Save Me 8

662 61 15
                                    

Happy Reading ... :)

..

Seungchol sangat suka pagii hari. ia selalu bangun sebelum fajar terbit, karena ia tidak pernah melewatkan satu kalipun sunrise, melihat cantiknya sinar matahari yang perlahan  menghangatkan bumi adalah hal paling disukainya, merasakan hangatnya sinar itu, menerpa wajahnya dan membuatnya hangat. Tapi mungkin ia sekarang tak perlu bangun pagi lagi, karena mataharinya kini telah ada di depannya. Dengan mulut penuh makanan yang menyebabkan pipi itu membesar dan amat sangat menggemaskan. 

Tak pernah selama ia berada di sini, menjadi bodyguard  nya selama lebih dari 1 bulan melihat sisi Jeonghan yang menggemaskan, seperti kelinci kecil. Dan juga suara tawanya yang terdengar begitu lucu. ia bisa melihat semua itu berkat Cheese. Ya, anjing nya yang pintar. 

Cheese senang sekali menjilat tangan Jeonghan, dan sering kali ketika tangan kecil dan putih seperti salju itu meraba udara mencari keberadaan si Siberian, Cheese langsung menyambutnya dengan kepala nya, meleburkan dirinya pada perut Jeonghan, disertai dengan dengkuran nyaman yang manja.

"hahhhhh.. apa-apaan itu!!. Dasar anak nakal yang mencari kesempatan dalam kesempitan" Seungchol mengendus sebal ketika melihat Cheese yang dengan nyamannya berada di pangkuan Jeonghan.

"Dasar nakal, awas kau nanti yaa!!!" Jengkel Seungchol.

Saat Seungchol larut dalam amarah dan cemburunya pada Cheese, Jeonghan kembali merunduk dengan raut yang sedih. Seungchol yang menyadari itu segera bertanya pada Jeonghan.

"Anda baik-baik saja?" Tanya Seungchol dengan cemas. Begitu juga dengan Cheese, anjing itu begitu paka dengan keadaan sekitar segera melihat Jeonghan dengan telinga yang turun dan ekor yang bergerak layu.

"Katakanlah.. saya akan berusaha melakukannya selagi saya mampu". Ucap Seungchol meyakinkan. Beberapa menit Seungchol menunggu dengan sabar, dan akhirnya Jeonghan berbicara.

"Boo--"
Suara Jeonghan begitu lirih menyapa telinga Seungchol. Akhirnya kini Seungchol tau apa yang mengganggu fikiran si Bunny itu, mungkin Jeonghan sangat khawatir dan merasa bersalah pada namja gembil itu, dan ingatkan Seungchol kembali saat tadi pagi ia menemukan si Bunny itu tengah berusaha menuju kamar Seungkwhan. Ia sungguh khawatir.

Senguchol mengulas senyuman. "Apa anda ingin menemui Seungkwhan?" Tanya Seungchol.

Jeonghan sedikit mendongak. "Apa boleh?" Sambil mengerjapkan matanya lucu. Oh ayolah.. Seungchol mungkin sudah tidak tahan dengan keimutan si tuan mudanya. Ia ingin sekali membawanya pulang!.

Satu hal yang membuat Suengchol begitu takjub, yakni warna manik Jeonghan. Coklat karamel yang begutu jernih dan indah. Dan disaat bersamaan manik itu meremat jantung Seungchol karena tak ada binaran sedikitpun di dalamnya, pandangan Jeonghan selalu kosong yang memperlihatkan begitu menderitanya dia, lewat air mata yang selalu keluar di setip malam. Sebenarnya kehidupan seperti apa yang telah anda jalani. Begitulah monolog Seungchol dalam hati.

..

Seungchol menuruti keinginan Jeonghan untuk tetap berada di luar kamar Seungkwhan. Jeonghan tak ingin masuk dan menunggu Seungchol ditemani Cheese tentunya.

Si Siberian itu begitu menyukai Jeonghan. Dan begitu juga Jeonghan, Cheese dengan mudahnya mengambil hatinya yang beku.

'Cheese anak yang manis. Kali ini biarkan dia berada di sisi ku, jangan ambil dia. Kumohon'. Mohon Jeonghan dalam hati.

..

Seungchol hanya menghela nafas ketika Jeonghan bersikeras untuk menunggunya di depan kamar Seungkwhan. Padahal Seungchol yakin namja itu tidak akan marh pada Jeonghan, karena ia tau bahwa Seungkwhan sangat menyayangi Jeonghan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang