Yang benar benar mencintaimu takkan pernah benar benar meninggalkanmu meski ia berkata sebaliknya
.
.
." Kau kembali ? " tanyamu pada manusia di depanmu
" Emm..iya, " jawabnya singkat sebelum melesat menuju kamar
" Kenapa kau pergi terlalu lama, apa kau tak merindukanku ? " ucapmu lirih supaya ia tak mendengarnya
Tak lama kemudian, ia duduk di sampingmu, rupanya ia baru saja mandi karena kau terkena cipratan air yang berasal dari rambutnya yang masih basah. Kau segera merangkul tangannya karena kau sangat merindukannya, ia melirik ke arahmu sebentar, membiarkanmu merangkulnya lalu mengambil ponselnya yang berbunyi yang menampilkan panggilan dari ibunya.
" Sayang. Kau ada dimana ? Jangan bilang padaku kalau kau lupa."
" Tunggu, memangnya ada apa ? " balasnya
" Bukankah kau sendiri yang mengusulkan rapat ini. Ya sudah, cepat bersiap, akan ibu mulai dahulu rapatnya "
"Baiklah bu, aku akan kesana dan maaf. " Ucapnya di akhir telepon, membuatmu yang semula fokus pada film mendongak ke arahnya dengan tatapan penuh tanya
" Lagi ?" tanyamu
Ia memandangimu dengan ekspresi yang seolah menyetujui pertanyaanmu. Ia mendekatkan wajahnya padamu, lalu mengecup pipimu singkat sebelum pergi.
Kau mengantarkannya ke depan dan melambaikan tangan padanya meski ia sama sekali tak melihat ke arahmu. Sungguh sakit rasanya melihat suamimu, Hong Jisoo itu selalu pergi meladeni pekerjaan pekerjaan yang baru baru saja dipercayakan padanya. Ya kau tau pekerjaannya memang sangat banyak, sejak ia kenaikan pangkatnya di kantornya, ia menjadi semakin sibuk dan jarang meluangkan waktunya di rumah. Ia selalu pergi tanpa ada kabar. Sementara kau terus menanti dalam diam dan menahan rasa rindumu itu dalam dalam.
***
Belakangan ini perasaanmu agak berantakan, salahkan saja pria itu yang tak kunjung memberi kabar. Memang kau sudah biasa ditinggal selama berbulan bulan tapi entah kenapa kali ini perasaanmu agak aneh. Pagi ini kau membuka handphonemu yang menampilkan foto candid Jisoo karena foto itu kau jadikan wallpaper handphonemu. Kau membuka galeri dan mencari foto itu karena hatimu terasa aneh. Setelah kau temukan kau mengezoom dua kali tapi tak ada hasil. Jantungmu tak berdebar debar seperti biasanya. Kau tak lagi tersenyum ketika melihat fotonya. Rasanya seolah kau sudah merasa lelah menunggunya, lelah menanti terlalu lama, atau mungkin ini bisa terjadi karena rumor bahwa Jisoo selingkuh telah beredar di internet, kantor, apalagi keluargamu. Kau mencoba membayangkan dirinya, memutar masa lalu yang indah, tapi itu semua tak kunjung mengundang euphoria bahagiamu. Kau kebingungan sendiri memikirkan perasaanmu ini dan akhirnya memutuskan untuk mengabaikannya dan fokus belajar. Kau berpikir mungkin beberapa ujian di minggu ini membuatmu frustasi seketika hingga tak sempat memikirkan hal lain. Dua hari setelah ujianmu berakhir, tiba tiba kau mendapat sinyal seolah firasat bahwa ia telah berada di dekatmu, kau mencoba menelponnya dan hebatnya ia mengangkat teleponmu untuk yang pertama setelah kepergiannya.
" Halo oppa,"
" Nde [Y/N], apa kabar ? Kau sudah makan ? Aku tau kau baru saja selesai ujian, kau jangan terlalu stress memikirkan nilaimu ya ? Tidur dan makan dengan baik dan jangan lupakan aku."
" Tentu oppa, terima kasih telah menanyakan keadaanku. Oppa sendiri bagaimana ?"
" Aku juga baik baik saja,"
Tut..tut..tut
Jisoo memang sering menanyakan kabar dan memberimu semangat tapi belakangan ini kau merasa bahwa ia hanya melakukan itu sebagai kebiasaan layaknya alarm yang sudah disetel untuk berbunyi. Kau pun segera mengusir pemikiran buruk tentangnya dan hpmu berbunyi menampilkan beberapa chat dari group angkatanmu yang mengatakan bahwa besok ada tugas tambahan yang mengharuskanmu membeli beberapa bahan. Kau benar benar ceroboh, kau merutuki dirimu sendiri karena seharusnya kau mengecek pesan itu terlebih dahulu. Ini sudah pukul sembilan malam dan toko peralatan listrik sudah tutup semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Happy Birthday Story [Seventeen Imagine]
FanficStory about seventeen member's birthday