Part 12 - The Reason 2

40.9K 1.3K 94
                                    

Ini lanjutannya... monggo dibaca.

Hope you guys enjoy this part.

Happy Reading

Try read this part with Bruno Mars's song "When i was your man."

_________________________________

Reynold merasa amarahnya akan meledak, saat melihat bagaimana tangan Daniel terus menggenggam tangan Kejora. Mungkin Daniel sedang berusaha membuatnya marah, dan itu benar dia sudah sangat marah. Rasanya dia ingin menghantam wajah yang terus memandang istrinya  dengan penuh cinta itu. Kejora istrinya, miliknya.

Reynold menarik tubuh Kejora agar mendekat padanya. Di luar dugaannya tubuh Kejora kaku dan seolah menolak dia sentuh. Reynold memberikan tatapan menuntut, matanya terus memandang Kejora lekat. Kemudian Tangannya memeluk pinggang Kejora kencang "Bagaimana perjalananmu?"

Tapi Kejora mengabaikan pertanyaannya, perhatiannya kembali pada Daniel " Kamu mau mampir?" tanya Kejora.

Dengan senyuman di bibir, Daniel berkata, "Lain kali saja, hari ini mama memintaku pulang."

"hmmm... oke, titip salamku buat mama yah."

"Tentu," jawab Daniel, tangannya mengacak rambut Kejora gemas, dia menatap Laura lalu bertanya "Kamu mau pulang bareng ?"

"Tidak, Rey akan mengantarku." Mendengar jawaban Laura membuat Kejora mencoba melepaskan tubuhnya dari Reynold.

"Aku menemui anak-anak dulu, hati-hati di jalan Dan, mari Laura." Kejora menganggukkan kepala pada Laura dan tersenyum pada Daniel. Dan sekali lagi mengabaikan Reynold.

Reynold terus memperhatikan punggung Kejora, langkahnya semakin jauh masuk ke dalam rumah.

"Ayo Rey antarkan aku pulang?" rajuk Laura, tangannya kembali bergelayut mesra ditangan Reynold. "Dan, kenapa kita tidak makan bersama, sudah lama kita tidak Ketemu."

"Hari ini aku tidak bisa, sudah ada janji mungkin lain kali. Kamu tinggal di mana di sini?"

"Di hotel Rey, awalnya aku pengin liburan. Fashion week membuatku lelah. Lalu aku tahu Rey sedang di Lombok jadi aku menyusulnya kemari." saat menjawab pertanyaan Daniel, Laura tersenyum penuh keintiman pada Reynold.

Melihat itu membuat Daniel tak ingin lebih lama berada di situ, keintiman mereka membuatnya jengah. Ditambah dengan tatapan Reynold yang seolah akan bisa  melubangi besi. Akhirnya dia memilih pergi setelah berbasa-basi sebentar.

*****

Kejora duduk di ruang tengah bersama anak-anaknya, ternyata hari ini Reynold membelikan Lego yang baru untuk mereka. Sekarang mereka sedang mencoba merakit kepingan lego-lego itu.

"Mah, tante Laura itu siapa?"  terkutuklah Luce dengan rasa ingin tahunya. Laura  adalah nama yang tidak ingin dia dengar saat ini.

"Sahabat papa, dimana kalian tadi ketemu tante Laura?" tanya Kejora, rasa penasarannya membuatnya  mencoba mencari informasi.

"Di tempat papa, habis kita beli mainan."

"Aku gak suka tante Laura." ucap  Luys tiba-tiba, Kejora heran mendengarnya, anaknya yang satu ini  biasanya tidak suka memperhatikan orang lain.

"Aku juga." timpal Luce

" Ingat gak mama dulu pernah bilang apa?, kita gak boleh berprasangka buruk sama orang lain dan membencinya, apalagi ini pertama kalinya kalian ketemu tante Laura."

Kejora mngelus kepala Luys, anaknya yang satu ini biasanya lebih pendiam.

"Tapi tante Laura terus dekat-dekat papa, Luce gak suka." wajahnya memberengut lucu. Untuk bagian  mengemukakan pendapat maka Luce lah jagonya.

The Morning WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang