1. Mengenal

41 4 2
                                    


" Anak-anak, di hari pertama sekolah ini bapak harap, kalian bisa lebih mengenal seperti apa sekolah tercinta kita ini.......", itulah sambutan bapak kepala sekolah SMA Satya, yang berpidato didepan anak didik barunya.

Semantara bapak kepala sekolah berpidato, Icha justru asik mengobrol dengan teman barunya, via. "Eh vi liat deh tuh cowok, cool banget ya?" ujar Icha, menunjuk salah satu kakak OSIS yang berdiri di sebelah regu kor.

"Mana sih?, ah kalo itu mah biasa. masi juga gantengan cem-ceman gue, " saut via tak mau kalah.

"Cem-ceman lo, siapa?" Tanya Icha dengan tatapan mengejek.

" he-he" via tertawa sinis, " Nih, sekarang lo liat barisan cowok kelas sebelah, nah lo liat anak yang pake kacamata, sebelahnya itu cem-ceman gue."

Icha menganga lebar, tak percaya dengan apa yang sedang dia lihat, "Gila, tuh orang apa bidadara Yaallah. Ganteng banget." ujar Icha heboh.

"wooo, siapa dulu dong yang nemu, via gitu lho. Gue mah kalo masalah ginian ahlinya," ujar via, seraya menepuk dadanya bangga. Melihat itu Icha langsung memutar bola matanya jengah. Setelah itu mereka kembali melanjutkan acara pencarian jodoh dadakan itu.

"Eh lo berdua pada ngomongin apa sih? kayak yang serius amat," tiba-tiba Ada seseorang yang menyerobot perbincangan mereka berdua dengan tidak sopannya.

Merasa diganggu, Icha dan via langsung menoleh kebelakang, dan mendapati seorang cowok yang tidak mereka kenal sedang cengar-cengir.
"siapa nih cowok? Sksd banget." Tanya Icha sambil berbisik pada Via.

Kesal karena merasa dikacangin, cowok itu pun menepuk pundak dua orang cewek di depannya, " woyy, gue masih disini elahhh..."

"gak usah nge-gas woy, santai aja dong. Harusnya gue sama Icha yang marah disini tau gak lo, dateng-dateng langsung nyrobot aja ada orang ngomong, pake acara sok kenal lagi! " kesal Via dengan cowok itu.

"Tau nih Vi. Siapa sih lo?" tanya Icha ikut kesal sendiri. Tapi yang bikin kesal malah senyum-senyum najis.

"oh iya gue lupa, kita kan belum kenalan kan ya?" Angger mengulurkan tangannya, setelah itu mengambil nafas panjang " kenalin, nama gue Anggerardy wijaya, biasa dipanggil Angger, anak kelas kalian yang baru masuk hari ini karena suatu hal yang tak perlu disebutkan. Udah jelas kan siapa gue?" kata Angger dengan intonasi yang cepat.

Icha hanya menatap Angger dengan tidak percaya. Bagaimana bisa, seorang cowok berbicara seperti emak-emak yang sedang memarahi anaknya yang tak kunjung pulang saat mahgrib, cepat tak ada titik koma nya. Icha menggelengkan kepalanya, kenapa jadi bayangin emak-emak. Setelah itu Icha menerima uluran tangan Angger, tapi tiba-tiba ada seorang guru yang menghampiri mereka

"hei kalian bertiga, jangan ramai sendiri!" ujar BuTitis sambil berkacak pinggang, "ini lagi, kamu itu laki-laki kenapa dibarisan perempuan?, kembali ke barisan kamu!" titah BuTitis sambil menjewer telinga Angger.

" a...ad... aduh...aduh, sakit bu. I...iya iya saya kembali ke barisan saya," rintih Angger kesakitan, Dan dia langsung kembali ke barisannya yang berada disamping kanan barisan perempuan.

Icha dan via berusaha menahan tawanya agar tidak meledak melihat Angger yang terus mengelusi telinganya yang terasa panas akibat jeweran maut BuTitis.

Setelah BuTitis pergi dari sana, Angger kembali berbicara dengan Icha. " Eh ngobrolnya dilanjut nanti dikelas OK,"
Icha dan via menjawab dengan anggukan singkat dan kembali pada urusan mereka yang sempat tertunda tadi.

•••

Upacara pun akhirnya selesai, Icha yang merasa sangat gerah, langsung menyaret Via kembali ke kelas mereka. Dikelas Icha langsung duduk dibangkunya sambil mengibas-ngibaskan buku pada area wajahnya yang sudah dipenuhi oleh keringat.

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang