Symfonia: Reveuse

3.8K 232 15
                                    

Author: Cocoa2795

Rating: M

Genre: Fantasy, Romance, Tragedy.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto. Cerita Orfeus dan Euridike yang asli maupun versi lain adalah milik mereka sendiri. This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If you dislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian's words. Thank you.

Uzumaki Naruto as Orfeus, Hyuuga Hinata as Euridike.

Symfonia: Reveuse

(sekuel dari Symfonia: Ai to Jikan yang dipublish di lapak @AleenaAdiba dan Ini linknya yang mau lanjut baca kehidupan NaruHina di dunia modern https://www.wattpad.com/546239701-symfonia-ai-to-jikan)

...

Langit yang semula cerah tanpa awan, kini berubah. Gemuruh ombak di lautan lepas dengan hujan badai yang berkecamuk. Awan mendung semakin pekat bersama kilatan petir saling menyambar. Membuat suasana begitu mencekam dan menakutkan bagi para penumpang kapal Argo.

Ombak besar menghantam sisi kapal, membuatnya oleng ke kiri. Seruan para pejuang lautan terdengar samar. Mereka saling membahu, menarik tali layar dengan kompak. Suara salah satu pria bertubuh kekar terdengar berseru.

"Demi para dewa, tidak bisakah Zeus berhenti mengamuk?!"

"Tarik! Tarik! Tarik!!"

Kapten kapal berseru keras, memerintahkan awak kapal untuk berjuang melawan badai. Mereka berusaha mempertahankan bentangan layar kapal, agar tidak berkibar dan hancur dihempas angin kencang. Para penjelajah lautan berjuang agar mereka bisa melewati badai dan mengantar para pahlawan menuju Bulu Domba Emas berada.

Tanpa mereka ketahui, sesuatu mengintai mereka dari balik permukaan air. Sebuah sirip yang terkadang menyembul sebelum kembali menyelam ke dalam lautan. Jejak air laut yang bergerak pelan mengikuti kapal kayu di depannya.

Ketika akhirnya badai berlalu, cahaya rembulan nampak bersinar di atas langit malam. Selama kapal berlayar, para pejuang lautan memilih untuk tidur. Rasa lelah usai melawan badai membuat mereka terlelap dengan cepat. Sampai sebuah suara senandung terdengar bersama gemericik air, membangunkan mereka.

Alunan nada yang terdengar samar-samar seakan menggelitik pendengaran. Begitu merdu, dan membuai siapa saja untuk menghampiri suara indah itu. Beberapa awak dan pahlawan bergerak menuju dek kapal untuk menjulurkan kepala ke bawah.

Mereka membeku, terpaku dengan sosok yang tengah berenang pelan di lautan. Seorang perempuan cantik dengan bibir tipis itu bersenandung sembari berenang di dekat kapal. Ketika ia menyadari tengah diperhatikan, gadis itu mendongak dan tersenyum menawan ke arah para pria yang berdiri di dek kapal.

Perempuan itu kembali bernyanyi, dengan suara indah yang membuat para pria memerhatikannya tanpa berkedip. Tak lama, dari dalam air muncul kembali perempuan-perempuan lainnya. Mereka berenang mendekat, memerlihatkan lebih jelas, tubuh atas mereka yang polos tanpa busana.

"Siren...," gumam salah satu awak kapal.

Ia segera menarik bahu rekannya agar menjauh dari dek. Namun tarikan itu hanya ditepis begitu saja. Raut remaja itu berubah pucat, ia ingat dengan salah satu cerita mahluk berbahaya di lautan. Sosok perempuan setengah ikan, dengan kecantikan dan suara merdu yang memikat hati para pelaut.

ONESHOTS NaruHinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang