahu tugas masing-masing gitu. Jadi yang satu ngurus anak, yang satu ngapain. Kerja sama kalian tuh bagus banget!" puji Naya yang juga selalu takjub dengan pasangan ini.

"Iya, karna kita jago akting" jawab Alya dan Adrian dalam hati secara bersamaan.

"Kita pernah berantem juga kok karna hal kecil. Cuma gak pernah kita besar-besarin aja" Adrian yang menjawab sekenanya.

Pura - pura Harmonis ⭕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang