IV

495 48 15
                                    

XoXo-XoXo-XoXo

Smoky Heart © Kiriya Arecia

XoXo-XoXo-XoXo

IV

"Ah, Hajime-sama! Selamat datang!" Kakeru berseru, mengekori langkah Hajime dari belakang ketika melihat sang penguasa kastil Underworld muncul.

"Haru mengatakan para demon menyerang kastil ini. Benar?" Hajime melontarkan pertanyaan, langkah tidak berhenti hingga mereka melewati ruang utama. Tempat singgasana kosong berada karena jarang Hajime tempati.

"Itu benar, tapi aku, Koi, Ryouta dan Mamoru sudah membunuh mereka semua! Demon yang berani mengganggu kastil Hajime-sama tidak bisa dimaafkan." Tangan Kakeru terkepal, matanya berkilat.

Sebuah tepukan mendarat di kepala Kakeru, membuat sang demon muda terperanjat. Tidak menduga akan tindakan dari sang penguasa.

"Hajime-sama?"

Huh? Kenapa ia melakukan hal itu?

Hajime menarik tangannya. "Kerja bagus. Lalu dimana Koi?"

Kakeru terperangah, Hajime memberinya pujian untuk pertama kalinya!

"Koi masih berjaga di bagian timur kastil dengan Ryouta dan pasukan lainnya. Kalau-kalau masih ada demon yang bermaksud menyerang."

Sebuah api hitam terlihat dari tangan kiri Hajime yang terkepal, "Aku akan menunjukkan apa yang akan terjadi pada pengganggu di wilayah kekuasaanku."

Ia masih demon tanpa ampun. Tapi tampaknya kebaikan sang seraph telah mengusik hatinya.

XoXo-XoXo-XoXo

Shun tidak beralih sedikitpun dari posisi duduknya, meskipun demon itu tampak berbahaya.

"Apa kau teman Hajime?"

Sesaat Haru tampak terkejut, lalu terkekeh pelan, "Ahahaha... aku sendiri juga mempertanyakan hal itu, ia menganggapku sebagai apa. Mungkin bawahan adalah kata yang tepat."

Shun memandangnya tanpa berkedip, "Aku bisa merasakan kau memiliki aura yang mirip dengannya. Aku tidak tahu bagaimana defenisi hubungan bagi para demon. Tapi~ karena kau mengenal Hajime, berarti kau bisa menceritakan banyak hal tentangnya padaku!"

Demon itu mengambil beberapa langkah maju, "Oh—bukankah kau harusnya waspada padaku?"

Shun berdiri, menghampiri sang demon pirang, ia memperhatikannya dengan seksama. Shun menyentuh pipinya, membuat seringai hilang dari wajah demon itu. Bersiap terhadap hal yang mungkin saja seraph itu lakukan.

Namun Shun meraih kedua tangan sang demon dengan santai, menariknya menuju bawah pohon. Sebuah tindakan yang jauh dari pikiran Haru.

"Aku Shun. Bagaimana kalau kita menjadi teman, Haru?"

Haru tidak memberikan perlawanan, ia mengiringi langkah sang seraph, "Apa untungnya hal itu bagiku?"

"Eh~ bukankah kau menemuiku karena tertarik pada diriku?"

"Hm~ itu benar. Aku ingin tahu seperti apa hubungan dirimu dengan Hajime."

"Kenapa kau tidak bertanya langsung padanya?"

"Itu bukan pilihan yang bagus untuk keamanan diriku. Ia bisa mematahkan semua sayapku."

"Meskipun begitu, kau cukup berani untuk menemuiku langsung di tempat ini."

"Itu karena, sekarang Hajime sedang sibuk sekali. Jadi, kita punya banyak waktu untuk berbicara, angel-san."

XoXo-XoXo-XoXo

Smoky HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang