II

548 61 5
                                    


Disclaimer: Tsukiuta © Tsukino Talent Production

Written for self satisfaction. Nonprofit purpose.

XoXo-XoXo-XoXo

Smoky Heart © Kiriya Arecia

XoXo-XoXo-XoXo

"Aku—bisa memberikannya padamu, kebaikan, keindahan dan cinta."

Shun menawarkan hatinya pada iblis itu.

Namun ia tak mendapat balasan.

Apa yang terjadi hingga ia terluka parah seperti itu?

Shun bertanya-tanya dalam hati. Ia memiliki kekuatan penyembuh, namun sejauh ini ia hanya sering menggunakannya pada tumbuhan dan terkadang manusia. Tidak terpikir kalau ia akan mengobati iblis.

Entah apa ini yang disebut baik hati atau bodoh.

Mata iblis itu tertutup, membuat Shun enggan mengusik. Luka seperti itu pasti didapat dari perkelahian, atau mungkin pertarungan? Para iblis senang terhadap hal semacam itu, melukai, merusak—dan Shun tidak ingin memikirkannya lebih jauh.

Ia menatap lagi sosok itu dengan pasti. Telinga runcing, tanduknya terlihat keras dan kokoh, memperjelas kalau ia adalah iblis. Element yang menguar berwarna ungu kehitaman—berarti bahwa itu adalah kegelapan.

Ia tampan.

Tampan sekali.

Shun masih tidak dapat berhenti menyelipkan kata itu. Tatapan tajam dan rahang tegas. Jika ia adalah manusia, maka ia akan jadi pemuda yang dikejar-kejar oleh para wanita. Mungkin di dunia bawah sendiri, banyak demon mengincarnya. Dalam konteks berbeda tentu saja. Karena sepertinya ia adalah iblis yang sangat kuat.

Tangan Shun terjulur, nyaris menyingkirkan surai yang menutupi sebagian wajah Hajime. Namun gerakan itu terhenti saat lengannya dicengkram oleh Hajime. Iblis itu menatapnya tajam.

"Aku tidak akan melakukan hal berbahaya." Ucap Shun.

Iblis itu melepas cengkramannya, bangkit dari tidurnya tanpa kata-kata. Dahinya berkerut.

(Kenapa ia membiarkan dirinya lengah?)

"Hei, aku belum selesai mengobati lukamu."

"Tidak perlu."

Shun meraih tangan Iblis itu, menahan pergerakannya untuk pergi.

"Namamu, aku ingin mengetahuinya."

"Tidak alasan untuk memberi tahumu."

"Sebagai imbalan karena telah mengobati lukamu...?" Shun menatapnya penuh harap. "Lagi pula iblis tidak suka berhutang budi, terutama pada malaikat, benar kan?"

Dahi iblis itu berkerut.

"...Hajime."

"Aku Shun!"

(Mereka tidak bertemu untuk waktu yang lama setelah tahu nama masing-masing.)

XoXo-XoXo-XoXo

"Iyaa~ akhir-akhir ini aku mempertanyakan kau pergi kemana, dan ingin mencoba mengikutimu secara diam-diam. Namun sepertinya hal itu belum sempat terlaksana."

Haru melipat tangannya. Matanya menatap iba pada demon yang berakhir lenyap di tangan Hajime. Meskipun sedari awal yang ia lakukan hanyalah menonton pertarungan secara keroyokan itu dari kejauhan. Hanya dua iblis muda yang memberikan sorakan penuh dukungan pada Hajime.

Smoky HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang