Tring....tring.....tring...( anggap aja suara bel ya ). Bel masuk udah berbunyi para siswa dan siswi bergegas pergi ke tempat duduk masing masing. Karena gurunya belum datang para siswa dan siswi masih sibuk mengombrol dengan teman sebangkunya, seperti halnya yang dilakukan oleh Dinda dan Rahma.
Kenapa sih loh Din, muka lo kok kayak sebel sama orang gituh ada masalah cerita dong sama gue, tannya Rahma pada Dinda. Gue tuh sebel banget sama Brylian, jawabku yang masih sibuk dengan novel yang gue bawa. Emangnya kenapa Brylian, tanyanya penasaran. Jadi gini tadi kan gue ke kelasnya bareng sama Brylian pas di banggu depan tuh, gue sambil menunjukan bangku yang sudah di tempati oleh David sama Supriyadi, kan disitu ada teman temannya Brylian, terus si RJ ( Rendy Juliansyah ) nanya gini "Dinda pacar loh ya Bry", terus gue jawablah gue bukan pacarnya Brylian, eh malah Brylian bilang ke teman temannya kalau sebentar lagi gue bakal jadi pacarnya dia gue kan jadi malu lah, jelasku panjang lebar pada Rahma. Oh...gituh, jawab Rahma singkat. Ih..kamu ya aku jelasin panjang lebar kamu malah jawabnya gitu doang, ucapku sambil memajukan sedikit bibirku kedepan. Eh..tapi bagus lah Kalau Brylian mau nembak loh, jadikan loh gak jomlo😂. Enak aja loh bilang gue jomblo lo aja juga jomblo, jawabku tak mau kalah dengan Rahma. Tapi kalau loh beneran ditembak sama Brylian loh mau kan ngaku loh, ejek Rahma padaku. Apaan sih loh gak jelas deh. Alah gak usah banyak alesan loh, tuh liat pipimu merah gituh, godanya lagi padaku, aku hanya memegangii pipi gue.
Tapi tiba-tiba ada suara orang yang jalan menuju ke kelas gue, "tuk..tuk...tuk.. (anggap aja suara orang jalan). Ststtsss.....kayaknya ada suara orang yang jalan ke arah kelas kita deh, suara Bagus yang membuat semua anak-anak menoleh ke arahnya. Bentar gue lihat dulu siapa, Bagus langsung beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke pintu untuk mengintip siapa yang akan datang ke kelasnya. Spo gus, tanyanya Bagas kepada Bagus dengan logat jawanya. Aduh...gawat iki Pak Botak, mau dateng ke kelas kita, jawabnya Bagus dan langsung menuju tempat duduknya. Semua anak-anak langsung diam tanpa suara, karena Pak Botak adalah guru ter-killer di sekolahan, kalau rame bisa bisa dihukum habis habisan.
Selamat pagi anak anak, sapanya Pak Botak. Pagi pak, jawab semua siswa yang ada dikelas dengan kompak dan semangat. Sekarang kalian buka buku matematika. Dan semua siswa langsung membuka buku matematikanya masing-masing. Dan Pak Botak langsung menjelaskan pelajaran, dan semua siswa siswi memperhatikan apa yang dijelaskan oleh Pak Botak dengan konsentrasi. Tak terasa pelajarannya Pak Botak selesai, dan sekarang adalah waktu yang ditunggu tunggu oleh semua siswa dan siswi yaitu waktu "istirahat"
"Din..ke kantin yuk, ajak Rahma pada ku".
"Hmm...gimana ya gue lagi males jalan nih, ucapku untuk menolak ajakan dari Rahma".
"Yah...ayok lah kalau gak sama lo gue sama siap dong, ajaknya Rahma lagi padaku."
"Okelah gue mau ke kantin sama lo, tapi loh yang nraktir gue ya gue lagi bokek nin, jawabku dengan cengiran kuda."
"Sip tenang aja, ayok nanti keburu masuk lagi, gue sama Rahma langsung kekantin."
Dikantin 🍽
Sampainya dikantin, gue sama Rahma mencari tempat duduk yang kosong. Tapi tiba-tiba ada yang manggil gue.
"Din...Dinda..., suara yang tidak terlalu asing buatku dan gue langsung noleh ke arahnya. Ya dia adalah Brylian."
"Kenapa, tanyaku padanya dengan tatapan yang agak bingung."
"Sini gabung sama gue sama anak-anak biat tambah rame, tawarnya padaku.
"Terima aja lah Din, lagian udah gak ada tempat duduk yang kosong buat kita, ucapan Rahma yang membuatku mengiyakan ajakan dari Brylian."
"Oke, gue kesana, jawabku padanya, gue sama Rahma langsung menuju bangkunya Brylian sama teman temannya.
"Eh...semua udah pada pesan makanan belum nih, tanyanya Rahma pada Brylian dan juga teman temannya."
"Belum nih, ini juga mau pesan Kok kamu juga mau pesan ya? jawabnya Zico pada Rahma."
"Iya nih."
"Yaudah bareng sama gue aja, tawarnya pada Rahma."
"Yaudah ayok, jawabnya."
"Kalian mau pesan apa biar nanti gue sama Zico pesenin, tannyaku pada anak-anak."
"Em..gimana kalo bakso sama es jeruk setuju gak nih, tawarnya Rendy kepada teman-temannya."
"Mantap tuh, boleh-boleh, jawabnya semua anak-anak yang ada di situ."
"Yaudah gue sama Zico mau pesen dulu, gue sama Zico langsung menuju tukang penjual bakso yang ada di kantin."
"Setelah gue ngantri akhirnya makanan udah siap, gue sama Zico langsung menuju ke anak anak."
"Nih...bakso sama es jeruknya, gue sambil memberikan satu persatu mangkok dan 1 gelas es jeruk kepada anak-anak."
"Makasih ya Ma, Co, ucapnya David padaku dan juga Zico."
"Iya, sama sama, jawabku bersamaan dengan Zico."
Kemudian gue sama anak anak langsung menyantap makanan yang udah dipesan tadi. Dan akhirnya gue sama anak anak selesai makan, sambil menunggu bel masuk kita ngombrol-ngombrol dan sedikit bercanda.
"Eh..Bry kapan loh nembak Dindanya nanti keburu Dindanya diambil sama Rendy tuh, ledeknya Komang pada Brylian."
"Ngapain gue sih Mang, gue kan udah punya si Ica, elaknya pada Komang yang dari tadi ketawa gak jelas."
"Eh....gue lupa kalau loh udah punya si Ica, jawabnya Komang sambil garuk garuk kepalanya yang gak gatal."
"Gimana Bry, yang dibilang sama David kapan loh nembak Dinda, tanyanya Zico."
"Tenang aja nanti gue bakal jadi pacarnya Dinda, ucapnya sambil mengedipkan satu matanya ke arah gue."
Belum sempat gue jawab bel masuk udah bunyi.
"Udah bel tuh ayok masuk ke kalas masing masing, ajaknya Andre kepada teman temannya, dan dijawab anggukan.
"Gue, Rahma, Brylian, Zico, Rendy, Supriyadi, Andre, David langsung menuju kekelas karena kebetulan kita satu kelas.Sampainya dikelas gue langsung duduk dan meneriama pelajaran selanjutnya.
Hay semua.....gimana ceritanya??
Jangan lupa voment sama kasih bintangnya ya....
Makasih udah nyempetin buat baca ceritaku ini.....