Hidden danger 00

1.1K 92 4
                                    

Tap tap tap

Suara langkah kaki terdengar cukup jelas di telinga seoarang Lee Jeno, semakin lama semakin terdengar jelas, sampai akhirnya suara langkah kaki itu berhenti terdengar, lebih tepatnya berhenti di depan Jeno yang sedang menelungkup diatas mejanya.

Brrakkk

seseorang memukul meja itu keras hingga Jeno akhirnya dengan sangat terpaksa bangun dari posisi telengkupnya. Ia tahu pasti orang yang melakukan hal tidak sopan seperti itu, yah siapa lagi kalau bukan kakak sepupunya, Jung Jaehyun.

"ada perlu apa hyung? kalau kau mau bercerita tentang mirisnya kisah percintaanmu itu sebaiknya nanti saja, aku sedang tidak dalam mood yang baik" ucap Jeno tanpa energi sama sekali, kemudia kembali menelungkupkan kepalanya.

"bangunlah bodoh! ada pekerjaan yang harus kau lakukan" Jaehyun dengan kasar menarik kerah belakang kemeja Jeno demi membuat sang adik bangun dan berdiri.

"tugas apa lagi yaampun! bukankah seharusnya bulan ini aku sudah bebas tugas?!" Jeno frustasi dan mengacak rambutnya kasar.
ia kemudian menarik nafas kasar "apa mau paman?" tanya Jeno dingin, ia hanya ingin menyelesaikan tugasnya kemudian pergi kemana saja, ia benar benar sangat ingin istirahat. apalagi untuk saat ini, Dimana tugas kampus yang berhamburan dan jadwal yang tak jarang bertabrakan satu sama lain. Ini membuat Jeno stres!

"kali ini akan lebih mudah bagimu, kau hanya perlu mengintai salah seorang pelanggan di salah satu minimarket yang akan datang sekitar jam 4.34 menit. Kurasa hari ini dia menggunakan setelan jas hitam dan berperawakan agak besar, kau tau itu?" tanya Jaehyun pada yang lebih muda. selang beberapa detik ekspresi wajah Jaehyun berubah kesal melihat Jeno yang sedari tadi hanya terdiam dengan tatapan kosong, entah dia mendengarkan atau tidak.

"Lee Jeno! kau mendengarku?!" bentak jaehyun

"hhh..ya ya tentu saja hyung, apa perlu kubunuh saja? kau terlalu banyak mengusik kehidupanku" ucap Jeno dengan wajah datarnya.

"tidak perlu, selama rekaman cctv di minimarket itu rusak" ucap Jaehyun sambil memamerkan senyum sinisnya, "dan jikalau memang terpaksa, maka itu tugasku, tidak perlu repot Lee"

'cih! jadi maksudmu kalau saja kamera CCTV nya tidak rusak maka aku yang harus mengorbankan nyawaku untuk membunuhnya?' kata itu tak benar benar Jeno ucapkan. Lagi pula membunuh kan memang pekerjaannya.

Jeno tersenyum remeh, "tugasku hanya bagian mengawas kan?.."
"samapai bertemu disana"

• 🌛 •┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈*┈┈┈*┈┈• 🌛 •

Jeno sedang duduk dengan santainya di salah satu kursi yang deletakkan di pinggiran sungai han, menikmati angin sore lembut yang seakan mengajaknya menari bersama, membelai rambut cokelat si pemuda, angin itu benar benar tenang dan membawa kenyamanan.

"hyung, kau duluan saja, ada beberapa barang yang akan kubeli. Akan lama jika kau menunggu"

Suara lembut itu.. Jeno kenal, ya tentu saja dia kenal. Lantas ia menoleh ke sumber suara dan menemukan tubuh pemuda berdaban mungil dengan seseorang yang lebih tinggi darinya, Huang Renjun dan... Entahlah, Jeno tak kenal orang yang bersama Renjun itu.

dari tempatnya Jeno bisa melihat dengan jelas, pemuda yang bersama Renjun itu seakan mencegatnya untuk pergi-masuk ke minimarket- tangannya bertahan menggengam pergelangan Renjun.
Ya mungkin terlihat biasa, namun kenapa Jeno merasa sangat panas ?
Bagaimana tidak, pemuda bertubuh mungil itu, huang Renjun atau bisa di sebut kekasih soeorang Lee Jeno-- ah bukan, lebih tepatnya tuangannya. Sedang bersama pria lain sekarang?

Ok Jeno berusaha positive thinking, mungkin saja itu kakak atau sepupunya. dan Untuk membuktikan pemikiran positifnya itu benar, ia harus segera berlari menghampiri kedua pemuda itu.
.
.
"renjun!" sapa jeno saat sudah berada tepat di hadapan kedua pemuda itu.
Renjun memasang ekspresi bingungnya dengan pemuda yang satunya lagi masih menggenggam tangannya.

"ekhem.." jeno berdeham sambil sedikit melirik tautan tangan kedua orang di depannya.
dan seakan mengerti Renjun segera melepaskan genggaman tangan mark dari pergelangannya.

"kenapa jeno?" tanya renjun heran, dan jangan lupakan ekspresi bingungnya yang nampak sangat menggemaskan bagi jeno.

"ah tidak, aku hanya kebetulan jalan jalan dan bertemu denganmu disini.."
"hemm.. Lantas kau?" tanya jeno balik

"aku habis menyelesaikan tugasku dengan mark hyung, dan mark hyung bilang akan mengantarku pulang, tpi sebelumnya ada yang harus kubeli di minimarket" jawab renjun seadanya, ia sedikit melirik pemuda di sampingnya -mark- agar membenarkan perkataannya.

"ya.. itu benar, Terkadang kau tidak bisa menyelesaikan mesalahmu sendiri" ucap mark sambil mengacak surai renjun gemas.

'apa itu? membantu? dia lebih cocok disebut pengganngu. apa dia hama di hubunganku dan renjun?, kalau iya biarkan aku memusnahkannya' monolog Jeno yang tidak suka akan sikap mark pada Renjun, atau mungkin Jeno cemburu?.
Yah bagaimana tidak, dia bahkan tidak pernah membelai surai indah Renjun apalagi mengacaknya -seperti yang dilakukan Mark tadi- jika dia melakukannya munggkin Renjun akan marah karna menyentuhnya tanpa ijin. Hhh, mungkin terlihat tidak normal bagi sebagian orang, hubungan tanpa skinship, seperti itulah Jeno dan Renjun.

゚*♢HD~00♢* ゚



Ehehe,

bntr ini ko ga nyambung? (тωт。')

Hidden Danger (NoRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang