Save Me 5

454 60 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca :)

Happy reading..



















..

Entah sejak kapan Seungchol seperti ini. Perasaan ini seperti deja vu. Sama seperti saat ia mendengar kabar bahwa eommanya sedang dilarikan kerumah sakit. Ia di serang kepanikan.

"Hyung!. Bisakah kau berhenti? Kau membuatku pusing".
Itu adalah Seungkwhan yang protes kepada Seungchol. Seungchol tak hentinya berjalan mondar-mandir di depan pintu putih yang kokoh.

Seungchol menoleh.
"Maafkan aku"

Benar saja, Seungchol merasa bersalah akan kejadian beberapa saat lalu. Ia takut terjadi sesuatu pada Jeonghan, tuan muda yang manis itu.

"Tenanglah hyung, dokter sudah ada di dalam".
Seungkwhan menepuk bahu Seungchol. Menenangkan pria tampan itu. Beberapa menit kemudian dokter muda itu keluar, Seungchol segera masuk kedalam kamar Jeonghan, ia tau kalau itu tindakan yang lancang. Tapi ia tidak bisa tenang sebelum melihat Jeonghan.

Seungchol berjalan sangat pelan. Mendekat pada sosok pria paruh baya yang sedang mengenggam tangan kanan dari sang putra. Rasa bersalah Seungchol semakin besar ketika ia melihat tangan kiri sang Tuan muda itu terpasang infus, ditambah alat bantu pernafasan yang melekat rapi di hidung bangir Jeonghan.

"Tuan.."
Seungchol berujar pelan, tapi masih dapat di dengar oleh Siwon. Pria paruh baya itu menoleh mendapati Seungchol telah melihatnya dengan perasaan bersalah.

"Tak papa". Seungchol membulatkan bola matanya. "Jeonghan belum makan apapun sejak ia bangun jadi ia harus di infus". Tambah Siwon.

Seingat Seungchol namja cantik itu bangun saat ia pertama kali menginjakkan kakinya di rumah mewah ini. Itu sudah lebih dari 3 hari. Dan ia tidak makan apapaun. Kenapa??.

Seungchol masih diam dan hanya memandang lelaki yang berbaring itu. "Paru-paru Jeonghan juga tidak sesehat seperti kita". Siwon kembali menatap putranya dan mendaratkan kecupan dikening Jeonghan. Membelai surai pirang sang anak penuh sayang. "Dia istimewa, dia adalah malaikatku".

Cairan bening itu tiba-tiba lolos dari pelupuk mata Seungchol. Ia dapat merasakan kasih sayang Siwon yang amat sangat besar pada Jeonghan.

Appa!! Gendong akuuuu....

Appa. Lihat aku mendapat nilai sempurna!

Appa aku menyayangimu. Aku akan menjadi tampan seperti appa!

Ingatan itu tiba-tiba melintas. Ingatan Seungchol kecil dengan sang appa. Seungchol menunduk menyembunyikan wajah kacaunya. Ia merindukan appanya. Melihat sosok siwon yang menyayangi Jeonghan lebih dari apapun membuat Seungchol bertekad dalam hati akan menjaga sesuatu yang berharga bagi malaikat penolongnya.

"Tuan muda Jeonghan adalah harta paling berharga bagi anda. Saya bersumpah akan menjaga Tuan muda demi anda tuan Siwon".

Mendengar itu, siwon tersenyum. Berjalan mendekat pada Seungchol. Menepuk bahu Seungchol. "Itulah yang ingin aku dengar. Itulah alasan aku melatihmu. Tolong jaga Jeonghan dengan nyawamu".

Seungchol mengangguk "saya berjanji".

Seungchol sepenuhnya ingin melindungi Jeonghan, kenapa? Ia juga tidak tau. Seungchol hanya ingin melindunginya. Sosok yang amat sangat cantik dan begitu rapuh di saat yang bersamaan.

.

.

.

TBC

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang