~Siapa Dia?~

42 8 1
                                    

Happy Reading
----

Ratna, Nabilla dan Shelvi sudah kembali ke kelas.

Ini adalah pelajaran Sejarah yang membuat para murid bosan, ditambah lagi gurunya pun tidak peduli jika ada murid yang tidak memperhatikan pelajarannya.
Walaupun muridnya tidak memperhatikan pelajarannya.
Pak Samsudin tetap saja menerangkan tentang apa yang harus di pelajari para muridnya.

Shelvi yang saat itu sedang membaca wattpad, ia sama sekali tidak memperhatikan pelajaran Pak Samsudin.

"Kyaa biasku ganteng banget anjirr.." ucapnya sambil berteriak, begitulah jika ia sudah masuk ke dunianya. Dia tidak mempedulikan keadaan sekitar.

"Heii yang disana, jangan berisik!" Tegur Pak Samsudin.

Shelvi tidak menyadari bahwa ia teriak cukup kencang sehingga dirinya menjadi pusat perhatian.

"Iya Pak maaf" jawabnya sambil menahan malu.

Kedua sahabatnya itu ikut menertawainya.

"Makannya pas di terangin itu diperhatiin!" Ejek Nabilla.

"Haha.. Kasian dia ngayal mulu tiap hari" sambung Ratna.

"Berisik lo berdua!"

Kringgg.. 
Bel pulang berbunyi

Semua murid tampak sibuk memasukkan alat-alat sekolah mereka ke dalam tasnya masing-masing.

"Baiklah anak-anak pelajaran hari ini sudah selesai, Bapak harap kalian tidak melupakan PR yang Bapak berikan pada kalian. Selamat Siang" ucap Pak Samsudin.

Setelah Pak Samsudin keluar kelas, para murid pun berbondong-bondong keluar kelas dengan wajah gembira.

"Yuk balik, gue gak sabar nonton Drakor di rumah lo"
ajak Shelvi sambil tersenyum, membujuk Nabilla agar dirinya diperbolehkan menonton Drakor di rumahnya.

"Jadi drakor apa film horor nih?"

pertanyaan membuat kedua sahabatnya berdebat.

"Film horor aja, itu lebih menantang dari pada nonton drakor yang cuma bikin kita baper dan akhirnya di khianatin sama endingnya" bela Ratna.

Jelas ia akan memilih film horor, film horor adalah favoritnya.

"Drakor juga menantang kok, menantang emosi kita. Kalo lo gak percaya ayo kita buktiin!"

Tiba-tiba benda pipih yang Ratna pegang berbunyi.

"Siapa?" tanya Nabilla.

"Gatau, nomornya juga gak ada di kontak gue" timpal Ratna.

"Angkat aja, siapa tau penting" balas Shelvi.

Ratna pun mengangkat telpon dari nomor yang tidak dikenalnya itu.

"Hallo.. Ini siapa ya?"

"Tolong aku!"

"Maaf ini siapa?"

"Tolong aku!!"

"Maaf jika tidak penting saya matikan telponnya" ucap Ratna sambil menutup sambungan teleponnya secara sepihak.

"Aneh, suaranya dia cuman ngomong Tolong aku. Gitu doang." ucap Ratna heran karena penelponnya tidak memberitahu identitasnya. Dan dia pun menelpon hanya meminta tolong saja.

"Mungkin salah sambung" timpal Shelvi santai.

"Yaudah yuk mendingan pulang aja. Dan gue udah mutusin kita mau nonton apa"  Nabilla tersenyum sumringah.

--👽--

Seperti kesepakatan mereka tadi, hari ini mereka berkumpul di rumah Nabilla.

Semuanya mempunyai kegiatan masing-masing.

Shelvi sedang membaca wattpad ala ala Oppa korea, sambil nyemil jajanan yang ada di rumah Nabilla.

Ratna biasa dia sedang menggambar itulah hobinya.

Nabilla sedang mengotak-atik benda berbentuk pipih alias Handphone.

"Eh, gue masih penasaran deh sama orang yang ada di bus tadi. Gue punya firasat dia bukan manusia" Ucap Nabilla membuka pembicaraan mereka.

Ratna menutup buku gambarnya dan beralih menatap Nabilla "Orang yang mana maksud lo?"

"Apa kalian gak ngeliat? Yang di samping kalian sebelah kiri tadi"

Shelvi mendekat dan beralih duduk di samping Nabilla.

"Di samping kiri? Gue gak sadar di situ ada orang. Perasaan gak ada orang deh"

"Sama gue juga enggak" sambung Ratna

"Serius kalian?" tanya Nabilla terkejut.

Keduanya menatap Nabilla dan di balas anggukan.

"Ah sudahlah, mungkin hari ini penglihatan lo lagi kurang bener" ledek Shelvi

"Iya Bill mungkin mulai hari ini lo harus banyak-banyak makan wortel deh"

Nabilla melirik kedua sahabat sinis "Sialan lo berdua"

"Jadi ..." Ratna menggantungkan omongannya.

Itu sudah biasa ia lakukan, mungkin.

"Jadi apa? Kebiasaan banget ngegantung lo!" sarkas Shelvi.

"Jadi... Kapan kita nonton filmnya?"

"Ah iya gue hampir lupa" Nabilla tersenyum kikuk.

"Drakor aja ya Bill pliss" Shelvi menampulkan pupy eyesnya. Semiga cara ini membuat luluh.

"Horor aja deng Bill lebih seru"

Sepertinya Nabilla tidak luluh pada Shelvi.

Nabilla tersenyum devil pada Ratna.

Ratna rasa kali ini ia akan menyiapkan tissu. Sepertinya Nabilla akan berpikah pada Shevi hari ini.

Shelvi melihat senyuman devil Nabilla yang di persembahkan kepada Ratna.

"Pasti dia mihak sama gue" gumam Shelvi dalam hati.

"Gue rasaa kali ini gue mau nonton..."

"Pasti drakor yakan yakan?" sekali lagi Shelvi memberi tatapan memohon.

Nabilla tersenyum "Film Horor"

Ratna bersorak riang, tadi ia salah duga.

"Ayo kita mulai" ajak Ratna yang tak henti-hentinya tersenyum sumringah

"Mati gue" ucap Shelvi.

----

Ayo Votmen!!
.
.
.
.

Makasih juga yang udah Votmen^^

INDIGO TROOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang