MYBMS(16)

371 26 0
                                    

"DASAR ANAK KURANG AJAR, KAU TELAH MEMPERMALUKAN KELUARGA. MAU DI TARUH DIMANA WAJAHKU INI HAH!" Amarah seorang pria paruh baya yang terlihat sangat tegas itu

"Mianhae appa. Mianhae hiks" sang anak mencoba untuk mendapat permintaan ayahnya dengan berlutut pada kaki sang ayah namun ayahnya malah mendorongnya cukup kuat

"PERGILAH DARI RUMAH INI!" usir sang ayah membuat lelaki yang tengah berlutut itu menangis semakin kencang

"Aku tidak mau appa hiks"

"CEPATLAH PERGI KIM RYEOWOOK!" lelaki yang bernama Ryeowook itu dengan terpaksa pergi dari rumah kedua orang tuanya ia tak pernah menyangka akan di usir dalam keadaan tengah mengandung bahkan sudah memasuki bulan ke 4. Hatinya benar-benar hancur ia kehilangan semuanya. Baik kedua orang tuanya maupun ayah dari bayi yang di kandungnya. Bahkan sekarang ia sangat bingung harus melakukan apa

Hingga seorang pria menawarkannya sebuah kebaikan. Lelaki itu membantunya dalam mengurus sang cabang bayi beserta dirinya namun ketika kandungannya telah menginjak bulan ke 8. Ryeowook mendengar pembicaraan lelaki itu dengan pria lainnya yang mengatakan akan membawa bayinya ketika telah lahir sebagai pengujian untuk di bawa ke laboratorium bahkan mereka telah mendapat persetujuan dari keluarga ryeowook. Hal itu membuat Ryeowook panik dan berniat untuk kabur ia tak menyangka keluarga begitu sangat tega padanya

Ryeowook berhasil kabur dan bersembunyi di sebuah desa kecil di daegu. Orang-orang memandangnya aneh karena perutnya buncit padahal dirinya tampan kurus langsing. Bahkan ketika Ryeowook telah siap untuk melahirkan ia tak berani untuk meminta tolong pada siapapun hingga akhirnya ia melahirkan dengan seorang diri sampai ia hampir saja sekarat namun ia tetap tak menyerah dengan sekuat ia membawa bayinya menuju sebuah panti asuhan dengan linangan air mata ia meletakan bayi itu di depan gerbang panti asuhan padahal hari itu cuaca sangat dingin karena telah memasuki musim dingin

"Hiduplah dengan baik hiks" dengan terpaksa Ryeowook meninggalkan bayinya. Ia tak ingin sampai bayinya tersebut di temukan oleh orang-orang yang berniat jahat padanya.

Dan hidup teramat jahat padanya karena ketika Ryeowook telah melangkah cukup jauh dari tempat ia meletakkan bayinya itu, tubuhnya terhempas karena tertabrak mobil karena jalanan sangat licin sehingga mobil itu hilang kendali dan menabrak tubuh Ryeowook yang tengah berjalan di pinggir jalan

"Aku mengetahui kisah itu dari ayahku, Kim Ryeowook adalah kakak sepupuku yang sangat aku sayangi saat kecil aku hanya tahu bahwa dia meninggal setelah menghilang, aku tak pernah tahu bahwa ia telah mengandung dan karena itu aku tak ingin hal seperti itu terjadi pada dirimu" jelas Namjoon membuat taehyung entah kenapa meneteskan air matanya karena merasa sedih dengan kejadian yang menimpa kakak sepupu dari Namjoon itu

"Lalu bagaimana dengan bayi itu?" Tanya taehyung yang penasaran

"Aku pernah datang ke panti asuhan itu namun tak menemukannya. Panti asuhan benar-benar tertutup akan informasi mengenai bayi-bayi yang datang ke dalam panti itu." Namjoon menunduk ia teramat sedih karena tak bisa membantu sedikitpun untuk Ryeowook kakak sepupunya itu

Setelah cukup lama berbincang dengan namjoon. Taehyung pergi untuk pulang ia tak menyangka ternyata ada orang yang senasib dirinya juga namun cukup parah dari dirinya, hingga membuat tiba-tiba saja ia jadi membayangkan apakah nasibnya juga akan sama karena ia tak yakin appa akan menerima bayi yang di kandungnya ketika mengetahui kehamilannya itu karena hal ini pasti membuat keluarga jeon akan malu memiliki dirinya yang aneh dan menjijikkan

******

"Tae bisakah kau berikan kopi ini untuk appa mu?" Mohon sang eomma yang sedang sibuk mencuci piring

"Baik eomma" Taehyung kemudian membawa secangkir kopi namun ketika memasuki ruang kerja appa nya ia tak menemukan kebaradaan lelaki itu di sana jadi Taehyung meletakkannya saja di meja kerja sang appa. Ia di buat kagum dengan interior ruang kerja ayahnya itu untuk pertama kalinya ia memasuki ruangan itu. Taehyung melihat-lihat banyak sekali buku-buku dan dokumen penting matanya kemudian tertarik akan buku hijau yang ada di atas rak karena terdapat gambar singa disana membuat taehyung kemudian meraih buku itu namun tanpa di duga rak itu terbuka menampilkan ruangan gelap yang ada disana

"Apakah ini ruang rahasia?" Gimana Taehyung yang kemudian ia masuk karena begitu penasaran

Di dalam ruangan itu terdapat banyak sekali moment dirinya bersama Jungkook saat kecil yang tak pernah ia ketahui karena ayahnya sama sekali tak menunjukan foto-foto kepada dirinya dan juga Jungkook. Di foto terlihat sekali bahwa ia teramat menyayangi Jungkook dan sebaliknya

Beberapa suratpun juga ada seperti akta kelahiran dirinya dan juga Jungkook serta kartu-kartu keluarga namun ada sebuah laci yang terkunci dan berbeda dari yang lainnya. Taehyung mencoba membuka laci tersebut namun terkunci dengan sebuah kode. Taehyung mencoba dengan hari ulangtahun sang ayah namun tetap tak terbuka, yang kedua ia mencoba dengan hari ulang tahun eomma nya dan hasilnya sama. Tanggal hari pernikahan mereka dan hasilnya sama hingga tanggal lahir Jungkook pun juga namun ketika ia menuliskan tanggal lahirnyaembuatnya terkejut karena laci itu terbuka.

Di dalamnya terdapat sebuah tali benang yang sudah usang dan beberapa kertas yang membuat taehyung semakin penasaran karena terdapat sebuah logo dan tulisan Flower house

Taehyung membukanya dengan perlahan, jantungnya berdetak cukup kencang hingga sebuah nama dirinya terpangpang dalam kertas itu. Kertas itu adalah surat adopsi dirinya dari panti asuhan yang bernama flower house itu. Air mata Taehyung mengalir begitu deras ia tak pernah membayangkan pikirannya selama ini terbukti dengan sangat jelas, bahwa dirinya memang bukan anak kandung dari keluarga jeon hingga Taehyung kemudian menemukan sebuah surat rumah sakit yang menyebutkan bahwa jeon wonwo telah meninggal dan membuat taehyung yakin bahwa wonwo adalah anak sebenarnya dari keluarga jeon

Dengan cepat Taehyung membawa beberapa dokumen itu dan segera menyelinap keluar dari ruangan kerja sang appa

Taehyung menangis ketika telah memasuki kamarnya ia cukup tersiksa akan kenyataan yang telah di sembunyikan ayahnya selama ini pantas saja ayahnya selalu memperlakukannya berbeda dengan Jungkook karena ia memang bukan anak kandung

Taehyung kemudian menghapus air matanya "kau harus kuat Tae, demi iri egyi" kata Taehyung yang menyemangati dirinya sambil mengelus perutnya yang masih datar.

*****

"Nyonya park, aku yakin kau mengetahui kemana adik ku berada. Ia masih hidup kan?" Tanya Seokjin mengintrogasi wanita paruh baya yang sekarang telah menjabat sebagai kepala sekolah

Nyonya park itu masih terdiam tak menjawab namun ia akhirnya mengeluarkan sebuah surat wasiat dari mendiang ibu Seokjin

Di dalam tulisan itu menyuruh agar nyonya park menjaga anaknya

"Lalu dimana adikku?" Tanya Seokjin kembali

"Aku.... Aku meninggalkannya di sebuah panti asuhan bernama flower house" jawab nyonya park sedikit ketakutan

"Kenapa kau melakukan itu? Bukankah ibuku menyuruhku untuk menjaganya?" Seokjin masih berusaha menahan amarahnya yang kapan saja siap meledak

"Karena saat dulu hidupku juga sulit, hingga dengan terpaksa aku meninggalkannya pada panti asuhan hiks" nyonya park menangis mengakui kesalahan terbesarnya itu karena ia tidak dapat memenuhi kepercayaan dari almarhum sahabatnya

"Mianhae Seokjin hiks aku juga menyesalinya seandainya saja aku masih bisa bertahan saat itu" Seokjin tak memperdulikan perkataan wanita itu lagi, ia segera pergi dari tempat itu

TBC~

My younger brother, my sweetheartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang