Tiga

241 10 0
                                    


🌚🌚
Typo bertebaran yeorobun 😅

Happy reading 😘

.

.

.

Karel terbangun pukul 4 pagi, dia tersenyum mengingat kejadian tadi malam, Naya masih tertidur dipelukannya tanpa sehelai benang pun.

Karel mencium kening istrinya itu cukup lama. Kemudian dia melepaskan tangan Naya yang memeluk pinggangnya.

Karel turun dan pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Setelah nya, dia langsung menuju dapur, hari ini dia berniat membuatkan sarapan untuk Naya.

Karel memulai aksi memasaknya.

"Nasi goreng aja kali ya? Eh pake telur deh, biar spesial" gumamnya.

***

Naya terbangun dari tidurnya saat menyadari Karel tak ada di samping nya. Ia mengucek matanya memastikan penglihatan nya, Karel memang tidak ada.

Naya berniat bangkit untuk ke kamar mandi, tapi gerakannya tertahan saat menyadari dia tidak memakai apapun saat ini.

Naya cepat cepat berlari ke kamar mandi sebelum suami mesumnya itu masuk ke kamar.

***

"Wah gila Lo rel. Hebat banget. Siapa bilang lo gak bisa masak?! Chef Juna mah lewat lah!" Monolog karel pada dirinya sendiri.

Dia menatap bangga hasil masakannya pagi ini. Berhubung ini weekend jadi Karel tidak perlu buru-buru ke kantor.

Karel berniat akan membangunkan Naya, tapi Naya sudah turun dengan piyama tidurnya.

"Morning sayang" ucap Karel sambil menghampiri Naya ia mengecup sekilas bibir Naya.

"Morning too" balas Naya.
"Kamu ngapain pagi-pagi gini di dapur?" Tanya Naya.

"Ada deh, kita shalat dulu yuk. Abis itu sarapan. Aku udah buatin sesuatu yang spesial buat kamu"

*

*

*

"TADA!!!!  Aku buatin sarapan buat kamu" ucap Karel bangga sambil menunjukan hasil masakannya.

Naya menelan ludahnya susah payah, dia tidak terlalu yakin yang didepannya ini makanan apa mainan playdoh

"Karel.. ini" tunjuk Naya.

"Itu telur ayam Papua Nay, makanya item, tapi enak kok rasanya sama aja kaya telur ayam biasa" jawab Karel sambil menuangkan air minum.

"Telur ayam Papua ya.."

"Iyaa sayang"

Naya mengangguk tak yakin, setau nya semua telur ayam sama saja, warna nya putih bukan hitam.

"Ayo makan" ajak Karel semangat.

Naya tersenyum ragu, makanan dihadapannya ini sedikit menyeramkan.

Naya menyuapkan sesendok sambil memanjatkan doa dalam hatinya sebelum sesuap nasi goreng itu masuk dalam perutnya.

"Gimana sayang? Enak?" Tanya Karel.

Naya mengunyah dan menelannya cepat cepat, diraihnya gelas air yang ada di depannya.

"Rel.. ini enak, tapi terlalu asin, terlurnya juga gosong rel.. aku buatin lagi gapapa ya?" Ucap Naya, sebetulnya dia tidak tega mengatakan itu, tapi apa boleh buat.

Karel menekuk wajahnya

"Maaf nay,aku cuma pengen jadi suami yang baik buat kamu" ucapnya lesu.

Naya tersenyum lembut, diraihnya tangan Karel "sayang, kamu itu udah jadi suami yang sangat baik buat aku. Kamu yang terbaik pokoknya. Aku masakin sarapan kita dulu ya, nanti kamu telat ke kantor" ucap Naya.

After Wedding (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang