stay

25 3 3
                                    

Kita dua orang yang amat jauh berbeda, sungguh.
Kau berani hidup dengan menyatakan sebuah kenyataan,
sekalipun itu tidak pernah kau dapatkan.
Dan aku?
Aku terlalu takut untuk itu.
Bukan,
bukan karena aku tidak bisa menerima kenyataan.
Kadang untuk sebuah ketulusan,
aku berpikir tidak semuanya harus dinyatakan.
Seperti rasa kopi yang kurang gula,
Pahit, tapi aku menikmati nya.
Seperti aku;pendengar ceritamu tentang dia,
walau aku tak pernah suka.
Aku akan tetap memberi sela tawa.

Bukan,
Aku bukan bermuka dua.
Kadang untuk sebuah luka tidak harus mendunia.
Tawa bersaja dimana-mana cukup untuk melarikannya.

Sekali lagi,
Kita dua orang yang amat berbeda.
Kau hidup dengan cerita fakta, 
dan sebuah rasa yang berani kau buat nyata.
Dan aku?
Seorang penyimpan rasa,
Penyuka lamun disetiap cerita mu.
Penyuka kopi pahit yang kurang gula,
Penyuka lekuk tawa yang kau punya.
stay..
Aku bertahan didepan meja ceritamu.
Memasang kamera,
Memotret gambar,
Mengabadikan nya lewat khayal.
Dan ku putar berulang kali,.
Sampai titik imajinasi itu benar-benar kau hancurkan nanti.
Dan aku keluar,
sampai aku berani,
Berkhayal untuk sebuah kenyataan.
Lagi,
Lagi,,
Lagi,,
Dan denganmu lagi,
Sampai titik jenuh,
Sampai ampas kopi tidak ada lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rangkaian dalam gelapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang