Cemburu

210 11 0
                                    

05.20 p.m

"Ko, jalannya agak cepet kenapa sih. Keburu mataharinya ilang tuhhh" seruku tidak sabar.

"Koko capek ai."

"Ish bodo, aku sendiri aja kesana."

Aku pun menghentak-hentakkan kakiku karena kesal dan berjalan lebih cepat menuju bibir pantai. Aku tidak ingin kehilangan momen matahari terbenam sore ini. Karena terburu-buru, aku pun tidak sengaja menabrak punggung seseorang di depanku.

Aku mengusap-usap dahiku karena berbenturan dengan punggung yang lumayan keras. Aku mendongak dan segera melafalkan kata maaf kepada seseorang yang baru saja kutabrak- dia laki-laki.

"Maaf ya mas."

Dia pun mengedipkan sebelah matanya dan menunjukkan dua jarinya membentuk simbol peace

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia pun mengedipkan sebelah matanya dan menunjukkan dua jarinya membentuk simbol peace.

"Santai, lain kali hati-hati."

Aku terpana melihatnya. Dia tampan batinku.

"Nggak papa?" Katanya sambil ikut mengusap dahiku.

Aku pun tersadar dan melihat koko-kekasihku sudah berada dihadapanku saat ini.

"Ih kok jadi koko????" Kataku sedikit berteriak.

Dia cemberut melihatku dan menurunkan tangannya.

"Apa? Berharap mas tadi yang ngelus-ngelus dahi kamu?" Katanya, terdengar seperti sedang cemburu.

Oh astaga, koko bisa cemburu juga ternyata. Kesempatan nih...

"Ya iyalah, mas tadi ganteng tau, mana wangi hmmmm eh eh badannya juga bagus nggak sih tadi, koko lihat sendiri kan." Seruku, pura-pura antusias.

"Hmm gitu ya ai. Terus terus?"

"Ter..."

Aku baru saja ingin melanjutkan perkataanku terhenti, karena melihatnya berancang-ancang membuka kaos yang dipakainya.

Aku baru saja ingin melanjutkan perkataanku terhenti, karena melihatnya berancang-ancang membuka kaos yang dipakainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"E-eh koko ngapain?"

"Gerah, tadi lari nyusul kamu."

"Enggak, maksud aku koko ngapain mau buka baju segala????" Protesku.

"Kan koko bilang gerah ai, makanya koko buka baju." Katanya, sambil meneruskan kegiatannya membuka kaos.

Aku pun hanya terdiam sambil memandang punggung putihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pun hanya terdiam sambil memandang punggung putihnya.

Aku meneguk ludahku kasar.

Sejak kapan koko jadi berotot gitu. Enggg seksi.

Tiba-tiba aku merasakan pipiku panas. Aku yakin, pipiku pasti memerah. Aku pun menepuk-nepuk pipiku kasar dan menggelengkan kepalaku.

"Kenapa ai?" Katanya menatapku heran.

"Eh eng...enggak ko." Ah sial, kenapa malah jadi gugup gini. Niat mau bikin koko cemburu malah kena sendiri.

Dia terkekeh sambil menatapku, menyeringai.

"Gimana ai, badan koko juga bagus kan. Kamu mau milih koko atau mas yang tadi hm?" Katanya sambil mendekatkan badannya kepadaku. Sial, dia menggodaku.

Aku membuang pandanganku ke arah lain. Pipiku semakin memerah. Astaga.

Dia menyentuh kedua bahuku dan aku segera menutup mataku. Takut sekaligus penasaran.

Cup

Dia mencium bibirku kilat.

Aku membelalakkan mataku, terkejut dengan kenekatannya menciumku di depan umum.

Dia terkekeh dan mengacak-acak rambutku.

"Kamu gemesin banget sih ai."

"Koko!!!!!!!" Teriakku galak.

Dia mendekat dan menundukkan kepalanya sejajar dengan kepalaku. Aku terdiam, mengantisipasi hal apa lagi yang akan dilakukannya.

"Sstt... jangan muji-muji orang gitu lagi ah, koko nggak suka." Bisiknya di telingaku.

KOKO [Seunghoon Imagine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang