Prolog

172K 3.5K 82
                                    

Guys... yang baru mau mulai baca cerita ini ada di wattpad cuma sampai tanggal 7 januari 2015 yah... thanks for read my story.

Enjoys it...

Kelahiran si kembar tidak seperti kelahiran anak-anak lain yang disambut dengan suka cita. Tidak ada tawa, tidak ada perayaan. Terasa sedih dan sendiri. Saat dokter mengatakan bahwa anak-anaknya terlahir sehat, hanya ada raut bahagia di wajahnya. Lalu saat dokter menyaranjan untuk mengkumandangkan Adzan raut wajahnya berubah, kesedihan langsung menghiasi wajahnya. Kejora meringis siapa yang akan melakukan itu. Ayah si kembar bahkan tidak ada di sini.

"Hei, biarkan aku yang beradzan?" Daniel mengatakan sambil tersenyum, wajahnya begitu bahagia.

"Tapi.. "

"Ayolah... biarkan aku yang beradzan. Kau sudah membuat tanganku penuh luka, sekarang biarkan aku menyelesaikan tugasku. izinkan aku yang beradzan yah?"

Kejora masih melihat lelaki di depannya dengan pandangan sedih. tapi, saat dilihatnya keyakinan di mata lelaki itu Kejora langsung mengangguk yakin.

"Terima kasih, Daniel. "

"anytime.. "

Kumandang Adzan terdengar kejora harusnya bahagia, akhirnya perjuangannya setelah sembilan bulan terbayar. Senyumnya merekah melihat pemandangan di depannya. Anaknya telah lahir, sehat. Hanya itu yang dibutuhkan Kejora.

Dua orang suster masuk membawa perlengkapan untuk membersihkan bayi. Tangan mereka dengan cekatan menyiapkan alat-alat apasaja yang dibutuhkan.

"Mari pak anaknya biar saya ambil, kami akan membersihkan mereka terlebih dahulu. Teman saya akan datang sebentar lagi untuk membantu ibu." suster manis berkacamata itu membawa si kembar dibantu temannya. Kejora dengan tersenyum memperhatikan mereka. setelah mereka keluar Kejora mengalihkan tatapannya pada lelaki yang terlihat lelah di sampingnya.

"Istirahatlah dulu Dan, mereka yang akan membantuku. Kau kelihatan kacau. " Kejora melihat Daniel yang sedang menghela nafas lelah. Laki-laki itu pasti lelah setelah dua jam membantu persalinannya. Dilihatnya lengan Daniel yang penuh luka. Tangannya tanpa sadar menyentuh beberapa luka di lengan Daniel. Kejora mendongakkan wajahnya, Daniel ternyata sedang menatapnya lembut.

"Maafkan aku, lalu terima kasih sudah ada di sini. "

Daniel mengulurkan tangannya dan mengacak rambutnya gemas.

"Sampe kapan kau akan terus mengucapkan kata-kata maaf dan terima kasih?. aku sampai bosan mendengarnya."

"Aku tidak akan pernah berhenti mengatakan ini Dan, aku sungguh berterima kasih atas kebaikanmu. Kau menyelamatkan hidupku. "

"Bukankah kau yang menyelamatkan hidupku?, sudahlah lebih baik aku pergi daripada harus terus mendengarkan kata-kata puitismu. Jangan terlalu merindukanku yah?"

Daniel mengerlingkan matanya nakal dan berjalan keluar ke arah pintu. Belum lama langkahnya keluar dia sudah kembali lagi.

"Hei aku tidak akan lama, hanya mengganti bajuku dan meminum secangkir kopi. Kau beristirahatlah."

Kejora menganggukkan kepalanya sambil melambaikan tangan.

Si kembar sudah dibawa kembali ke kamar perawatannya setelah dibersihkan.dengan dibantu suster Kejora sedang menyusui salah satu diantaranya ketika Daniel datang.

"eh sorry aku tidak tahu kau sedang menyusui."

"Aku sudah  selesai Dan, masuklah"

"Mereka tidur?"

"salah satunya sudah" Kejora terkekeh geli sambil menatap boks bayi disebelah ranjang dimana salah satu bayinya tertidur lelap.

Daniel melangkah ke boks itu.

"Bolehkah aku menggendongnya? " Kejora mengangguk mengiyakan.

"Siapa nama mereka?"

"Hm... aku sudah memikirkannya. Nama mereka Luys dan Luce artinya cahaya dalam bahasa Armenia dan Itali, karena mulai sekarang mereka adalah cahaya hidupku."

"Hanya itu tidak ada nama panjangnya?"

Kejora mengangkat kepalanya dan menatap daniel tersenyum.

"Tentu saja, yang ini terlahir pertama aku memberinya nama Luys Daniel Rahadi. Lalu yang adiknya aku memberi nama Luce Daniel Rahadi."

"Daniel?" tanya Daniel tak percaya. Kejora menganggukkan wajahnya

"Kenapa?"

"Karena kau yang membantu melahirkan dan menjaga mereka."

"Walaupun aku bukan Ayah mereka?"

Kejora menganggukkan wajahnya kembali.

"Terima kasih."

ada keheningan beberapa lama, Lalu Luys menangis kencang dan diikuti oleh Luce. Kejora dan Daniel tertawa gembira mendengar tangisan itu.

The Morning WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang