"aku akan melepasnya terlebih dahulu" -alya
Beside me
"Tidak mau berkencan malam ini?"
Dia bersandar di pintu mobilnya sembari melipat tangannya di depan dadanya."Kenapa tidak telpon dulu?"
Aku menghampirinya"Tentu saja untuk membuatmu terkejut. Jadi bagaimana?"
Dia menyelipkan anak rambutku yang sedikit berantakan karena terpaan angin saat aku berjalan tadi."Harus kujawab jujur?"
Dia tersenyum lalu mengangguk dan menegakan badannya untuk berhadapan denganku."Sedikit kurasa"
Dia terkekeh memalingkan wajahnya sebentar lalu kembali menatapku."Aku akan membawa balon dan juga dan meletuskannya tepat diwajahmu jika begitu"
Dia membungkukkan badannya dan mensejajarkan wajahnya dengan wajahku."Lalu duar!"
Dia tersenyum simpul lalu mengacak surai rambutku yang awalnya beberapa menit lalu ia merapihkannya dan kembali mengacaknya lebih berantakan. Menyebalkan.Beside me
"Kau benar-benar tidak mau berkencan malam ini ai?"
Ezra melirikku sebentar lalu memfokuskan kembali pada jalanan tepat di depannya."Demi tuhan ezra!, Kau ini sudah bertanya 5 kali dan aku akan menjawabnya sama. Tidak, aku mau pulang dan menyelesaikan pekerjaan kantorku yang banyak menumpuk dan harus selesai minggu depan"
Aku mendelik kesal padanya"Kau benar-benar menghitungnya?"
Dia mengulum senyumnya tanpa mengalihkan fokusnya"Tentu saja tidak"
"Bagaimana dengan makan malam?"
Dia melihat kearahku, menampilkan senyum yang menurutku terlihat bodoh dan dibuat buat. Jika dia bukan kekasihku sudahku tampar dia dengan sepatu high heels merahku tepat mengenai wajahnya itu."Lihat kedepan bodoh mau mati bersama?"
Aku mendelik lagi.
Dia terkekeh lalu kembali melihat kearah depan."Baiklah, tapi hanya makan malam. Ingat ezra. hanya makan malam tidak dengan yang lain"
Beside me
"Ini sudah pukul sebelas malam ezra! Sebelas"
Dia tersenyum menampilkan deretan giginya tanpa bersalah Lalu kembali sibuk menikmati ratusan bangunan-bangunan yang terpampang nyata dihadapannya. tanpa menghiraukan aku yang sudah menggeram dan ingin sekali mendorong kekasihku dari atap ini agar dia bisa lebih leluasa melihat bangunan menyebalkan itu dari dekat."Ayolah ezra. Kau hanya memintaku makan malam. Dan kita sudah melakukannya. Jadi antarkan aku pulang sekarang ezra"
Aku menyilangkan tanganku di depan dada.Yatuhan aku benar-benar ingin mendorongnya sekarang. Jika melenyapkan nyawa orang lain tidak akan membuatku masuk neraka sudahku lakukan sedari awal.
"Duduk disini dulu ai. Kita jarang bertemu. Sekarang kita bertemu tapi kau hanya ingin berkencan dengan kertas-kertas itu"
Dia menepuk-nepuk tempat kosong yang berada di sisi kanannya.
Aku mendudukan diriku disampingnya tapi tidak di tempat yang ia tepuk tadi."Kenapa tidak disini?"
Dia bertanya padaku heran"Kau tidak lihat apa? Tempat yang kau tepuk tadi sangat kotor, kurasa kotoran merpati yang sudah mengering"
Dia menatapku horor. Lalu beralih melihat tangannya yang dia rasa menjijikan untuknya sendiri."Berikan tanganmu"
Dia tidak mengerti yang ku katakan. Lalu kutarik saja lengan kanannya yang kotor itu. Setelah itu aku membongkar isi tasku mencari tisu basah dan membersihkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside me [1]
Random"Aku tidak mencintainya lagi. Tapi aku tak akan pernah melepasnya" -ezra "Haruskah aku melepasnya lebih dulu?"-alya