END~10

2.6K 96 11
                                    

Welcome...

Ini adalah suasana baru dirumah ku, aku harus mebersihkan seisi rumah sendiri, memasak dan segalanya. Pertama kita akan melihat kamar, kamar Eunbyul ada di sebelah kamarku dan Jimin.

"Eunbyul-aa apa kau suka dengan kamar mu?."

"Nee, Appa aku suka, warnanya cantik."

"Nee yepo seperti yang punya." sahutku.

"Eoma akan tidur bersamaku kan?."

"Hmm Eunbyul, eoma kan harus bersama Appa."

"Tidak boleh, eoma harus bersamaku."

"Eunbyul, eoma akan menemanimu tapi tidak setiap hari. Oke!!."

"Nee eoma."

"Jadi sekarang eoma akan membersihkan semua rumah dulu terus masak. Eunbyul dan Appa bermain dulu ya."

"Nee eoma." kata Jimin bersamaan dengan Eunbyul.

Jadi ini kebahagiaan seorang fangirl, bahagia sekali bisa bersama idolanya. Sebuah keberuntungan yang sangat indah.

Aku mulai membersihkan dari menyapu mengepel membersihkan dapur lalu membersihkan kamar, selesai itu aku akam memasak untuk Jimin dan Eunbyul.

Sore ini aku akan memasak bahan yang seadanya, karena kita juga belum belanja banyak. Jadi bahan yang ada hanya daging dan bahan lainnya. Aku hanya memasak sup hari ini.

Melihat mereka bermain dan tertawa, walaupun Eunbyul bukan anak kandung kami tapi dia adalah seorang Angel yang dikirim Tuhan untuk mewarnai keluarga kami.

"Jimin-aa Eunbyul-aa. Makan malam sudah siap."

"Nee Ny. Park."

"Wah sup daging, Eunbyul suka."

"Jinja?? Kalai begitu eoma suapin."

"Ny. Park aku ingin kau suapi."

"Aishh kau ini manja sekali."

"Aaaa buka mulutnya bayi besar."

Eunbyul tertawa melihat kelakuan Appanya. Setelah makan malam Jimin harus pergi ke dorm untuk membicarakan wings tour selanjutanya.

Di kehidupan baru ini aku benar-benar menemukan kebahagiaanku yang sebenarnya, impian yang sudah menjadi nyata. Kehaluanku dan menghayalku kini sudah tidak ada lagi karena nyatanya sudah ada didepanku.

Aku si fangirl halu dan sekarang bisa menikah dengan idolaku. Dulu aku berfikir itu sangat mustahil, ya karena mustahil sekali mencintai orang yang juga banyak dicintai orang lain.

Pernah ku bayangkan para idola ku sudah menika sendiri-sendiri dan aku yang sudah lama sendiri demi kesenanganku menjadi fangirl. Aku hanya bisa menangisi bahwa idolaku menikah, dan betapa beruntungnya wanita itu. Hal itu akan menjadi hari patah hati internasional.

Ternyata aku adalah wanita yang beruntung bisa menjadi pendamping idolaku.

"Eunbyul sudah malam, sekarang Eunbyul tidur ya."

"Nee eoma, tapi bacakan aku cerita dulu."

"Nee. Eoma akan menceritakanmu tentang Si Fangirl halu yang ingin menjadi istri idolanya."

"Pada suatu hari ada seorang wanita cantik tapi dia agak gesrek, karena dia selalu gila dengan dunia kpop, dia sangat menyukai boyband BTS."

"Bukannya itu boyband nya Appa?."

"Nee, dengarkan dulu."

"Jadi si fangirl itu selalu melihat konser idolanya dimana-mana dan membeli semua album, biasnya adalah Kim Taehyung, si fangirl menyukainya karena dia tampan dan berkarismatik. Sampai dia berhayal menjadi istrinya, tapi dikemudian hari ada seorang laki-laki yang datang menemuinya ternyata itu Park Jimin dan si fangirl jatuh cinta, lalu mereka menikah dan bahagia."

Akhirnya Eunbyul tertidur juga, setelah mendengar cerita si fangirl halu yang sekarang kehaluan itu menjadi nyata. Nyata dia bisa berbahagia dengan idolanya.

Tok ... Tok ... Tok ...

Hmm, mungkin itu Jimin yang baru pulang dari dorm. Aku menuruni tangga dan menuju pintu depan untuk membukakan pintu.

"Chagi-aa aku sangat lelah." kata Jimin sambil memelukku dari belakang.

"Kyaa apa kau tidak mau mandi dulu?, bau mu tidak enak."

"Jinja??aaaaa kau tidak mandi."

"Nee Ny. Park aku akan mandi."

Jimin sangat lucu, seperti anak kecil yang bandel kalau disuruh mandi. Kenapa senyumnya sangat melelehkan hati, aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.

Aku harus mengerjakan tugas, membantu Mama menyelesaikan berkas restoran. Besok aku akan memulai kegiatanku dengan bangun pagi laku memasak menyiapkan pakaian Jimin dan Eunbyul.

Lalu aku akan mengantar Eunbyul ke sekolah setelah itu membantu mama di restoran. Setelah Jimin selesai mandi dia tiba-tiba langsung membaringkan kepalanya di pangkuanku.

"Waeo?"

"Aku lelah, kajja kita tidur saja."

"Hmm tidurlah dulu aku masih mengerjakan tugas."

"Kerjakan besok saja, aku ingin kau menemaniku."

"Aishh kau ini manja sekali."

Dia hanya tersenyum dan mencium keningku. Dia hanya menatapku, wajahnya pelan-pelan mendekat kemudian Jimin memelukku, hembusan nafasnya terasa sekali. Bibir kita saling bertemu, jantungku berdetak kencang semakin kuat rasanya tak bisa bernafas.

Moment yang sangat diimpikan fangir ketika dirinya bisa berciuman deng idolanya, dan ini adalah nyata rasanya ingin berteriak pada dunia bahwa kehaluanku sekarang menjadi nyata. Namun moment ini berubah menjadi hening ketika seorang anak kecil membuka pintu dan melihatnya.

"Appa, eoma sedang apa?."

"Aishh." Jimin menghembuskan nafasnya terkejut ketika melihat Eunbyul membuka pintu.

"Eunbyul-aa kenapa kau bangun?, apa tidur mu tidak nyenyak?." tanyaku pada Eunbyul dan menghampirinya.

"Aku ingin tidur bersam Eoma dan Appa."

"Eunbyul kan sudah besar jadi harus berani tidur sendiri." sahut Jimin.

"Tidak mau, aku ingin tidur bersama Eoma."

"Aishh, Eunbyul memang merusak moment ini." batin Jimin, dia menatapku pasrah karena tidak bisa menghalangi keinginan Eunbyul.

"Baiklah kajja kita tidur."

방탄소년단

My Husband is IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang