Save Me 4

434 70 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca :)

Happy readingg........


















..

Ceklekk!!

Pintu putih yang tampak kokoh itu terbuka, tampak pria paruh baya yang tampan kini keluar. Sang pelayan yang setia menunggu majikannya dari tadi kini membungkuk 90 derajat.

"Seungkwhan-a, bisa ikut aku?".
Tentu Seungkwhan langsung mengangguk menyetujui tuannya itu. Dan sementara Siwon kini sudah berbalik melihat Seungchol.
"Seungchol, masuklah dan temani Jeonghan". Seungchol membulatkan matanya beberapa detik sebelum ia menyetujui permintaan tuannya. Ia sangat gugup melihat sosok dibalik pintu putih itu. Entah mengapa sosok cantik itu membuat jantungnya berdebar.

SEUNGCHOL POV.

Aku sedikit terhenyak ketika Tuan Siwon memintaku untuk menjaga Tuan muda Jeonghan. Tapi aku harus menurutinya, mau bagaimana lagi. Dia adalah majikan baruku. Aku harus menuruti perintahnya.

Setelah Tuan Siwon pergi dengan Seungkwhan aku segera berbalik dan tanganku gemetar memegang pintu putih itu. Aku tau itu sedikit berlebihan. Tapi entahlah.. apa yang terjadi padaku. Jantungku sungguh berisik.

Aku menghela nafas dan segera membuka pintu kokoh itu. Dengan perlahan aku masuk dan kembali menutup pintu putih itu. Kakiku melangkah sangat pelan. Aku takut menganggu Tuan muda. Aku semakin mengikis jarak antara kami.

Sekarang jarak kami tidak lebih dari 1 meter. sungguh aku bisa melihatnya dengan sangat jelas. Namja yang kini sedang memejamkan mata itu.. Dia sungguh sangat cantik.

Entah berapa lama aku memandangnya, aku tidak pernah bosan. Wajah tidurnya kelihatan sangat damai. Aku sangat suka.
Hah!! Tunggu. Apa yang kau fikirkan bodoh. Dia adalah Tuanmu. Kau bodoh Choi Seungchol!!

Setelah beberapa menit aku hanyut dengan fikuran bodohku, aku melihat dia mulai terbangun, membuka perlahan kelopak matanya, dan memperlihatkan bola mata coklat yang indah.

Aku kembali dibuat bingung. Pandangannya tetap mengarah kedepan, seolah ia tidak melihatku yang ada di sampingnya ini. Dan tangan putih nan kecilnya meraba tempat tidur seolah mencari sesuatu. Apa yang dicarinya??

Apakah ia selalu bersikap acuh seperti ini?. Setelah aku perhatikan terus  ternyata dia sedang mencari tongkat. Oh astaga!! Betapa bodohnya aku. Aku tak menyadarinya. Aku selalu sibuk mengaguminya dan tak menyadarinya kalau Tuanku ini seorang tuna netra?,

Choi Seungchol bodoh!!

Aku melihatnya berusaha berdiri dari ranjangnya.
"Tuan muda.. anda mau kemana?"
Ucapku akhirnya setelah aku sadar kembali ke bumi. Ia tak menjawabku. Mengabaikanku dan terus berjalan dengan bantuan tongkatnya.

Aku terus memanggilnya. Dan dia terus mengacuhkanku. Heol.. jinjja~ untung saja cantik!?

'Dia itu mau kemana sih'
Batinku frustasi. Setidaknya jawab pertanyaanku. Apakah dia juga tuna wicara? Oh. Jinjjaaa....

Aku melihatnya berhenti dan menegangi kepalanya. Oke.. sekarang aku mulai panik. Tongkat yang dibawanya sudah terjatuh. Dia terus merintih tertahan.  Aku berjalan mendekat. Wajahnya pucat! Bagaimana ini.

"Tuan muda. Anda tak papa?"
Tanyaku pelan. Ia hampir limbung dan terjatuh. Untung aku menangkapnya tepat waktu. Baiklah paniku dalam tahap 2 kali ini.

"Tuan muda a--"

"Kau.."
Jeda beberapa detik.

Aku tercekat. Dia bisa bicara ternyata. Aku merutuki batinku ini yang telah lancang mengatai majikanku sendiri.

Astaga!!
Apa yang ia lakukan. Dia menunjuk tepat pada dada kiriku..

"Kau akan mati".

Sekali lagi nafasku seakan berhenti.
'Wait.. What!!?' Aku tidak salah dengarkan?

"Akan ada peluru yang akan bersarang disini"
Ia berbicara dan menunjuk tepat pada dada kiriku.

"Tuan muda.. apa yang anda bicarakan?"
Tanyaku bingung. Sungguh. Aku sangat ingin mendengar suaranya, tapi bukan kata seperti yang ingin aku dengar pertama kali..

"Maaf"
Katanya sekali lagi. Terdengar lebih lemah dan sangat menyakitkan. Seperti ada rasa bersalah yang teramat dalam.

"Maafkan aku".
Ucapnya sebelum bilur bening yang hangat itu menetes dan mendarat tepat pada tanganku. Dan beberapa saat kemudian ia pingsan. Aku baru menyadarinya saat ia jatuh menimpaku dan keningnya menempel pada leherku. Suhu badannya sangat panas. Aku mungkin sangat sangat bodoh, tidak menyadarinya dari tadi. Apa yang akan aku katakan pada tuan  Siwon??.

"Tuan muda.. bangunlah".
Ucapku dengan sedikit mengguncang tubuh kecilnya.

Ceklek!!

"Jeonghan!!??"

Aku menoleh. Setelah aku mendengar suara pintu terbuka dan pekikan keras dari suara berat yang aku kenali itu. Benar. Itu tuan Siwon dengan wajah khawatirnya berlari menghampiriku yang kini telah mendekap Tuan muda Jeonghan, diikuti dengan Seungkwhan yang telah memegang nampan berisi makanan.

"Apa yang terjadi?"
Tanyanya khawatir.

"Maaf. Saya tidak tau.. Tuan muda tiba-tiba pingsan".
Aku dapat melihat raut wajah Tuan Siwon sangat khawatir. Aku segera mengangkat tubuh kecil Tuan muda dan berlari menuju ranjang kembali merebahkan tubuh kecil itu.

"Jeonghan.. sayang.. sayang!!".
Tuan siwon dengan hati-hati. mengguncang tubuh anaknya. Ia menoleh ke arah ku dengan tatapan horor.

"Apa yang kalian lakukan. Cepat panggil dokter!!".
Pekik tuan Siwon.

"N-ne".
Aku segera berlari keluar dan mencari dokter. Aku masih sangat bingung. Otaku tidak dapat memproses dengan baik kejadian beberapa saat lalu.

Aakhhh.. Choi Seungchol bodohhh!!!!











TBC

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang