BAB 4 : Lost

2.3K 180 9
                                    

.

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Typo bertebaran:

.

Seminggu penuh sejak peristiwa itu terjadi. Semenjak itu pula Bella mengurung dirinya didalam kamar, terlalu enggan untuk menjumpai siapapun terlebih Richard.

Tergugu dalam ketermenungan tanpa mau menyentuh makanan atau apapun yang di hantarkan para pelayan. Yang mana hal itu semakin menambah kekhawatiran semua orang, menunjukkan kepada mereka semua betapa hancurnya dirinya.

Segala macam bentuk penghakiman Richard dapatkan dari teman-temannya, terlebih Sussan dan Lucy. Kedua wanita itu tak hentinya merutuki bahkan mengecam dirinya dengan berani, tanpa rasa takut akan fakta temperamen sosok pemimpin Phoenix itu.

"Ini sudah satu minggu, dan Bella sama sekali tidak mau menyentuh makanannya. Gadis itu lama-lama bisa mati karena dehidrasi. Dan ini semua, karena kesalahanmu!"

Lagi, kecaman itu Richard dapatkan. Laki-laki itu memejamkan matanya erat, menahan gejolak emosional yang nyatanya sudah cukup berintensitas meningkat akibat pikirannya yang juga terasa begitu kalut. Richard melakukan kesalahan yang sangat fatal, dia tahu itu. Tapi bisakah mereka berhenti memojokkannya seperti ini?

Jangan katakan bahwa Richard tidak menyesal, karena pada kenyataannya laki-laki merasa sangat menyesal bahkan sedetik setelah berhasil kesadarannya kembali saat itu. Jangan pula mengira laki-laki itu tidak merasa khawatir, karena sangking khawatirnya laki-laki itu saat ini sampai-sampai ingin sekali rasanya membumi hanguskan satu kota ini akibat rasa kalut yang dirasakannya.

"Sussan.." teguran pelan dari Kai lantas membuat Sussan beralih menatapnya. Mendapati gelengan pelan kekasihnya itu memintanya untuk tenang, yang lantas saja membuat wanita itu membuang muka kesal.

Cukup sudah, dengan segala emosionalnya yang mulai membumbung tinggi. Laki-laki lantas bergegas pergi meninggalkan mereka semua, melangkahkan kakinya lebar-lebar kearah satu tujuan, kamar Bella.

.

"Bella.." Laki-laki Park itu berseru rendah, mengetuk-ngetuk pintu yang masih saja tertutup rapat itu. "Bella, buka pintunya!" Laki-laki itu kembali berseru, namun tak juga mendapatkan respon sama sekali, hingga membuatnya hilang kesabaran. Richard lantas mendobrak pintu itu dengan sekali tendangan kuat, Merusak pintu itu dalam sekejap mata.

Gadis itu disana, tengah duduk meringkuk bak janin disudut ranjang. Terlihat begitu lemas tak berdaya, putus asa menjalani hidup. Dalam langkah penuh Richard berjalan mendekatinya, mendudukkan diri tepat dihadapan Bella yang telah membuang mukanya enggan melihat wajahnya.

Dengan perlahan laki-laki itu menyentuhkan telapak besarnya ke bahu mungil yang kembali bergetar untuk kesekian kalinya itu.

Desahan panjang Richard hembuskan, dengan mata memerah membawa tubuh mungil sang pujaan hati kedalam rengkuhan.

THE OBSESSION (MINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang