He smiled and said, "she's never seen you, cause she has someone who knows how long he'll be in her heart."
Setelah berbaikan dengan Doyeon, Mark berniat mentraktir kedua sahabatnya sepulang sekolah nanti. Namun rencananya harus batal karena Doyeon ada urusan dengan sepupunya, dan Alesha memiliki acara keluarga hari ini.
Akhirnya Mark malah ke rumah Akbar Ravindraㅡteman sekelasnya, yang tak jauh dari sekolah bersama teman-temannya yang juga dilanda kegabutan.
"Mark jodohin gua sama Doyeon kek."
Mark memutar matanya malas. "Nggak."
"Awal-awal kenal tuh gua kira Mark pacarnya Alesha atau Doyeon taunya sahabat doang ibab," gerutu Akbar.
"Ya terus ngapain lo kesel supri," celetuk lelaki dengan papan nama Aldino Mahardika.
Akbar tertawa. "Ya abisan kesel aja soalnya tingkah dia kayak pawang dua-duanya, bikin orang kira si Alesha sama Doyeon udah ada yang punya."
"Mark jodohin gua sama Doyeon kek."
"Ngemis mulu jing, bikin kesel." Mark menendang kaki temannya yang kebetulan duduk tak jauh darinya. "Lagian ngebet banget lo, Dik?"
Radika Damianㅡlelaki yang sedari tadi ingin dijodohkan dengan Doyeon itu cengengesan. "Abisan Doyeon cantik gua ganteng, jadi cocok."
Ucapan Radika membuat teman-temannya melemparnya dengan apa pun yang ada di meja. Namun berbeda dengan Mark yang hanya terdiam mendengar ucapan Radika.
Lelaki itu pernah mendengar ucapan yang serupa.
"Gua ganteng, Doyeonnya cantik ya pasti bakal jadi perfect couple lah?"
Mark ingat, Lucas pernah mengucapkan kalimat itu saat Mark bertanya padanya kenapa dia menginginkan Doyeon untuk menjadi pacarnya.
"Ngapa dah lo Mark suram amat itu muka. Lo cemburu gitu kalo gua sama Doyeon bakal jadi nanti?" tanya Radika dengan nada bercanda.
Mark tersenyum tipis. "Dia nggak bakal ngeliat lo, Ka. Dia punya seseorang yang entah sampai kapan bakal selalu ada di hatinya."
***
"Jadi?"
Alesha tersenyum dan menggenggam tangan Doyeon. "Jangan kasih tau Mark. Ada beberapa hal yang mestinya nggak dia tau sekalipun dia sahabat kita."
Doyeon menggenggam balik tangan sahabatnya itu. "Kenapa dia?"
"Aku nggak tahu." Alesha tertawa. "Begitu aku sadar, aku tau aku suka dia dan perasaan itu berkembang jadi rasa cinta setiap harinya."
Saat ini keduanya tengah berada di kantin tanpa Mark, entah kemana perginya lelaki beralis burung camar itu.
"You'll hurt your self," ucap Doyeon membuat Alesha tersenyum kecil. "Dibandingkan itu, sebenarnya aku yang nyakitin dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
relacionar ; Epoch ✔
Fanfiction"Dan jika pergiku dapat membuatmu sakit, maka cintai aku dengan sepenuh hatimu. Karena dengan begitu, kamu akan tahu sakitnya ditinggalkan." ©Ineffablelv, 2018.