Chapter 1

323 30 1
                                    

Akhirnya aku memilih untuk menuruti apa yang dikatakan lelaki itu. Well, tentu saja aku belum sepenuhnya percaya bahwa dia adalah suamiku. Bagaimanapun aku masih tenggelam dalam kebingunganku. Aku pun menuju kamar mandi, berniat untuk cuci muka dan sikat gigi. Karena itu adalah rutinitasku sehari-hari yang tidak bisa kutinggalkan. Dan sesuatu yang membuatku lebih syok dari sebelumnya adalah, saat melihat wajahku di kaca.

“Aaaaah!” teriakku ketakutan. Wajahku berubah! Berubah! Lebih... lebih dewasa. Bahkan  rambutku juga berbeda. Padahal aku masih ingat jelas bahwa aku mempunyai rambut lurus coklat yang panjangnya sebahu. Dan rambut yang kumiliki sekarang adalah pirang, dan bergelombang. Apa yang telah ku lakukan pada rambutku? Aku pun mendekat ke cermin, dan mulai mencubit-cubit pipiku. Ini bukan mimpi, pipiku terasa sakit karena itu.

“Raine?! Kau baik-baik saja?” teriak Harry dari luar.

“uh... iya, aku baik-baik saja,” jawabku berbohong. Keadaan yang menyambutku pagi ini jelas-jelas tidak membuatku baik-baik saja. Aku bisa benar-benar stres karena tidak mengetahui apa yang terjadi pada hidupku. Bagaimana bisa wajahku berubah menjadi lebih dewasa? Aku pun mengacak-acak rambut baru yang kumiliki itu. Hey, ternyata rambutku lebih halus dari yang ku ingat. Tapi tetap saja aku masih merasa stres. Bahkan aku mulai bisa merasakan kepalaku mulai berat.

            Setelah berganti baju, mencuci muka dan sikat gigi, aku pun segera keluar dari kamar mandi. Harry yang sedang menyisir rambutnya teralihkan pandangannya ke arahku, dan menatapku dengan tatapan kasihan. Ia pun meletakkan sisir kecil ke sakunya, lalu berjalan ke arahku.

Seriously, Raine. Kau harus berhenti meminum huju. Aku yakin efeknya pasti telah membuatmu seperti ini,” ucapnya. Lalu ia mengacak rambutku lembut, dan mencium keningku. Aku tidak berusaha menghindar saat ini. Karena rasanya tidak benar jika aku menghindar dari... well, suamiku? “jika kau mempunyai pertanyaan, tanyalah padaku. Tapi jangan sekarang, di mobil saja. Kita tidak mempunyai banyak waktu.” Aku menjawabnya hanya mengangguk.

***

            Perasaan syok itu muncul lagi ketika aku melihat apa yang ada di lobby hotel. Seorang resepsionis hotel itu dari hologram. Dan seragam satpam yang seingatku adalah seragam yang cukup ‘rumit’, sekarang mereka hanya memakai seperti kaos yang memiliki resleting, celana panjang, dan kacamata hitam. Belum lagi ketika sampai di parkiran mobil. Rasanya aku ingin berteriak. Mobil disini bentuknya tidak seperti yang kuingat. Bentuknya lebih minimalis dan yang pasti jauh berbeda.

            Mobil yang kuduga milik Harry ini, berjalan dengan tenang. Maksudku, ketika berjalan, biasanya mobil memiliki suara mesin. Tapi yang ini tidak. Aku hampir tidak mendengar apa-apa dari dalam.

“ini... mobilmu?”

“mobil kita,” ucapnya membenarkan. Aku masih tidak terbiasa dengan fakta bahwa lelaki ini adalah suamiku.

“bagaimana suaranya bisa hening sekali?”

“mobil ini memaki solar system, babe.” Solar system? Bukankah itu adalah energi matahari? Kenapa canggih sekali? Seingatku belum ada mobil yang berjalan menggunakan energi matahari.

“oke, kau bilang aku bisa bertanya padamu jika aku mempunyai pertanyaan. Dan, well, aku mempunyai beberapa pertanyaan.”

shoot,” katanya. Ia tetap memperhatikan perjalanan dan tidak kearahku.

***

Please tell me what you think? Dan maaf chaoter ini pendek. hehe

C x

Transferred (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang