8. Awal Penyesalan

1.3K 174 31
                                    

chapter terpanjang😥
jdi jangan bosen yaa...










--------
Renjun melempar tasnya sembarang, lalu menghempaskan diri ke tempat tidurnya.

"Hahh..." helaan nafas Renjun yang entah keberapa kalinya hari ini.

'Jaemin itu pacarnya Mark hyung, tapi yang selalu menemaninya itu Jeno. Mark hyung terlihat oke dengan itu, kenapa?'

Sejujurnya Renjun tidak bisa berhenti memikirkan ini semenjak dia dan Jaemin menjenguk Haechan dua hari yang lalu.

Ada Jaemin di sana, tapi Mark hanya fokus pada Haechan. Wajar memang, Haechan sedang sakit. Tapi kenapa Mark bisa biasa saja melihat semua perhatian Jeno pada Jaemin?!
Bahkan setelah Yukhei datang pun Mark tetap menyibukan diri asal itu bukan tentang Jaemin. Aneh!
Dari cerita Haechan, Mark itu tipe pria romantis yang terkadang posesif. Tapi semenjak Renjun pindah ke sini, menghabiskan sebagian besar waktunya bersama Haechan, Jeno, dan Jaemin, yang otomatis ada Mark. Dia bisa menyimpulkan kalau ada masalah di antara Mark dan Jeno. Dia juga bisa melihat dengan jelas tatapan tidak suka Mark tiap kemunculan Jeno. Tapi kenapa Mark bisa biasa saja saat di rumah sakit?!
Kepala Renjun terasa ingin pecah sekarang.

"Kenapa aku harus memikirkan hal ini?!" Renjun menutup wajahnya dengan bantal. "KENAPA?!" teriaknya yang teredam bantal.

Lalu dia melempar bantal itu, mendudukan dirinya. "INI SEMUA SALAH CHENLE!"

Benar, ini semua salah Chenle!
Bagaimana bisa anak itu dengan santainya berkata.

"Gege suka pada Jeno-Jeno itu kan?" Chenle bertanya begitu santai saat mereka sedang mencoba menu baru cafe di dekat sekolah.

"Hah?!"

"Ey, gege tidak usah bohong. Aku mengerti kok," Chenle tersenyum bangga melihat Renjun yang terlihat membuka-menutup mulutnya, tidak tahu mau menjawab apa.

"Tapi..." Chenle mengernyit. "Bukannya Jeno-Jeno itu punya pacar ya?"

"Apa?! Jeno tidak punya pacar!" Renjun menjawab dengan cepat.

"Itu loh, ge. Teman yang biasa makan siang sama gege, rambut coklat, kalau senyum selalu pamer gigi, manis lagi," jelas Chenle.

"Jaemin?"

"Oh iya! Tetangga Jisung! Iya, iya, namanya Jaemin," Chenle berujar heboh sambil tepuk tangan. "Itu pacar Jeno-Jeno kan?!"

"BUKAN!" Renjun tiba-tiba berteriak. "Jaemin bukan pacar Jeno!"

"Ih, biasa saja dong, ge. Kan aku jadi kaget," Chenle berujar sambil mengelus dadanya. Ya ampun, Renjun tiba-tiba berteriak, siapa yang tidak terkejut?

"Gege reaksinya berlebihan sekali. Jadi benarkan? Gege suka pada si Jeno-Jeno," Chenle berujar dengan nada menggoda.

Renjun hanya terdiam saat itu. Tapi setelah dipikir-pikir lagi. Mungkin benar, perasaan yang dia rasakan ini perasaan suka. Jeno baik, selalu ada untuk Renjun, walau belakangan sudah tidak sesering dulu. Tapi...

"Kau gila?!"

Renjun yang saat itu mau ke toilet menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan Haechan.

"Jangan berteriak!"

Itu suara Jaemin.

"Kau juga berteriak!" Haechan membalas sengit.

"Itu kan untuk membuatmu diam!"

"Hah! Sudah, sudah. Kembali ke masalahmu,"

Renjun merasa tidak sopan sebenarnya, tapi entah kenapa dia tiba-tiba merasa penasaran, jadi dia mendekat ke pintu toilet. Mau menguping ceritanya.

HOME [NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang