XoXo-XoXo-XoXo
Smoky Heart © Kiriya Arecia
XoXo-XoXo-XoXo
V.
Shun duduk seraya menumpu dagu, memperhatikan koki mengaduk panci berisi makanan untuk pasukan. Membuat sang koki merasa sungkan karena diperhatikan.
"Tidak usah pedulikan aku, lanjutkan saja!" Shun berujar.
(Ini tidak bagus untuk hatiku, sang koki bermonolog dalam hati.)
"Kau tahu, aku mengagumi manusia yang bisa membuat hidangan enak, membuat penikmatnya tersenyum bahagia." Ucap sang priestess. "Kau orang hebat, chef-san."
Senyum dari sang priest terpancar, begitu angelic di mata para pasukan kerajaan.
(Mungkin aku akan mati hari ini.) Sang koki menangis dalam hati. Tidak apa-apa, ia akan mati bahagia karena dipuji seorang priestess cantik.
Kehadiran seraph membuat situasi para pasukan lebih ceria, meskipun tempat yang mereka tuju dapat membuat mereka kehilangan nyawa kapan saja.
Aoi, sosok yang memiliki senyuman cerah dan hangat. Shun mengenali pemuda itu sebagai pangeran di ibu kota Caelum. Tempat itu sering ia kunjungi baik ketika berwujud seraph atau manusia (yang menyamar). Wilayah sejahtera di bawah pimpinan pangeran pertama yang menjadi raja. Mereka cukup kuat, namun Shun tidak yakin mereka mampu bertahan menghadapi para demon yang mulai memaksa keluar dari Underworld.
Namun sang pangeran memiliki salah satu pedang legendaris. Pedang yang memiliki hiasan cantik melingkar pada gagangnya. Pedang yang terkenal karena kekuatan dan keindahannya.
Pedang yang diwariskan secara turun-menurun pada anggota keluarga kerajaan terpilih.
Mereka masih memiliki harapan.
XoXo-XoXo-XoXo
Meskipun Shun berpikiran seperti itu, pasukan kerajaan semakin berkurang. Siang hari ketika cahaya matahari masih bersinar jalanan terlihat aman, namun ketika malam tiba, para demon muncul berkeliaran satu persatu seakan tidak ada habisnya membuat mereka tidak bisa tidur nyenyak. Meskipun Shun telah berusaha keras untuk membantu.
Mereka terlalu banyak.
Inikah demon yang selalu Hajime hadapi?
Hajime pasti kuat sekali, mampu menghadapinya sendirian. Tentu saja! Ia adalah demon terkuat di Underworld. Haru yang mengatakannya. Shun bukan seraph yang memiliki kekuatan untuk bertarung. Ia tidak terbiasa menghadapi musuh, ia hidup di dunia yang tenang dan indah.
Barangkali tidak bisa dibandingkan, namun Shun mulai dapat membayangkan lebih jelas dunia yang dimiliki oleh Hajime.
Dunia seperti itu, hari-hari dilalui dengan pembantaian. Tempat tinggal yang mengerikan.
"Heal!"
Lingkaran mantra berwarna kehijauan muncul di bawah para prajurit yang terluka. Belum selesai proses penyembuhan, muncul demon dari belakangnya, membuat demon itu menghantam penghalang yang Shun ciptakan di sekitarnya. Aura kegelapan di hutan yang berhasil mereka jelajahi pasti telah membuat kekuatannya melemah. Padahal tinggal sedikit lagi mereka akan sampai di kota Stella. Jadi benar, alasan kenapa seraphim tidak bisa ke dunia bawah karena memang mereka tidak akan sanggup beradaptasi di dunia itu. Mungkin itu berarti bahwa selama ia masih menjadi seraph, ia tidak akan bisa melihat dunia yang ditinggali Hajime.
"Shun-san!"
Prang!
Penghalang yang ia ciptakan pecah. Bersiap untuk bertahan dengan tangan kosong, gerakan Shun refleks terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smoky Heart
Fanfic[Tsukiuta Fanfiction] [HajimexShun] OriginAU. "Kau tahu apa yang iblis lakukan terhadap hal indah? -Kami merusaknya."