MYBMS(2)

673 51 0
                                    

Taehyung memasuki kelasnya yang selalu bising akibat para muridnya, ada yang menggosip ada pula yang kejar-kejaran layaknya anak kecil

Ya, seperti itulah keadaan kelas 12 IPS 4 bahkan kelasnya sudah dianggap sebagai generasi paling bobrok yang pernah ada di sekolah. Para songsaenim pun sudah banyak yang menyerah mengajar di kelas itu.

"Ada apa dengan wajahmu itu?" Jimin bertanya ketika Taehyung sudah duduk di sampingnya

Taehyung tak menjawab ia terdiam kemudian meletakkan kepalanya pada lipatan tangannya yang berada di atas meja. Jimin menghela nafas menanggapi kelakuan sahabatnya ini

Jimin dan Taehyung sudah bersahabat dari bangku SD sampai sekarang bahkan Jimin sudah sangat hapal akan sifat Taehyung dan masalah yang ada di keluarga lelaki bersuara berat itu. Melihat mood Taehyung yang terlihat hancur Jimin sudah menduga bahwa pasti Taehyung sedang ada masalah dengan adiknya lagi yang tak lain adalah Jungkook adik kelasnya yang duduk di kelas 11 IPA 1 itu.

Jimin sangat mengenal Jungkook, ia akui lelaki itu sangat sempurna namun, ia juga merasa prihatin akan sikap kedua orang tua Taehyung yang sering membedakan kedua anak mereka. Karena Jimin tahu sedari kecil Taehyung sangat menyayangi Jungkook namun semua berubah ketika Jungkook selangkah lebih maju dari Taehyung sehingga sikap kedua orang tua mereka pun mulai berubah seiring berjalannya waktu

Sifat iri memang terdengar sifat yang buruk namun, yang namanya juga manusia pasti memiliki rasa iri meskipun terhadap adiknya sendiri

Jimin masih memandang Taehyung yang sudah menutup mata memasuki alam mimpi. Sampai bel berbunyi pun Taehyung tak membuka matanya terlihat bahwa Taehyung amat kelelahan

*****

Jungkook memasuki lapangan basket hari ini jadwal latihan tim inti karena akan menghadapi pertandingan melawan sekolah lain, namun tak menutup kemungkinan banyak sekali yang menonton latihan ini meskipun sudah ada instruksi dari kepala sekolah bahwa latihan kali ini tidak perkenankan untuk di tonton demi kenyamanan dan konsentrasi para pemain tim basket. Para penonton bersorak ketika Jungkook dan teman-temannya mendribel bola bahkan saat Jungkook berhasil memasukan bola ke dalam ring, sorakan bertambah semakin keras

Jungkook tampak acuh tak mempedulikan sorakan para penonton namun, matanya langsung teralih ketika melihat Taehyung yang duduk di tribun penonton tapi sedang asyik memainkan ponselnya. Senyuman Jungkook mengembang melihatnya ia merasa memiliki semangat lebih besar ketika melihat  Hyung nya meskipun lelaki itu tak bersorak menyebut namanya seperti penonton yang lain.

Tak terasa latihan sudah berakhir bahkan para penonton sudah banyak yang meninggalkan tribun. Jungkook beserta pemain lainnya berkumpul untuk saling memberi arahan

"Jungkook, itu Hyung mu kan?" Tanya Sehun yang menghampirinya dan memandang Taehyung masih duduk di bangku tribun

Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban

"Dilihat-lihat dia sangat manis, sepertinya aku menyukainya" sahut Sehun kemudian

Jungkook yang awalnya acuh langsung melirik Sehun yang sedang memandang Taehyung dengan wajah berseri. Ia merasa ingin marah namun bukan marah sebagai adik dari Taehyung melainkan karena ia juga menyukai Hyung nya

Jungkook akui dia telah terjatuh dalam pesona jeon Taehyung sedari lama. Awalnya pun Jungkook merasa tak yakin akan perasaannya pada taehyung namun, semakin lama ia malah semakin menyayangi Taehyung melebihi sayang seorang adik kepada kakaknya

"Kapten, aku harus pulang sekarang" Jungkook tersadar dari lamunannya, ia mengangguk sebagai jawaban kepada Jimin

Jimin kemudian menghampiri Taehyung yang sudah menunggunya. mereka kemudian pulang bersama. Jungkook hanya dapat memandangnya dari kejauhan

"Menurutmu Taehyung sudah punya kekasih?" Tanya Sehun pada Jungkook

"Entah"

"Jimin sepertinya sangat dekat sekali dengannya"

"Mereka bersahabat"

Sehun kemudian mengangguk-ngangguk tanda mengerti sedikit senyuman menghiasi wajah nya menambah kesan ketampanannya, ia berpikir bahwa masih ada kesempatan untuk dirinya mendekati seorang jeon Taehyung 

Taehyung masih berkutat dengan ponselnya bahkan ia tak mendengarkan sama sekali ocehan dari Jimin, ketika Jimin menyadarinya ia langsung merampas ponsel Taehyung dari tangan lelaki itu

"Apa-apaan kau, kembalikan!" Taehyung merenggut kesal berusaha mengambil ponselnya dari tangan Jimin

"Dari tadi kau sibuk dengan ponselmu memangnya ada hal yang lebih menarik dari aku?" Taehyung menaikan sebelah alis matanya sedikit memberikan senyuman ejekan pada sang sahabat. "Kau? Tidak ada menariknya sama sekali"

"Dasar, jatuh cinta padaku tahu rasa kau" Jimin memukul bahu Taehyung namun pelan

"Itu tidak akan pernah terjadi chim haha" Taehyung tertawa saking kencangnya mungkin dapat menulikan telinga orang lain

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu dasar blanktae" Jimin kembali kesal dengan Taehyung yang seenaknya saja memanggilnya chim, ia tidak suka dengan panggilan itu karena panggilan itu di berikan oleh almarhum eomma nya jadi jika ia mendengar panggilan itu ia selalu teringat eomma nya

"Ne ne mianhae"

Taehyung kembali merebut ponselnya dari tangan Jimin beruntunglah kali ini ia berhasil. Sebenarnya sedari tadi ia sedang mencari informasi tentang jual beli motor impiannya kurang lebih mirip motor yang Jungkook punya. Sedari dulu memang Taehyung menginginkan sebuah motor agar ia dengan mudah dapat pergi kemanapun dan tak harus menunggu bus yang sangat lama

"Tae sampai kapan kau akan terus membenci jungkook?" Taehyung menoleh melirik Jimin yang masih fokus pada langkahnya

"Aku tak membencinya, aku hanya tak menyukainya saja" Taehyung tentu saja menyangkal karena ia sama sekali tak membenci jungkook seperti yang Jimin pikirkan ia hanya tak menyukainya saja

****

Keadaan rumah sangat sepi membuat taehyung bingung kemanakah eomma dan appa nya  Padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Ya seharusnya Taehyung sudah pulang sedari sore namun ia mampir sebentar bermain game bersama Jimin hingga lupa waktu

"Hyung dari mana saja?" Seseorang bertanya padanya siapa lagi kalau bukan Jungkook, Taehyung hanya menghela nafas dan mulai beranjak menuju kamarnya yang berada di lantai 2

"Kau tidak perlu tahu"

Jungkook mengangguk mengerti meskipun sebenarnya ia merasa sedikit sakit hati mendengarnya namun ia harus mengerti karena tidak mudah baginya untuk dapat di terima Taehyung kembali seperti dulu

"Appa ada urusan bisnis ke luar negeri, eomma juga ikut" Jungkook kembali berbicara memberi tahu Taehyung yang mungkin merasa bingung. Taehyung berhenti sejenak di tangga

"Ouh.." hanya itu yang di ucapkan oleh Taehyung kemudian lelaki itu kembali melanjutkan langkahnya menuju kamarnya tanpa menghiraukan Jungkook lagi, bahkan ia melupakan perutnya yang terasa lapar karena belum terisi selama tadi siang namun ia sedikit malas untuk kembali turun mengambil makanan hingga ia putuskan untuk tidur saja.

Di lain tempat Jungkook menyusul menuju kamarnya yang tak jauh dari kamar milik Taehyung sejenak ia berdiri di depan kamar Taehyung dan selalu berharap semoga lelaki itu dapat menerimanya kembali, karena sungguh ia sangat menderita dalam keadaan yang seperti ini. Penuh kecanggungan bersama Hyung nya padahal dulu mereka sangat dekat, dekat sekali

TBC~

My younger brother, my sweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang