Quite

648 39 5
                                    

Aliran udara mulai menipis, berebut ruang dengan kepulan asap rokok dalam rongga paru, dinding ruangan mulai berdansa bersama para pemuda, menghitung barapa warna lampu disko yang ikut disana, suhu tubuh mulai memanas seperti kobaran api jalam jelaga, beda halnya dengan hati pemuda yang semakin dingin bagai bongkahan es. Semua tak bisa dipercaya. Tak sepatah katapun terucap semenjak mata hijau itu membalikan jiwanya.

Menenggelamkan diri dalam pemikirannya, mencoba mencari jalan terbaik untuk kedepannya, namun kekosongan dan kehilangan adalah satu-satunya yang dia temui. Semua yang dia rencanakan akan berujung kehampaan.

Dua malam Sasuke mengasingkan dirinya, mencoba membunuh jiwanya sendiri dengan alkohol bersama Brian, orang yang membantu menyambungkan tali merah diantara dirinya dan Sakura.

Sudah lama sejak wanita itu menarik dirinya dari kehampaan, dan dia tak mau kembali ketempat kosong itu lagi.

Namun Naruto juga memiliki sebagian kehidupannya. Kepergian Itachi membuat Sasuke bergantung pada Naruto. Dia bukan orang yang bisa dilupakan. Apa yang dilakukan terhadap Naruto tidak bisa dimaafkan begitu saja.

Kepalanya penuh dengan berbagai suara. Suara tentang pembalasan, suara tentang kekosongan, suara tentang kehampaan, suara tentang kehilangan, suara tentang kematian juga sedikit suara Sakura yang membujuknya untuk memeluknya. Sasuke tidak tahu mana suara hatinya. Semua terasa sangat benar. Menodongkan pistol diantara kedua mata hijau itu adalah tindakan yang harus Sasuke lakukan. Namun mata hijau itu selalu memberinya kehidupan lain yang tak pernah dia dapatkan dari manapun. Sasuke kehilangan hak berbicara pada dirinya sendiri.

Tanggung jawabnya terhadap kelangsungan hidup Naruto juga Jiraya adalah pertaruhan besar dibandingkan kehangatan seorang wanita. Namun kebahagiaan yang wanita itu berikan tak kalah dasyat dengan cintanya kepada pekerjaan dan Naruto sekaligus.

"Permainan apa yang sedang Tuhan jalankan pada kehidupanku. Kenapa tidak sejak awal aku tahu bahwa dia adalah duri yang selama ini melukaiku, setidaknya sebelum rasa ini tumbuh. Sekalipun dia adalah sumber penderitaanku namun tangan ini tak akan mampu melukainya" kata Sasuke dalam ramainya musik disko.

"Sasuke kau membuatku kehilangan banyak pelanggang jika kau tak segera mengangkat bokongmu sekarang!" Brian melemparkan saputangan berwarna putih diatas kepala Sasuke yang kini tergeletak diatas meja bar milik Brian.

Sasuke mencoba berdiri dengan susah payah, tak ada energi untuknya berdiri. Yang ada dalam perutnya sekarang hanyalah alkohol yang siap dia muntahkan lagi. Sasuke menjepit rokok dibibirnya dan mencondongkanya pada Brian meminta lelaki itu menyalakan api dirokoknya.

Dengan langkah limbung Sasuke meninggalkan bar bersama dengan satu botol whisky ditangannya.

💣💣💣💣

Malam itu terasa semakin dingin bagi Sakura, tubuh mungilnya hanya terbalut gaun tidur berwarna peach kesukaan Sasuke terbaring lemah dengan kepala menjulur kelantai.

Semua kehidupannya telah hancur. Satu-satunya tiang kehidupannya harus dia hancurkan dengan kedua tangannya sendiri. Membunuh lelaki itu sama saja dengan bunuh diri.

Cahaya rembulan bergoyang kesana-kemari memanggil Sakura untuk segera melepas kehidupannya yang sudah tak tersisa. Malaikat berada dibatas langit siap menjemput Sakura dengan suka cita. Sakura tak bisa merasakan dimana hatinya bergantung juga jiwanya berada. Menemani malaikat dibatas langit sana adalah tawaran yang bergiurkan baginya. Tapi bagaimana dia akan beranjak jika kedua kakinya terbelenggu akan kebagiaan yang Sasuke berikan.

Rasa sakit akan kehilangan sudah seperti virus yang diciptakan khusus bagi hidup Sakura. Mereka datang dan semakin merajalela. Menginfeksi setiap bagian kehidupannya. Merenggut semua bagian kebahagiaan. Meleburkan bersama kegelapan. Mereka tak mau beranjak walau Cinta telah melawan mati-matian. Kehilangan itu datang lagi dan lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Quite Is Violence Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang