Pertemuan..

976 93 14
                                    

.
.
.
.
.

"Hiks, kenapa selalu aku yang tertimpa nasib buruk? Hiks aku juga ingin menjadi cantik dan juga tinggi seperti mereka!"

Teriakan frustasi terdengar menggema di jembatan, gadis dengan kaca mata bulat dan rok sepanjang bawah lututnya sedang menangis karena baru saja di tinggalkan oleh pacarnya.

"Kenapa? Hiks apa aku bersalah di masa lalu? Hiks kenapa? Kenapa hanya aku yang memiliki nasib buruk ini?"

Tangisan itu masih berlanjut sampai gadis itu melihat sebuah mobil tiba-tiba menabrak seorang pria tua yang sedang berjalan di pinggir trotoar.

Mata gadis itu membulat dan dengan cepat berlari mendekati pria tua itu.

"Ka-kakek..apa anda mendengar suaraku? Kakek sadarlah!"
.
.
.
.
.
Seorang  dokter paruh baya keluar dengan raut wajah panik.

"Pasien kekurangan darah, benturan begitu keras di bagian kepala membuatnya kehilangan banyak darah-"


"Darah pasien AB negatif, darah ini sangat langka dan saat ini kami tidak memiliki stok darah langka ini sama sekali-"

Dokter paruh baya itu menjeda kalimatnya sambil menatap jam yang melingkar di tangan kanannya.

"2 jam, kita hanya memiliki waktu 2 jam, jika tranfusi darah tidak segera di lakukan maka pasien bisa meninggal."

Gadis dengan kaca mata bulat itu membulatkan matanya karena terkejut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang.

"D-dokter, a-aku tidak tahu apa golongan darahku, tapi bisakah kau memeriksa golongan darahku?"

Tangan gadis itu bergetar hebat menatap dokter di depannya, dia paling takut jarum suntik, tapi dia juga tidak bisa hanya diam saja tanpa melakukan apapun.

'Seseorang sedang di ambang kematian, terlepas dari cocok atau tidaknya darahku nanti, aku harap aku bisa membantu seseorang di dalam hidupku'

Dokter itu tersenyum ramah dan membawa gadis itu ikut bersamanya.
.
.
.
Di sisi lain seorang pria berbahu lebar terlihat gelisah saat membawa mobilnya melaju menyusuri jalan raya.

"Halo?"

"Kang daniel, aku berhasil menemukan kakekmu, cepat datang ke rumah sakit sekarang juga."

Suara di seberang teleponnya berhasil membuat pria bermarga kang itu mengangguk mengerti.

"Aku akan kesana sekarang hyung."

Panggilan telepon di akhiri, pria itu segera mempercepat laju mobilnya agar lebih cepat sampai ke rumah sakit.

Keadaan tegang masih menyelimuti ruang tunggu pasien, gadis dengan kaca mata bulat itu masih duduk disana.

Setelah melakukan pemeriksaan darah, ternyata darah gadis itu cocok dengan pasien dan tranfusi darah di lakukan saat itu juga.

Ini sudah dua jam lebih dan gadis itu masih setia menunggu pihak keluarga yang sudah di hubungi sejak 30 menit yang lalu.

'Aku lelah'

nielwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang