"Oppa bukunya terlalu banyak!" Gadis cantik berambut panjang itu mendengus melihat setumpuk buku yang dipilihkan sang kekasih untuknya. Jihoon –gadis itu- bahkan tidak yakin akan membaca semuanya.
Seminggu lagi Jihoon memang resmi menjadi siswi Sekang Senior High School, jadi mereka memutuskan untuk membeli buku pelajaran untuk Jihoon. Berhubung Daniel adalah alumni di Sekang jadi Jihoon mempercayakan Daniel untuk memilihkan semua bukunya.
"Ini belum semuanya Jihoon, masih banyak buku yang diperlukan" Pria tampan yang menjabat sebagai kekasih gadis cantik itu masih mencari-cari buku di rak pengetahuan tanpa melihat raut sebal gadis berpipi gembil itu.
"Kita kan bisa membelinya kapan-kapan Oppa, lagipula aku tidak membawa cukup uang untuk semua bukunya" Cicit Jihoon. huh Jihoon jadi menyesal menolak kartu kredit ibunya tadi.
"Ini adalah hadiah untukmu karena bisa masuk Sekang" Daniel tersenyum kemudian mengusak rambut hitam Jihoon dengan gemas, kekasihnya ini kenapa menggemaskan sekali sih.
"Oppa! Rambutku berantakan!" Jihoon berusaha menyingkirkan tangan Daniel dari rambutnya, tapi Daniel yang lebih cekatan langsung menggenggam tangan Jihoon kemudian mencium pipinya. Mata Jihoon membola.
Jihoon kaget.
Kenapa Daniel suka sekali menciumnya di tempat umum sih, Jihoon kan malu.
Selama dua tahun mereka pacaran, Daniel memang lebih sering memberikan ciuman di depan umum. Padahal ketika mereka mengahbiskan waktu di rumah –rumah Daniel atau Jihoon-, Daniel jarang sekali mencium Jihoon. Kadang Jihoon heran sendiri memikirkan itu, Daniel bahkan belum pernah melakukan hal yang iya-iya pada Jihoon sejak masa pacaran mereka. Jihoon sih senang, tapi juga penasaran. Hyeongseob bahkan makin lengket dengan Oppa bergingsul itu –Jihoon dengar dari Hyeongseob omong-omong.
Apa aku tidak seksi? Kurang cantik? Kenapa Daniel tidak mengajak melakukan hal yang iya-iya?
Kurang lebih itulah yang dipikiran oleh Jihoon selama ini, memang awalnya Jihoon takut tapi kan sekarang berbeda, Jihoon sangat mencintai Daniel dan sangat percaya pada anak tunggal Kang Siwon itu.
Nielwink
"Bukunya aku letakan di sini ya" tunjuk Daniel pada pojok lemari yang terletak di kamar Jihoon. Mereka sekarang berada di rumah besar keluarga Jihoon, sejak pacaran mereka memang sudah terbiasa ke rumah masing-masing. Orang tua Jihoon dan Daniel juga sudah tahu tentang hubungan mereka, bahkan kedua orang tuanya mendukung hubungan mereka.
"Iya, letakkan saja di sana oppa" Jihoon menjawab tanpa memandang Daniel lagi. Ia lelah seharian menghabiskan waktu berbelanja keperluan sekolahnya bersama Daniel. Jihoon merebahkan tubuhnya ke ranjang queen sizenya yang dibaut sprei berwarna merah muda itu.
Daniel yang melihat itu hanya tersenyum, dia sudah tau bagaimana kebiasaan kekasihnya itu jika sudah menempel dengan kekasih keduanya –kasur- Jihoon pasti bisa langsung tidur.
"Jae mommy kemana sayang? Kok sepi sekali" Daniel memang memanggil ibu Jihoon dengan sebutan Mommy seperti Jihoon, supaya lebih akrab katanya. Jaejoong yang menyukai Daniel tentu saja memperbolehkannya dengan senang hati.
"Mommy tadi bilang mau mampir ke kantor Daddy sebelum pulang," jawab Jihoon seadanya. Melihat Daniel masih berdiri di samping lemarinya, Jihoon menepuk sisi sebelah tempat tidurnya yang masih kosong. Daniel yang mengerti langsung melangkahkan kakinya, kemudian ikut berbaring di samping Jihoon.
"Kenapa eum?" Daniel menatap Jihoon yang merengut di depannya sambil merapikan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik Jihoon.
"Peluk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello First Love
Fiksi PenggemarCerita tentang hubungan Jihoon dan Daniel, calon trainee idol dan mahasiswa kedokteran. ini chapter bukan oneshot.