Hidden Danger 04

425 44 2
                                    

Renjun keluar dari kamar mandi sambil menggosokkan handuk pada rambutnya yang basah sehabis mandi. Ia sudah berfikir akan bersantai menikmati waktu luangnya di kamar dan meminum cokelat hangat sambil menikmati pemandangan dengan tenang. namun semua itu hanyalah expentasi, realitanya ia malah disibukkan dengan tamunya si Lee Jeno dan satu lagi sepupunya, Mark.

Renjun terdiam sejenak, memandangi kedua orang tamunya. Kalau dilihat, sepertinya interaksi keduanya tidak bagus. Berdiam di tempat duduk masing masing tanpa berniat menyapa apalagi membuat topik pembicaraan. Benar benar kaku.

"kupikir kau sedang menjauhinya" Mark menujuk Jeno tanpa pikir panjang lagi, ia sudah cukup kesal dengan pemuda berambut Dark brown itu.

Jeno sedikit menoleh pada Mark kemudian mengalihkan pandangannya pada Renjun
"benarkan dugaanku, kau sedang menjauhiku. Apa yang salah dengan ku Renjun?" Jeno menatap Renjun lebih lekat.

Renjun hanya menggidikkan bahunya "kurasa tidak ada" jawabnya acuh, apapun sekarang yang meraka lakukan hanya menambah mood Renjun semakin buruk. Apalagi dengan Jeno yang terus menerus menuntut jawaban darinya, itu benar benar menbuatnya muak.

"aku tau, pengaruh alkohol kemaren pasti masih berasa hingga kau mau menampung pria menyebalkan ini di apartementmu? iyakan?" oh iya, dan satu lagi yang membuat mood Renjun semakin kacau. Mark, menurutnya sepupunya itu terlalu banyak bicara Dan sangat brisik.

"kau minum lagi?! astaga aku sudah melarangmu minum untuk minggu ini! kau sudah gila hah?! kau mau merusak tubuhmu sendiri?!"

"hey tuan Lee, diamlah. Sepupuku ini tau caranya menjaga dirinya sendiri, urus dirimu sendiri dan pergi dari sini. aku yang akan menjaga Renjun" Mark menpuk bahu
Renjun pelan

"apa hakmu mengusirku? kau bahkan tidak tau apa akibat buruk dari alkohol dengan dosis berlebih. Sebaiknya kau saja yang pulang, dan biarkan aku mengawasi calon istriku" ucap Jeno sambil memamerkan senyum tipisnya pada sang lawan bicara.

"jaga ucapanmu keparat!! kau pikir aku seorang yang terbodoh disini hah?" kesal Mark, ia refleks bangun dari tempatnya duduk.

"Mark hyung, Jeno, apa kalian tidak bisa diam?! aku sedang lelah dan kalian harusnya memberiku waktu untuk istirahat" mendengar ucapan tegas Renjun, Mark pun segera duduk kembali dengan rasa kesalnya.
Renjun menatap kedua orang itu bergantian sebelum akhirnya menghela nafas berat "tidak bisakah aku mendapatkan ketenangan barang satu hari saja?" Renjun memijit keningnya, kepalanya terasa sedikit pusing menghadapi tingkah kedua orang dihadapannya.

susana menjadi sangat hening, tidak ada satupun dri mereka yang mau membuka suara Sampai akhirnya keheningan itu dipecah oleh Renjun kembali "kalian berdua pulanglah, aku perlu waktu untuk istirahat dan sendiri" ucapnya sambil beranjak dari tempatnya duduk, mungkin menuju ke kamar.

"pastikan kau mendapat istirahat yang cukup Renjun" Jeno Lebih dulu berdiri dan segera mengusak surai DarkOrange milik Renjun lembut.

chuu~

Jeno mengecup dahi Renjun sekilas kemudian beranjak meninggalkan ruangan, tak lupa ia menarik lengan Mark memaksanya untuk ikut meninggalkan ruangan, membiarkan sang pemilik apartement beristirahat.

"penggangu! ayo biarkan tuan putri istirahat"

"lepaskan tanganmu dariku bodoh! aku bisa jalan sendiri."

Melihat tingkah dua orang itu Renjun memperlihatkan semyum tipisnya. Antara kelakuan kekanak kanakan dua orang tadi dan akhirnya ia bisa beristirahat tanpa ada yang mengganggu

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Drrttt drtttt

Bunyi ponsel Membuat pemuda bersurai Light brown itu terbangun dari tidur nyenyaknya, Diliriknya sebuah jam dinding di sisi kirinya yang menunjukkan pukul 03.46 AM,

"hhh, masih pagi" desahnya
Kenapa terbangun di jam yang begitu pagi seperti ini? dan jawabannya adalah hal yang membuat Renjun benar benar muak, Hal itu mungkin yang dinamakan tugas. Hhh tugas yang sungguh menyebalkan.

Renjun segera memeriksa pesan yang masuk di ponselnya dan segera membacanya.

Message from keparat sialan
huang renjun,
Tugas level C
gedung hotel hanseul, gwangju.
Target: pengacara kim eunsoo 32 thun.

Terserah kau saja bagaimana cara memusnahkan hama pengganggu itu

Anggap saja tugas telah terselesaikan

Aku percaya padamu

"ck! menyebalkan!" decak Renjun dan segera turun dari sofa tempatnya tertidur. dia bahkan tak sempat beristirahat dengan baik, Tidur di sofa dengan dingin yang menusuk tubuh, dan apa lagi sekarang? tugas di pagi pagi buta? Tapi tenang saja, hal itu sudah biasa bagi Renjun.

Di pagi buta begini Renjun langsung berjalan menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri, dia berniat tidak akan tidur lagi setelah ini. Lagi pula ia juga punya kelas pagi hari ini, jadi sebagai mahasiswa yang baik dia pun tidak mau datang terlambat.

Seusai mandi dengan bathrobe masih menutupi tubuhnya Ia segera masuk ke kamarnya dan mengambil beberapa hal yang mungkin ia perlukan semacam hoodie putih agak kebesaran, celana jeans panjang, tas punggung berukuran kecil, topi dan masker hitam, serta kertas dan pena yang ia masukkan dalam tas punggungnya, oh ya jangan lupakan botol kecil berkapasitas 10 ml. Kalau di lihat isinya sebuah benda cair Seperti.. Racun mungkin.

Setelah dirasa cukup ia segera melangkah keluar apartemen, memulai rencana yang ia susun secara khusus.

"Benang merah" gumamnya pelan sebelum akhirnya benar benar keluar dari gedung apartemen.

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇

Bentar.. Ko makin ngaur?

Hidden Danger (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang