Dua

281 14 0
                                    

Typo bertebaran 😅

Happy reading 😘😘

.

.

Naya mengetuk pintu rumah bernuansa pink itu. Tak lama terdengar dibuka dari dalam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Tante!!!" Bocah berumur 4 tahun itu memekik girang dan langsung melompat ke pelukan Naya.

"Duh.. Tante kangen banget sama kamu" ucap Naya sambil mengusap rambut Arka.

"Iya dong Tante, Arka itu memang ngangenin"

"Loh, Nay, sama siapa kesini.. ayo masuk" ajak Aira.

Arka turun dari pelukan Naya, dan langsung menarik Naya masuk ke dalam.

"Mau minum apa Nay?"

"Yailah Ra, kaya sama siapa aja sih. Ntar gue ambil sendiri" jawab Naya yang sudah duduk menyandarkan dirinya di sofa.

"Okedeh, gue lanjutin cuci piring dulu ya Nay" pamit Aira kembali ke dapur.

"Tante... Arka bawain minuman buat Tante cantik" Arka datang dengan segelas air putih ditangannya.

"Terima kasih sayang.. sini duduk sama Tante" Naya mengambil gelas nya dan mengangkat Arka untuk duduk di pangkuannya.

"Kamu gemesin banget sih" ucap Naya gemas sambil menciumi pipi Arka.

"Ya jelas dong Tante, kata papa Arka itu terlahir dari bibit unggul, makanya gemesin sekaligus ngangenin" sahut Arka sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya.

"Duh iyadehh..." Ucap Naya sambil mencubit pipi gembul Arka.

"Karel mana Nay? Kok tumben sendirian?" Aira yang baru saja kembali dari dapur langsung duduk di sofa sebelah Naya.

"Lagi meeting, dicafe. Gue tinggal aja" jawab Naya dengan wajah kesalnya. Dia masih setia mengelus-elus rambut Arka yang sedang bermain mobil-mobilan dipangkuan nya.

"Tumbenan Lo. Kenapa emang?"

"Tau tuh, sekretaris nya genit. Males gue ngeliatnya. Dia ngeliatin Karel Mulu" oceh Naya.

Aira tersenyum jahil "Lo cemburu?" Ucap Aira

Naya tersentak, kemudian menggeleng cepat "enggak! Ngapain gue cemburu!" Sanggahnya.

Aira terkekeh melihat ekspresi sahabatnya itu "iyadeh percaya gue. Eh Nay, btw dua hari lagi gue sama Rama mau ke Surabaya tapi gue gak bisa bawa sikembar" ucap Aira.

Aira dan Rama memang lebih dulu dikaruniai keturunan, kembar pula. Tidak dipungkiri Naya memang sedikit iri mengingat usia pernikahannya dan Karel sudah memasuki tahun kelima.

"Mama.. Arka sama Tante cantik aja ya.. mama sama papa pergi sama diva aja" ucap Arka semangat.

Aira tersenyum gemas melihat anak nya ini. Usia Arka memang masih balita, tapi terkadang ucapan ajaibnya itu membuat Aira kagum.

Naya pun mengangguk antusias mendengar penuturan Arka.
"Iya Arka sama gue aja"

"Beneran gak keberatan Nay?" Tanya Aira

"Yaampun Ra, kaya sama siapa aja sih. Ya enggak lah Ra, gue seneng banget malah"

"Nah Arka setuju, asikk Arka bisa bobo bareng Tante cantik" girang Arka yang sudah turun dari pangkuan Naya dan melompat kegirangan. Naya dan Aira hanya bisa terkekeh melihat tingkah menggemaskan Arka.

"Diva mana Ra?" Tanya Naya.

"Masih tidur mungkin Nay, main terus dari tadi" jawab Aira.

***

After Wedding (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang