Dua

20 5 2
                                    




Sekarang jam setengah sepuluh malam. Seong hee mengantar Yuqi untuk pulang ke rumah nya terlebih dahulu setelah itu ia baru pulang. Karna merasa putus asa ia duduk di kursi taman sementara untuk beristirahat.

"tuhan, kenapa aku tidak pernah di terima? Semua nya selalu begitu. Apa yang aku lakukan salah?" Kata Seong hee yang sedang berbicara sendiri

Ia menghela napas dan melihat ke bawah dan diam sejenak.

"Aku pasti bisa" kata seong hee yang sedang menyemangati dirinya sendiri
Lalu ia pulang.
.
.
.

Di saat itu ternyata ada yang mengamati gerak gerik wanita itu dari toko makanan cepat saji.

^Mark

09.45 am

Aku sedang mencari ide untuk menulis novel baru ku, dan sama saja aku tidak tahu apa yang harus aku ketik.

Karna merasa frustrasi aku melihat ke sekitar untuk mencari pelayan rumah. Namun hasil nya nihil.

Akhirnya akupun keluar ruangan dan mencari nya. Ternyata ketemu. Ada di dapur.
Akupun langsung berbicara padanya.

"Ada yang saya bisa bantu tuan?" Tanya pelayan itu

"Saya lagi mencari asisten untuk membantu saya, coba tolong carikan yang cocok untuk saya" kata aku yang sedang bingung mencari ide.

"Baik tuan" kata pelayan itu sambil membungkukkan tubuh nya.

9.50 pm

Aku menuju ke tempat makanan siap saji untuk mencari ide yang lebih baik.

Namun hasil nya sama saja, tidak ada ide yang menempel di kepala ku.

Dan handphone ku berdering.
Dan ternyata itu kakakku.

"Halo"

"Kau dimana"

"Kau tidak perlu tahu. Walaupun aku bilang juga kau tidak peduli"

"Terserah kau saja"

Langsung ku tutup tolfon itu karna tidak mau mendengar suara nya lagi.

Saat aku sedang meneguk minuman, aku melihat seorang wanita yang kelihatan nya lelah.

Itu membuat ku menjadi mengamatinya. Dan dia pergi.

Aku segera keluar dari toko itu dan melihat wanita itu yang jalan sampai tidak kelihatan.



11.20 pm

Aku sampai di rumah dan mencari pelayan ku.

"Sean!!!" Kataku sambil teriak agar terdengar

"Ada apa tuan?" Kata pelayan itu.

"Aku menemukan seseorang, mungkin cocok menjadi pelayan ku. Tetapi aku tidak tahu namanya" kataku menjelaskan.

"Bagaimana ciri ciri nya tuan?" Kata pelayan itu

"Rambut nya pendek, muka nya kelihatan imut, tingginya sekitar sepundakku. Aku melihat di toko makanan siap saji dekat sini" kataku yang menyebut ciri ciri wanita itu.

"Baiklah, saya akan mencari nya tuan" kata Sean yang mengerti ucapan ku

"Harus segera ya" kataku sambil berjalan ke kamar

Setelah aku berganti baju, akupun tiduran di kasur

Aku melamun sambil melihat ke atap kamar.

Tentang wanita itu membuat ku penasaran walaupun hanya melihat dari tampang nya

Aku pun tersenyum, dan lama lama tidur.
.
.
.
.
.

^Seong hee

Aku baru bangun dari tidur ku dan melihat di sekitar kamarku.

Rasa berat untuk bangun, Yuqi pasti sudah berangkat kerja

Aku tidak bisa menemuinya sekarang.

Pagi ini aku membuat roti lapis untuk sarapan

Setelah itu aku pun keluar rumah.

Rumahku tidak bersama ibu, ibu berada di kampung sedangkan aku berada di perkotaan.

Yang kupunya hanya lah Yuqi disini, tidak ada siapa siapa lagi.

Aku berjalan menuju taman, dan duduk disana melihat anak anak kecil sedang bermain.

"Kakak mau bermain bersamaku?" Kata anak kecil yang tiba tiba menghampiriku

"Boleh" kataku

"Yeayy ayo kak" katanya sambil menarik ku

Dia tidak membawa ku ke tempat bermain, melainkan ke tempat yang sepertinya agak jauh dari alat bermain.

Aku melihat dia jongkok, otomatis akupun juga mengikuti nya.

"Sedang apa?"

"Melihat semut!"kata nya tetapi tidak melihatku

"Kamu suka mengamati semut?" Tanyaku yang merasa penasaran karna anak ini tidak seperti anak anak yang lain nya yang biasanya hanya bermain.

"Iya!" Katanya girang sambil tersenyum melihatku.

"Grace kenapa kamu disini!" Teriak seseorang yang sedang berjalan menuju ke arah ku

Aku melihat anak kecil itu menengok saat namanya dipanggil.

"Om!! Sini!!" Kata anak kecil itu
Ia pun berdiri Setelah melihat om nya memanggil nya

Akupun ikut berdiri

"Kau dengan siapa disini?" Kata pria itu sambil menggendong anak kecil itu dan melihatku

"Dengan kakak cantik!" Kata anak kecil itu

Karna merasa bersalah, akupun segera menjelaskan. Takut nya aku dikira menculik anak itu.

"Ah maaf aku tidak bermaksud mengambil anak mu, ta-tadi dia menarik ku untuk bermain sekali lagi maaf" kataku takut dimarahi pria itu.

"Dia bukan anakku, dia ponakan ku" kata pria itu sambil menatap ku tajam.

"Maaf aku salah sebut" kataku dan segera pergi dari tempat itu

Tiba tiba tangan ku ditarik oleh nya, segera aku menoleh.

"Namamu siapa" kata pria itu sambil menatap mataku.

Aku terdiam.

"Sudah punya pekerjaan?" Kata pria itu melanjutkan

"Be-belum" kataku berbicara putus putus

"Mau bekerja denganku?" Katanya yang masih menggenggam tanganku

"Bekerja apa?" Tanyaku bingung

Karna aku tidak pintar dan pembawa sial. Aku takut bekerja lagi, tetapi aku terpaksa.

"Ikut ke rumah ku" katanya sambil menarik ku dan menggendong anak kecil itu
.
.
.
.
TBC

My first and last love; MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang