Coklat

487 58 10
                                    


Chapter 6

"Taehyung Oppa apa-apaan sih? Oppa tidak apa-apa kan?" Jihoon baru menyadari orang yang menendang kekasihnya itu adalah sepupunya. Tak henti-hentinya Jihoon melihat kondisi Danielnya yang mengaduh kesakitan.

"Aku baik-baik saja sayang," ujar Daniel mencoba berdiri sembari menyentuk perutnya yang terasa berdenyut. Daniel berjanji tidak akan main-main dengan seorang idol, tenaganya bukan main, padahal mukanya cantik begitu-pikir Daniel.

"Oh jadi pria mesum ini kekasihmu Ji?" Sarkas Taehyung.

"Daniel oppa tidak mesum, jangan mengatainya seperti itu!" ujar Jihoon jengkel. Kan wajar-wajar saja sepasang kekasih berciuman. Jihoon kembali mengarahkan pandangannya ke Daniel, memeriksa takut ada bagian tubuh kekasihnya yang terluka.

"Aku baik-baik saja Ji. Maaf karena aku menciumnya di tempat umum Taehyung. Aku akan mengantar Jihoon ke sekolahnya," Setidaknya Daniel ingin sedikit menjelaskan insiden ini, bagaimana pun Taehyung itu masih sepupu Jihoon. Walaupun sepertinya penjelasan Daniel tidak membantu meredakan amarah Taehyung.

"Jadi menurutmu kalau kau mencium Jihoon di dalam rumah aku tidak akan menendangmu?! Wahh," Taehyung yang mendengar penjelasan Daniel makin terbawa emosi, hampir saja ia melayangkan tinjunya ke wajah Daniel kalau saja Jihoon tidak menghalanginya.

"Sudah ah, aku mau berangkat sekolah saja dengan Daniel oppa, Taehyung oppa menyebalkan," Jihoon langsung menyeret lengan Daniel, membukakan pintu kemudi dan mendorong sang kekasih ke sana.

Setelah masuk ke mobil, Jihoon menurunkan kaca jendela untuk melihat wajah sepupunya itu.

"Kita bicara setelah aku pulang sekolah oppa, bye!"

"Ayo jalan saja oppa, nanti aku akan bicara pada Taehyung oppa, huhh pasti dia akan mengadu pada mommy. Menyebalkan sekali,"

Daniel diam saja melihat bagaimana Jihoon terus membicarakan pria asal china itu, sebenarnya Daniel juga merasa tindakannya mencium Jihoon seperti itu bukan hal benar. Apalagi dimata saudaranya. Daniel harus memikirkan bagaimana caranya mengambil hati Taehyung itu.

"Oppa? Kenapa diam saja? Oppa tidak mendengarkanku ya?" Jihoon menggoyangkan tangannya di depan wajah Daniel, kesal juga kalau dari tadi dia dicuekin.

"Bukan begitu baby, oppa memang salah, aku akan bicara dengan Taehyung nanti," Daniel mau ngusak surai kecokelatan Jihoon, berusaha menenangkan Jihoon.

"Tapi aku takut kalian nanti berkelahi," Jihoon mengerucutkan bibirnya, dia benar-benar takut melihat Taehyung berhasil menendang perut Danielnya tadi.

"Aku janji tidak akan berkelahi," Daniel berkata dengan mantap, lagipula berkelahi dengan Taehyung hanya akan merugikannya sebagai calon menantu keluarga Jihoon. Uhuk.

Setelah mengantarkan gadis kecilnya ke depan gerbang sekolah, Daniel langsung menjalankan mobilnya ke rumah. Meskipun mungkin ia harus terlambat sampai kelas tapi Daniel lebih memilih mengganti pakaiannya dulu di rumah. Daniel masih anak rapih guys.

Nielwink

"Aku harap kau tidak hanya bermain-main dengan Jihoon, aku akan mengawasimu," Tegas Taehyung. Saat ini Daniel dan Taehyung berada di rumah Jihoon. Sebelum berhasil membuka gerbang tadi, Daniel dikejutkan oleh Taehyung yang sudah membukakan gerbang untuknya-sengaja menunggunya mungkin.

"Aku tidak ada rencana untuk bermain-main Taehyung, aku harap kau mengerti," Daniel jengah juga kalau sepupu Jihoon sangat protective begini. Daniel kemudian berlalu, meninggalkan Taehyung yang masih kesal menyadari Jihoonnya sudah memiliki tempat bergantung selain dirinya dan Park Yunho.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang