20:55...
Retha masih berkutik dengan laptop dan buku sekolahnya dimeja belajar.
Tugasnya benar2 tak ada habisnya.
Berkat corona melanda tugas sekolah semakin menumpuk dikirim lewat online tanpa permisi.
Walau retha tetap sekolah offline, namun tugas tak kenal offline maupun online.
Rasanya otak ini seperti bom atom yg akan siap meledak kapan saja.
Sesekali retha memijit tengkuk lehernya untuk sedikit meringankan pegal dilehernya yg semakin malam semakin terasa sangat berat.
Tanpa sadar tiba2 saja reyhan masuk kedalam kamarnya sambil menenteng sebuah gelas.
"Ini kamu minum dulu".
Reyhan menyodorkan gelas berisi teh hangat didalamnya.
"Oh terimakasih".
"Apa mau aku bantu?".
Dia menawarkan diri dengan sendirinya.
"Memangnya gak apa-apa kamu kerjain tugas sekolah aku?".
“Gapapa ko”.
“Tapi kan pasti kamu juga punya tugas sekolah, yah kan?
Reyhan terdiam, lalu tak lama melontarkan sebuah perkataan singkat.
"Tugasku udah selesai, kamu istirahat aja biar aku yg selesain semua tugas kamu".
"Beneran?".
Reyhan hanya mengangguk pelan...
Baru kali ini retha merasa sangat diperhatikan, dan benar2 merasa mempunyai teman serumah yg siap membantu kapan saja ia butuh pertolongan.
Reyhan yg baik...
Reyhan yg perhatian...
Reyhan yg sangat peka dengan apa yg retha butuhkan, ia merasa beruntung bisa bersama reyhan saat ini.
Kalaupun semuanya tau tentang reyhan, mereka pasti senang karna retha terjaga dengan baik oleh reyhan.
Namun...
>>>
Suatu keinginan yg tidak akan mungkin aku wujudkan, sebab bisa saja jika mereka mengetahui keberadaan reyhan-- mereka akan mengusik reyhan dari kehidupan ku.
Itulah mengapa sampai saat ini aku lebih baik masih merahasiakan keberadaan reyhan disini.
Ditengah malam yg sunyi, badan tegak reyhan tepat berada didepanku dengan cahaya lampu belajar yg menyorot kearahnya.
Melihatnya sedang berkutik dengan laptop dan pulpen, lalu membuat tulisan dibuku tugasku membuatku semakin kagum dengan sosoknya.
Ia yg selalu begitu tekun dalam mengerjakan hal apapun.
Bila mengingat sosoknya, aku juga tak akan melupakan begitu saja sosok farhan yg sudah hampir 2 tahun ini menjadi pacarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DeJavu (Huang Renjun)✓
Fiksi Penggemar(FOLLOW DULU YUK SEBELUM MEMBACA) "Setidaknya tuhan pernah menitipkan bahagia atas hadirmu dalam kisahku"(Aretha Daniya Putri). ❌Don't Copy My Story❌ ®Maret'2022