Start From Here

308 22 0
                                    

Rembulan sedang melamun diantara gumpalan awan ketika burung hantu sedang asik bercengkrama dengan angin malam. Mengacuhkan Sasuke yang masih berusaha membuka matanya dalam mobil Plymouth Barracuda 1970 warna hitam kesayangannya. Tangan Sasuke berusaha mencari kaleng coffee dikursi belakang berharap bisa menahan kelopak matanya untuk terbuka lebih lama lagi. Satu persatu kaleng coffee dia angkat tapi take satupun yang masih berisi.

"Haaaahhh sepertinya aku memang harus pulang dan melanjutkankan lagi besok" Sasuke menghidupkan mesin mobil untuk pergi dari tempat persembunyiannya selama seminggu ini untuk mendapatkan informasi tentang Sai sebanyak mungkin. Memastikan bahwa Sai memang tersangka dark bencana paling mengerikan bagi seluruh penduduk Amerika tempo hari.

Tibanya di apartemen, Sasuke melepaskan seluruh baju ditubuhnya yang telah melekat lebih dari tiga hari ini. Sesaat sebelum menenggelamkan dirinya dalan bathtub Sasuke mendengar suara verification keamanan apartemennya.

"Ohhh shit...  Aku bahkan melupakan Cherry seminggu ini"

Sasuke keluar dari kamar mandi menuju kamar tidur dan menemukan Sakura terbaring di ranjang dengan kakinya menggantung kebawah. Dia terlihat sangat lelah. Sebelah tangan menutup kedua mata sedangkan yang lain tergeletak begitu saja.

Sasuke mendekati Sakura mengurungnya dengan tubuh setengah basah, mencium bibir Sakura dan menyingkirkan tangan Sakura, kecupan berlanjut menyusuri seluruh wajah Sakura. Kekehan geli terlontar dari mulut Sakura karna mulut basah dan dingin Sasuke serasa seperti snail yang berlarian diatas wajahnya. Walaupun snail tidak bisa berlari tapi begitulah pemikiran Sakura.

"Kau terlihat sangat lelah Sayang" Sasuke berbaring disamping Sakura, menumpu kepalanya dengan sebelah tangannya.

"Ya...  Maafkan aku, urusanku diluar negeri sangat menyita pikiranku. Dan saat aku akan kembali ke New York seluruh penerbangan ditutup. Aku juga melupakan smartwatchku" matanya mengedip seperti bocah lima tahun menumpahkan adonan kue milik ibunya.

"It's OK Cherry. Aku bersyukur kau tak ada di tanah Amerika saat bencana itu terjadi" Sasuke bersukur untuk dua hal, pertama dia tidak perlu memikirkan keamanan Sakura saat bencana itu dan yang kedua dia tidak perlu merangkai kebohongan kemana dia seminggu ini jika Sakura ada disini.

Sakura mendekatkan tubuhnya kearah Sasuke,  menyembunyikan wajahnya diantara dada dan lengan Sasuke. Nafasnya melambat dan teratur hingga sesuatu yang keras menekan perutnya.

Sakura mencoba bangkit menekan tubuh Sasuke untuk berbaring dan menaikinya. Memberikan Sasuke kecupan diseluh wajahnya, meremas rambut Sasuke yang belum kering sempurna. Namun Sasuke lebih bertenaga dibanding Sakura. Dia membalikan keadaan dan mengangkat Sakura hingga ketengah ranjang. Menahan berat tubuhnya dengan kedua siku diantara kepala Sakura.

"Aku tahu kau lelah Cherry, kau tak perlu melayani adik kecilku yang tak tahu diri ini" Sasuke menarik Sakura kedalam dekapannya.

"Kata-katumu mengubah perspektif ku tentang kebersamaan kita. Kukira kau hanya menginginkan sex yang aman dengan mengajakku tinggal bersama. Tapi kurasa sekarang mulai berubah" Sakura terus berbicara dalam tidurya. Dan Sasuke mendengarkannya.

"Hatiku bergerak kesana-kemari, aku mulai bingung sekarang. Aku seperti melihat sesuatu yang belum pernah kulihat dalam dirimu dan itu membuatku gemetar, ahh mungkin aku hanya berhalusinasi"

"Cherry you just saying and it's not hallucinations" wajahnya memerah mendengarkan kalimat Sakura yang entah itu benar atau hanya halusinasi dalam tidurnya. Setidaknya itu membuat Sasuke senang.

💣💣💣💣

Pagi harinya Sasuke telah rapi dengan setelan kaos ketat warna hitam, jeans hitam juga bomber jacket dengan warna yang sama menuju tempat Jiraya. Ya.. Jiraya kembali ke America bersamaan dengan kembalinya Sakura.

Quite Is Violence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang