Flashback on
Hempasan suara ombak terdengar sangat tenang, kemerahan dilangit membuat siapa saja yang melihatnya takjub, betapa indahnya ciptaan Tuhan. Dibibir pantai terlihat dua pasang remaja yang berlari kesana-kemari dengan gelak tawa yang menyertai keduanya.
"Udah ah aku capek" lenguh seorang gadis cantik yang terlihat lucu dengan rambut sebahunya.
Dia Queenara Henzie Herra, gadis yang identik dengan kulit putih dan wajah bulatnya, dia tidak terlalu tinggi, tubuhnya sangat ideal, yang membuat siapa saja yang melihatnya akan tertarik, suara lembutnya sangat cocok dengan wajah cantiknya.
"Kita duduk disana saja" jawab seorang anak lelaki yang menarik tangan Nara kesebuah batu yang tersusun rapi dibibir pantai.
Namanya Arcelio Vishnu, dia adalah teman dekatnya Nara, lebih tepatnya orang yang Nara sukai, tubuhnya jauh lebih tinggi dari Nara, kulit eksotisnya membuat Arcelio terlihat lebih tampan, ditambah lagi dengan hidung mancung dan alis tebal yang menambah kesan sempurna diwajah Arcelio.
"Kita pindah kesana ya, tadi aku udah pesan makanan, lagian sebentar lagi waktu berbuka masuk" ajak Lio yang langsung mendapat anggukan dari Nara.
Adzan berkumandang, yang menandakan masuknya waktu berbuka, keduanya langsung lahap menghabiskan makanan yang telah disediakan didepan mereka.
"Setelah kelulusan nanti kamu mau masuk kampus yang mana?" Tanya Nara disela-sela makannya.
"Dimana aja, asal ada kamu disana" jawab Lio yang masih fokus dengan makanannya.
Nara yang mendengar itu hanya tersenyum, bahkan saat ini Nara merasa jantungnya berdetak dengan sangat cepat.
"Lio?" Panggil Nara yang membuat Lio meralihkan pandangannya ke wanita yang ada didepannya itu.
"Kamu nggak kesal sama aku?"tanya Nara.
"Kesal karena?"Lio balik bertanya.
"Hubungan kita"balas Nara dengan singkat.
"Kenapa aku harus kesal? Aku tau kita saling mencintai, aku juga tau kalau kamu ga akan pernah mau pacaran, sekalipun itu dengan orang yang kamu cintai" jawab Lio.
"Tapi aku takut kamu jenuh Lio, kita ga ada hubungan apa-apa,kita hanya punya perasaan yang sama"
"Ga akan Nara, sampai kapanpun rasa itu akan tetap sama, aku gapeduli kamu yang nggak mau pacaran itu, yang jelas wanita yang aku cintai sekarang cuma kamu Nara, always you" balas Lio yang berusaha meyakinkan Nara.
"Maaf ya karena aku gamau kita punya hubungan lebih dari teman" balas Nara.
"Kamu jangan merasa bersalah, justru itu yang membuat aku lebih semangat lagi buat bisa selalu bersama kamu, karena kamu gamau pacaran ya udah, aku gamasalah, karena aku bakal ngelamar kamu"jawab Lio dengan sangat bangganya.
"Ih kamu apa-apaan sih" gerutu Nara.
"Tenang aja,ga sekarang kok, tapi nanti, setelah kita lulus kuliah dan ketika kamu sudah siap"
Nara yang mendengar perkataan Lio hanya bisa memaparkan senyum manisnya.
Nara dan Lio, mereka sudah berteman saat mereka masih TK, mereka selalu masuk kesekolah yang sama, sampai saat ini mereka juga berada di SMA yang sama. Sudah sejak masa SMP Lio mencoba mengajak Nara untuk berpacaran, tapi Nara selalu menolak, bukan hanya Lio, banyak lelaki yang ingin menjadi kekasih Nara, tapi tidak satupun yang Nara terima.
Nara selalu menanamkan dalam dirinya, kalau dia tidak akan pernah pacaran sampai dia menikah, bahkan dengan orang yang dia cintai sekalipun seperti Lio saat ini. Nara selalu berpikir jika dia menjalin hubungan dengan seseorang, lalu hubungan itu tidak berjalan dengan baik, itu hanya akan membuat satu masalah dalam hidupnya, dan akan membuat dia menciptakan satu musuh pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melupakan Rindu
DiversosTerkadang takdir terlalu menyakiti kita, tetapi percayalah, bukan takdirnya yang menyakiti, melainkan kita yang tidak bisa berdamai dengan takdir itu sendiri