Author POV
Bunyi deruman mobil terdengar, memasuki pelataran rumah mewah nan megah. Rumah yang dihuni oleh sebuah keluarga kaya raya dengan aset yang bejibun, siapa lagi kalau bukan keluarga Utama. Rumah mewah itu terlihat sepi. Hingga terlihat Nadya keluar dari dalam mobilnya, dengan menjinjing tas sekolahnya dan melangkah masuk ke dalam rumahnya.
"Maa...mamamama", teriak Nadya yang sedang memanggil mamanya, namun tak ada sahutan dari dalam rumahnya itu. " Mama mana sih, biasanya kan udah pulang kalau jam segini", gerutu Nadya sambil melihat semua isi rumah untuk mencari mamanya. Hingga ia berteriak untuk memanggil asisten rumah tangganya, "bi..binyemm", karena teriakan Nadya yang super dasyat itu, Bi Inyem sampai tergopoh-gopoh lari dari arah belakang.
"Iya, Non. Ada yang bisa Bi Nyem bantu?", tanya Bi Inyem dengan sopan pada anak majikannya ini.
"Bi Nyem, mama kok nggak ada di rumah ya? Apa belum pulang?", tanya Nadya langsung karena ia sangat heran kenapa mamanya belum pulang jam segini. Biasanya mamanya akan lebih dulu pulang dari tempat butiknya, sebelum Nadya pulang dari sekolah. Tapi hari ini, mamanya bahkan tak terlihat di seluruh sudut rumah.
"Iya, Non. Nyonya tadi telpon ke rumah, dan Nyonya bilang kalau hari ini Nyonya agak sedikit terlambat pulangnya. Karena kerjaannya masih banyak di butik, Non", jelas Bi Inyem pada Nadya.
"Ohh. Ya udah, Bi. Makasih ya", Bi Inyem pun mengangguk dan melangkah pergi lagi ke belakang. Kemudian Nadya pun melenggang pergi menuju ke lantai atas, tepatnya menuju ke kamarnya yang ada disana. Sesampainya Nadya di depan pintu berwarna coklat itu, ia segera membuka pintu itu. Terlihat kamar di dalamnya bernuansa putih bersih, terdapat tempat tidur king size, melihat itu Nadya segera melempar ranselnya ke atas meja belajarnya, melepas sepatu dan kaus kakinya, barulah ia segera merebahkan dirinya di atas tempat tidurnya. Ia sangat lelah hari ini, lelah karena terlalu bahagia bisa bertemu dengan orang-orang tersayangnya. Padahal hari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah setelah libur panjang. Karena terlalu letih dan lelah, Nadya tanpa mengganti pakiannya terlebih dahulu, pun segera memejamkan matanya yang sudah sangat berat untuk di buka. Ia pun terlelap, membawa dirinya pada alam yang paling indah yaitu alam mimpi.** ** ** ** ** ** **
Di lain tempat, seorang laki-laki sedang memandang sebuah pigura yang terdapat di atas nakasnya. Ia mengambil pigura itu, terdapat sepasang bocah laki-laki sekitar umur 10 tahunan dan seorang perumpuan sedang tersenyum, menampilkan raut bahagia mereka masing-masing. Laki-laki itu menyunggingkan senyumannya, matanya memandang foto itu dengan sorot kerinduan yang teramat sangat. Ada rasa rindu pada dirinya, yang tak pernah tersalurkan. Ia mengadahkan kepalanya mengingat masa itu.
Flashback on
Terlihat seorang bocah perempuan yang sedang fokus pada sebuah buku yang ada di hadapannya. Ia sedang mencoret-coret sesuatu pada lembaran bukunya. Sedang bocah laki-laki di hadapannya hanya diam, sambil menatap bocah perempuan yang ada di hadapannya itu. Bocah laki-laku itu tersenyum, saat memeehatikan tingkah bocah perempuan yang ada di hadapannya sekarang.
"Na, kamu lagi apa? Sampai seserius itu," tanya bocah laki-laki itu pada bocah perempuan di depannya. Sedang bocah perempuan itu hanya mengangkat kepalanya sedikit, kemudian kembali menyibukan dirinya pada lembaran bukunya. Karena gusar bocah laki-laki itu merebut lembaran itu.
"Ishhh, Li. Balikin kertas aku sini," minta bocah perempuan itu.
"Tidak, aku mau lihat apa yang sedang kamu buat. Hingga kamu tidak merespon aku sedikit pun", celoteh bocah laki-laki itu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DLS 2 : TRIANGEL LOVE
Teen FictionCerita tentang masa lalu seorang Nadya, masa dimana dia pernah bertemu seseorang, masa dimana dia pernah merasakan falling in love dengan seseorang di masa lalunya. Cerita tentang bagaimana dia pernah merasa mempunyai orang yang paling spesial, hing...