7

11 0 0
                                    

tiba pada pukul sembilan lewat lima malam hari.

Romania masih terlihat ramai.

orang orang berkerumunan tersebar dimana mana.

"Zion, kita kemana?" tanyaku pada Zion.

"aku mempunyai sebuah rumah tak jauh dari tempat ini"

"rumah? milik siapa?"

"milik pamanku. ia seorang pendeta ortodoks pada era nya dulu. dan sekarang rumah itu tidak berpenghuni"

"baiklah. kita kesana"

dalam perjalanan, aku, Zion, dan Rick menikmati aneka pemandangan. tentu saja kami menyantap menu makan malam di sekitar sana.

Makanan makanan khas Romania memang tidak ada dua nya.

Sampai akhirnya kami tiba di kota Bráila.

Suasana indah, beramai ramai orang mulai mengadakan pesta kembang api untuk memperingati adanya bulan purnama untuk kedua kali.

❄❄❄❄❄

"aku lupa bertanya dimana paman terakhir meletakkan kuncinya" ucap Zion sambil berusaha membuka pintu yang terkunci itu.

"ada apa, Zion?"

"tidak bisa terbuka" ucap Zion dengan nada pasrah.

Rick yang sedari tadi melamun, ia melihat ke sebuah jendela di samping rumah, ada sebuah kunci yang menggantung. Rick mencoba mengambilnya.

"permisi, Ayah. biar aku mencoba membukanya" Zion memberikan jalan kepada Rick yang hendak membuka pintu.

klak..
pintu terbuka.

Kami bertiga masuk kedalam rumah itu. Sama seperti saat kami memasuki rumah kami di Perancis, rumah di Romania ini masih terlihat kumuh, kotor, dan berantakan.

Malam itu juga, kami membereskan semuanya. Rumah itu terlihat lebih besar dari rumah sebelumnya.

Ada empat kamar di Rumah berlantai dua ini.

Rick memilih tidur di kamar lantai dua.

Sendirian.

Entah apa yang ia pikirkan, Rick yang biasanya satu kamar dengan kami, kini ia minta berpisah.

Saat di kamar,

Rick terdiam kaku menatap keluar jendela.

Pemandangan asing yang baru ia dapati.

Orang baru, lingkungan baru, teman baru.

Rick mengusap air matanya, sambil menggenggam pita merah milik Alexa. Ia menangis tersedu sedu.

hingga tiba pukul dua belas lewat empat, Rick sudah tertidur pulas.

Esok paginya,

Rupanya Rick bangun lebih awal. Pukul enam lebih dua belas.

Rick menghampiriku,

"ibu, apakah ada danau di sekitar sini?" Tanya Rick.

"danau? untuk apa kau mencari danau?"

"aku ingin bermain di danau, bu"

bermain di danau?
setahuku, Rick bukanlah penyuka hal seperti itu.
dia lebih berkepribadian pendiam dan memilih untuk mengurung dirinya di kamar sampai aku memanggilnya untuk makan malam.

ah, mungkin saja dia ingin melihat lihat apa yang ada di lingkungan barunya ini.

   "mungkin ayahmu tahu dimana danau disekitar sini" ucapku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silent ScreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang