Part 9

77 5 0
                                    

Kebahagiaan akan datang ketika kita terus bersyukur dan bersabar..
Percayalah..

****

Tet tet tet

" mbak zah, di suruh ibu ngimami sholat jamaah " kata fitri
" oh iya fit, emang ibu kemana fit " tanya ku
" ibu sama bapak lagi jengkuk neng alya ke pondok, barusan berangkat mbak zah " jawab fitri
" oh gitu ya, ya udah sana ambil wudhu dulu kasian yang lain udah nunggu " perintah ku
" iya mbak, tunggu fitri ya mbak " lalu pergi

Mulai tadi semua terasa berbeda padahal hari ini ulang tahun ku, pikiran ku masih tertuju tadi pagi saat mas fauzan menemui bunda. Entah kenapa ada kebahagiaan sendiri tapi juga kesedihan, iya mas fauzan mau pergi tapi dia belum mengatakan apapun ke aku.


Semua santriwati makam malam, setelah makan malam semua kembali ke asrama. Tapi setelah aku kembali ke kamar, farah sama ida memanggil ku katanya di suruh ke dapur.

" mbak zah " panggil ida
" hmm iya ada apa da " jawab ku
" itu mbak, mbak zahra di suruh ke dapur " jawab farah
" oh di suruh siapa far, emang ibu udah datang ya " tanya ku, karena biasanya kalau ibu datang pasti nyariin yang tadi ngimami sholat
" bukan mbak, ibu belum datang katanya sih ibu sama bapak besok pagi pulang " jawab ida
" oh ya udah, aku ke sana sebentar emang belum selesai ya yang piket " tanya ku, malah farah sama ida udah pergi gitunya aja. Aku putusan langsung ke dapur.

" kok malah sepi sih, pasti yang lain udah kembali ke asrama deh " kata ku sambil balik badan baru tiga langkah ada yang memanggil nama ku

" zahra " seorang yang memanggil
Aku masih diam di tempat, tapi seperti orang laki laki suara dan aku tetap tidak balik badan
" selamat ulang tahun zahra, barakallahu fii umrik " lanjutnya, aku langsung balik badan dan aku mengangkat wajah ku yang tadinya menunduk

" mas, ma.. mas fauzan " kata ku, iya dia mas fauzan
" iya ini aku zah, selamat ulang tahun ya, barakallahu fii umrik " ucapnya sambil membawa kuetar di tangannya
" hmm makasih mas " jawab ku sambil tersenyum langsung menunduk lagi
" iya sama* udah di tiup dulu tuh lilinnya " perintahnya lalu aku meniup lilinya

" eh mas kok bisa ke sini, nanti kalau ketahuan santriwati yang lain gimana mas, udah ah mas pergi aja aku takut mas ketahuan kalau di sini mas " kata ku panjang lebar dan hanya di jawab senyuman sama mas fauzan
" kok malah senyum* sih mas, udah ah mas pergi aja aku beneran takut lho mas " lanjut ku
" udah bicaranya, ternyata kamu bawelnya mbem baru kali ini aku memberanikan diri berhadapan langsung sama kamu dan bicara sama kamu, eh ternyata kamu orangnya bawel mbem " jawabnya langsung membuat ku malu dan menundukkan wajah ku apalagi saat dia panggil aku dengan sebutan mbem.

" kenapa tuh pipi kamu, kok merah ya " godanya
" ih apaan sih mas, udah ah aku malu mas " jawab ku
" ngapain malu sih, ya udah nih kuetarnya nanti di makan sama teman*nya dan ini kado buat kamu " lalu memberikan ku kado
" makasih ya mas " jawab ku

" iya udah aku mau kembali ke asrama dulu ya " katanya
" eh mas, sebentar minta waktu sebentar aku mau tanya ke mas " langsung dia balik badan
" katanya aku di suruh pergi tadi, sekarang malah jangan " goda mas fauzan
" ih apaan sih, beneran sebentar aja " aku langsung ngambil pisau di dapur dan menyobek sebagian penutup bungkus yang tadi buat kuetarnya

" ini mas, buat mas makasih ya " ucap ku sambil mengulurkan sepotong kuetar kepada mas fauzan
" iya sama sama zahra " jawabnya
" mas aku boleh nanya sesuatu gak " aku memberanikan diri bertanya dengan kejadian seminggu lalu yang katanya mas fauzan mau boyong

" boleh mau tanya apa zah " jawabnya
" hmm itu mas, gimana ya mau nanyanya aku bingung " kata ku sambil senyum* gk jelas
" ada apa sih zah, tanya aja gpp " jawabnya
" hmm itu mas, seminggu yang lalu kata farah mas mau boyong itu benar mas " aku memberanikan diri menanyakan itu tapi yang di tanya malah ketawa gak jelas

" ih kok malah ketawa sih mas, aku serius ni nanyanya mas jawab dong " kali ini aku maksa
" eh iya ya maaf, emang kenapa kalau aku mau boyong " jawabnya
" emang bener ya mas fauzan mau boyong, tapi kok gak crita ke zahra biasanya mas crita ke zahra lewat buku tapi kenapa ini enggak mas " jawab ku
" kamu beneran bawel ya zah " dia malah membuat ku geram aja
" udah ah kalau gak mau crita, udah sana boyong aja aku mau kembali ke asrama " baru aku melangkah dia bicara

" jangan dong zah, iya aku crita sekarang " aku berhenti langsung balik badan ke arahnya
" sebelumnya mas minta maaf ya zah, udah bohong ke kamu tapi ini juga buat kebaikan zah " ucapnya terpotong, buat kebaikan emang ada apa
" jadi sebenarnya aku bohong kok, dan soal farah yang bilang aku boyong itu cuma rencana ku buat ngerjain kamu, jadi selama seminggu ini kalau kamu dapat kabar kalau aku mau boyong trus ada bapak ku ke ndalem sama aku itu semua bohong aku udah ngerencanain udah jauh* hari dan itu sudah sepakatan dengan teman* kamu zah, mas minta maaf ya zah mas udah bohong sama kamu " jelasnya mampu membuat melongo dan tiba* pipi ku udah basah aja

" loh kamu kenapa nangis ya, aku minta maaf ya bukan maksud ku buat nyakitin kamu cuma aku ingin kasih kejutan di hari ulang tahun mu " jelasnya lagi
" mas jahat zahra kira mas beneran mau boyong " jawab ku sambil menghapus air di pipi ku
" maafin mas ya zah, udah ah jangan nangis nanti tambah tembem loh itu pipi " godanya
" ihh apaan sih gak lucu mas, tapi makasih ya mas buat kejutaannya sama makasih juga mas bisa bikin zahra nangis saat zahra dengar mas mau boyong " jawab ku
" hehe sama sama zah, udah jangan nangis ya mas kan cuma bercanda mas gak beneran boyong kok " katanya
" iya mas zahra gak nangis kok " jawab ku
" oh iya kalau yang tadi pagi, mas juga minta maaf gak izin zahra dulu kalau mau kenalan sama bunda " ucapnya
" oh iya mas gpp kok " jawab ku sambil tersenyum

" udah nih berduaannya, udah ayo balik zah " tiba* annisa udah di belakang ku bukan annisa aja tapi udah ada putri, indah, talita sama farah
" ih apaan sih, kalian kok tiba tiba ada di sini sih " tanya ku
" kita udah ada di sini mulai tadi zah, tapi kita ngumpet di balik dinding itu " jawab putri sambil menunjuk dinding yang gak jauh dari tempat ku
" jadi kalian udah tau dong dari awal " tanya ku hanya di jawab senyum jail dari mereka

" ya udah mas, pergi dulu ya zah kuetarnya di makan bareng sama teman*nya " izin mas fauzan sebelum kembali ke asrama putra
" oh iya makasih juga buat potongan pertamanya zah " goda mas fauzan
" eh iya mas sama sama, hati hati mas " jawab ku sambil menunduk pipi ku pasti udah merah

" orang udah pergi zah, ngapain masih senyum* sendiri sih " indah membubarkan senyum ku
" eh iya maaf " jawab ku dengan wajah tanpa dosa
" udah ayo kembali ke asrama " ajak talita

Maaf ya baru bisa update lagi ini, semoga kalian gak bosan ya sama cerita abstrak ku ini..

Love Story in PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang