Dewa masih memandang Angger tak percaya. "Lo Angger kan?" Tanyanya memastikan.
Angger melepas headset yang sedari tadi mati. Ia sengaja mengenakan benda itu hanya untuk isyarat agar Niken dan kedua temannya segera pergi dari hadapannya.
Pletakk!
Dewa meringis karena jitakan Angger yang mendapat sempurna dikepalanya. "Sakit dodol!" pekiknya menahan sakit.
"Rasain lo, lagian pertanyaan lo gak berfaedah banget. Ya gue Angger lah mau siapa lagi. Mimi Peri?"
Dewa menggaruk pelipisnya yang tak gatal. "Gak juga sih, ya kali aja lo kemasukan Jin Lambe Nyinyir kan? Omongan lo 'pedes' banget." Ujar Dewa mulai ngaco.
"Sialan!"
Via yang sedari tadi hanya diam memperhatikan perkelahian kedua kaum Adam didepannya itu langsung ikut berbicara."Eh, tapi gue juga kaget loh Ngger tadi waktu lo marahin tuh anak bertiga. Beda banget, dingin-dingin judes gimana gitu. Udah kayak bad boy cap mak-mak." Via langsung tertawa terbahak-bahak bersama Dewa karena ucapannya itu, setelah itu mereka ber-Haigh five ria.
Angger tak memperdulikan dua makhluk astral yang sedang mengejeknya itu. Dia justru beralih menatap Icha yang sedari tadi melamun menghadapnya.
"Cha, ngapain lo liatin gue. Naksir lo ya sama gue," Goda Angger sambil menjawil hidung icha. Entah kenapa moodnya tiba-tiba berubah saat melihat cewek berambut sebahu itu.
Icha yang kaget sekaligus malu, langsung menutupi setengah wajahnya dengan tangan. "Eh? A-apaan sih. Gu-gue gak suka ya sama lo. Pede ba-banget lo!" Icha terbata-bata, karena ketahuan sedang menatap Angger. Padahal mah emang bener. Bisiknya dalam hati.
"Udah, gak usah ngelak deh lo."
Nih anak keras kepala banget sih!. Icha sudah panik karena rahasianya akan segera terbongkar.
Tapi saat Icha sudah sangat bingung, tiba-tiba Bu Eka datang. Disitu Icha merasa sangat bersyukur.
Alhamdullilah....makasih bu. makasih, Karna kau telah membebaskanku dari suasana Awkward ini. Ujarnya dalam hati.
"Udah lo jangan gangguin gue! Bu Eka udah dateng noh." Icha berbicara sangat tajam, setelah itu langsung menghadap ke depan karena Bu Eka akan segera memberi tugas.
•••
Jam pelajaran kali ini kelas Angger mendapat tugas menggambar. Angger yang memang tidak terlalu pandai dalam pelajaran ini, hanya mencoreti keras putih polos didepannya asal. Sedangkan Dewa? Jangan ditanyai lagi, kini dia sudah tertidur pulas dengan buku yang menutupi mukanya.
"Untung ini lagi dikelas Dew. kalo bukan, udah gue guyur lo dari tadi!" Kesal Angger, karena disaat membosankan seperti ini Dewa justru asik dengan alam mimpinya.
Via yang mendengar kekesalan Angger, langsung menuliskan sesuatu untuk Icha di note rahasia milik mereka. Icha dan Via memang memiliki note kecil khusus yang mereka gunakan untuk berkomunikasi saat jam pelajaran atau untuk membahas hal rahasia, misalnya saja tentang Angger. Seperti saat ini.
Eh cha, Angger lagi frustasi noh. bantuin gih! Lagian lo kan udah selesai gambarnya. Sekalian pdkt.
Icha menerima note dari Via. Setelah membacanya, Icha menoleh kebelakang melihat keadaan Angger.
Siap.
Icha menghadap kan tubuhnya menyamping agar lebih nyaman saat berbicara dengan Angger. "Ngger, lo belom selesai gambar?"
Angger yang tadinya menunduk, langsung mengangkat wajah tampannya menghadap Icha.
"Gimana mau selesai, orang gue dari tadi cuman coret-coret nih kertas."
KAMU SEDANG MEMBACA
RASA
RandomRasa, sebuah kata sederhana yang bisa menggambarkan isi hati seseorang . Entah itu senang, sedih, benci, penyesalan, atau mungkin...... cinta. " gue emang suka sama dia, " Icha menyeka air matanya. " tapi gue juga udah capek kalau suruh nunggu mul...