Skandal

416 54 0
                                    


Jihoon menelungkupkan wajahnya ke atas meja. Wajahnya panas sekali. Jihoon malu. Apalagi sebagai anak yang punya image manis kesayangan guru, Jihoon malah berciuman di depan sekolah. Well walaupun itu bukan 'berciuman' tapi orang yang melihat mana peduli.

Sejak tadi banyak murid membicarakan aksi 'ciumannya' sepanjang lorong menuju kelas, bahkan saat ini teman-teman di kelasnya tak berhenti menatapnya. Bisik-bisik tentang ciuman itu telah membuat panas sekolahnya, Jihoon cuma berharap guru-guru tidak ada yang percaya.

"Jihoon?!" Suara cempreng Hyeongseob memenuhi ruang kelas membuat semua mata tertuju padanya. Untung saja Guru Matematika mereka belum masuk.

Dengan lemah Jihoon mengangkat kepalanya.

Jihoon berujar lirih, "Kau terlambat lagi Seobie"

"Itu tidak penting sekarang. Kau benar-benar berciuman di depan sekolah?". Hyeongseob bertanya setengah tak percaya sambil mengguncang bahu Jihoon yang makin lemah. Setau Hyeongseob yang merupakan sahabat Jihoon dari bayi, Jihoon adalah anak yang polos dan tidak mungkin Jihoon punya ide briliant berciuman di depan sekolah.

"Diamlah Seobie". Jihoon kembali menenggelamkan wajahnya ke meja, sepertinya meja lebih menarik dari wajah imut Hyeongseob di mata Jihoon. Hyeongseob tak menyerah, setelah meletakkan tasnya di atas meja, ia menggeser kursinya ke samping kursi Jihoon.

Dia memandangi Jihoon, "Siapa yang menciummu? Kau dipaksa? Tidak mungkin. Apa kau punya pacar? Tidak mungkin, kemarin saja kau masih single, masa hari ini sudah punya pacar". Hyeongseob mikir keras, masih penasaran dengan cerita dibalik ciuman sahabat manisnya itu.

"Seobie, Daniel oppa menciumku"

"MWO?"


°Nielwink°

Setelah mendapat hukuman manis -membersihkan lapangan sepak bola- dari guru bimbingan konseling, Daniel langsung melangkahkan kaki panjangnya ke kelas. Beruntung sekarang waktunya istirahat, jadi Daniel tak perlu dipermalukan karena membersihkan lapangan oleh Guru Cho yang kejam itu. Walaupun dapat hukuman yang sedikit memalukan -Daniel anak teladan omong-omong-tapi Daniel senang karena sudah merasakan manisnya bibir Jihoon.

Daniel malu sendiri kalau mengingat kejadian tadi pagi, itu memang bukan ciuman pertamanya, oh ayolah mana mungkin pria setampan dia baru ciuman sekali. Kalau mau dihitung, deretan mantan Kang Daniel sangat banyak, tapi baru kali ini Daniel degdegan setengah mati setelah mencium seorang gadis. Apa mungkin karena Jihoon masih bocah? Entahlah, Daniel rasa ia benar-benar jatuh Cinta.

Langkahnya semakin cepat ketika melihat Woojin yang sedang duduk bersama Guanlin dan Daehwi

"Hei buluk bagaimana rasanya bercinta dengan bocah JHS?". Daniel mendudukan pantat indahnya di kursi samping Woojin, dan disambut pelototan ketiga sahabatnya.

"M-mwo? Apa maksudmu?". Woojin gugup, itu kan rahasianya.

"Woojin dengan bocah JHS? Bercinta?" Ucap Guanlin syok. Mereka saja belum legal untuk bercinta malah bercinta dengan anak JHS yang -ah sudahlah.

Daniel menyeringai.

"Baiklah baiklah, aku memang bercinta dengan Hyeongseob. Dia pacarku, dan kami melakukannya suka sama suka kok." ucap Woojin membela diri, tak sepenuhnya salah sih mereka memang melakukan karena sama sama menyukainya.

"Astaga Woojin, dia masih JHS? Kau gila?". Ini suara si rambut orange, Lee Daehwi anak yang taat peraturan. Bercinta dengan anak dibawah umur adalah melanggar peraturan -menurut Daehwi.

Hello First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang