VI

519 46 9
                                    

XoXo-XoXo-XoXo

Smoky Heart © Kiriya Arecia

XoXo-XoXo-XoXo

VI.

Perjalanan melewati hutan telah berakhir, siang itu mereka berhasil memasuki gerbang kota. Namun seperti yang Aoi duga, keadaan kota Stella sangat sepi dan mengalami kerusakan parah. Seperti kota mati. Entah itu akibat wabah yang dirumorkan atau serangan dari para demon di malam hari. Aoi menggenggam erat pedangnya. Mereka terlambat—

Shun meraih bahu pemuda itu, "Masih ada manusia yang hidup di kota sini, aku dapat merasakannya."

"Benarkah?" Aoi nyaris berputus asa.

"Mereka bersembunyi." Hajime jelas mengetahui hal itu dengan mudah.

Aoi kemudian mengingat sesuatu, "Aku mungkin tahu tempat aman di kota ini. Ikuti aku."

Aoi membawa langkah mereka melewati puing-puing bangunan, melewati jalan kota yang senyap berkabut hingga tiba di sudut kota, pohon-pohonnya lebih mengenaskan dibanding hutan Amor, tumbang dan kering tanpa daun. Semua tanaman telah mati dan rusak.

Shun merasakan udara yang tercemar di kota itu, membuatnya sejenak menahan napas. Mereka tiba di sebuah perpustakaan kota yang sepi. Aoi membuka pintunya, mendapati rak-rak runtuh dan buku berhamburan. Ia mengetuk dinding beberapa kali, memunculkan pintu yang tersembunyi karena sihir. Seseorang terlihat siaga di balik pintu.

"Tsukishiro-san."

"Aoi-ouji?"

Mereka dibawa masuk melalui pintu, melewati banyak anak tangga menuju ke bawah. Ada kertas-kertas mantra yang terpasang di sisi dinding. Hajime menahan langkahnya untuk ikut masuk lebih jauh. Kertas mantra dan jimat itu diciptakan untuk menjaga ruang bawah dari serangan demon. Hajime bisa saja menghancurkan mantra itu, namun itu bukan pilihan yang akan diterima Shun. Priestess menyadari tingkah aneh demon, ia segera meraih tangan Hajime. Menyalurkan sebuah mantra pelindung untuknya. Menggandeng tangan pemuda bersurai hitam itu hingga mereka sampai di sebuah ruangan besar yang dihuni banyak orang.

Banyak orang yang sakit dan terluka, terutama anak-anak. Menurut cerita dari Tsukishiro, benar bahwa banyak demon muncul di malam hari, sehingga hanya ketika siang mereka mencari bahan makanan yang tersisa di kota, dipimpin oleh Kurotsuki. Namun terkadang ada demon yang bersembunyi dibalik reruntuhan, dan lagi hal itu tidak akan bisa bertahan lebih lama karena keadaan semakin memburuk.

Satu hal yang jelas, itu semua disebabkan kemunculan demon dari balik gunung Initium.

'Tempat di mana barrier penghalang rusak,' pikir Shun.

Shun dan beberapa prajurit mengobati warga, sakit yang mereka idap adalah akibat pengaruh kegelapan dari para demon. Sebagian lagi ditugaskan keluar untuk mencari makanan. Hajime memperhatikannya, semua orang saling tolong menolong dalam keadaan itu. Ia duduk bersandar di tempat yang jauh dari keramaian.

Seorang anak kecil berdiri di hadapannya, di belakang punggungnya ada beberapa anak kecil lain bersembunyi seraya mengintip. Hajime menatap mereka dengan datar.

"Tuan... kau terlihat kuat. Apa kau datang untuk menyelamatkan kota ini?" Anak laki-laki itu memberanikan diri untuk bertanya.

"Tidak." Hajime menjawab singkat.

"Lalu kenapa kau kemari? Banyak yang mengatakan hidup kami akan segera berakhir karena para iblis jahat. Kenapa kau datang ke tempat yang berbahaya ini?"

Kenapa? Karena Shun ada di sini. Sesederhana itu.

"Pemuda di sana," Hajime mengarahkan telunjuknya pada Aoi, "Ia yang akan menyelamatkan kota kalian. Aku kemari hanya untuk membunuh para demon."

Smoky HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang