Jungkook keluar dari kamar mandi setelah selesai dengan acara berendam nya. Ia melirik jam yang menunjukan pukul 1 siang, merasa lapar ia segera menuju dapur dan membuat makanan untuk mengisi perutnya. Di tengah kegiatan memotong sayuran ia mendengar bell apartemen nya berbunyi.
Jungkook berjaalan ke arah pintu sambil berteriak tunggu sebentar. "Annyeong!" seru Wonwoo saat Jungkook membukakan pintu untuknya. "hyung? Aku kira kau tidak akan datang pagi ini." Wonwoo mengerucutkan bibirnya sambil berjalan masuk ke apartemen Jungkook. "suami mu mengambil calon suami ku. Aku bosan di apartemen sendirian." Keluh Wonwoo mengingat Mingyu nya harus berangkat kerja pagi pagi karena Taehyung. "hung- tapikan ada bagusnya kalau mereka di satukan, hyung. Biar tidak macam macam." Jungkook duduk di sofa di sebelah Wonwoo. "oh iya aku hampir lupa." Jungkook bergegas kedapur meninggalkan Wonwoo yang menatapnya heran.
.
Jungkook dan Wonwoo menikmati makan siang mereka, "jadi bagaimana kau dan Taehyung hyung? Sudah mulai?" Wonwoo mengangkat-ngangkat alis nya. Jungkook menggeleng malas, "aku belum siap hyung. Aku masih belajar pelan pelan- kau tau kan? Aku masih sedikit takut."
Wonwoo mengelus rambut Jungkook, menenangkan adik nya itu. "tak apa, aku mengerti." Jungkook tersenyum senang melihat hyung nya. "oh ya kook. Tapi setidak nya kau harus coba menggoda Taehyung hyung. Kau tau kan seme macam Taehyung hyung dan Mingyu itu seperti apa, pasti Taehyung hyung akan senang." Jungkook mengangguk mengerti. "akan aku coba lain kali." Gumam Jungkook ragu.
"tidak perlu di paksakan. Oh ya, Yoongi hyung bilang ia akan kesini setelah selesai makan siang dengan Jimin hyung." Ujar Wonwoo sambil berjalan ke dapur untuk meletakan piring dan mencuci nya. "oh ya? Wah pasti akan ramai." Seru Jungkook senang, "ia juga janji membawakan coklat cake untuk kita dan beberapa makanan lain nya." Balas Wonwoo saat kembali duduk di kursi meja makan.
"bagus kalau begitu aku akan delivery beberapa makanan, jadi hyung bisa ajak Mingyu kesini juga. Kita akan makan malam bersama malam ini." Jungkook menunjukan bunny smile nya membuat Wonwoo mengacak gemas rambut adik nya itu. "cepat selesaikan makan mu, lalu kita lanjutkan percakapan kita di kamar. Aku mengantuk dan ingin tidur dengan adik bayi." Wonwoo tersenyum senang membuat kerutan di hidungnya.
"yak!" seru Wonwoo saat merasa cahaya menerpa wajahnya. "aku akan kirimkan ke Mingyu ia pasti senang melihat hyung tertawa seperti itu." Jungkook mengotak atik ponselnya tanpa menghiraukan gerutuan hyung nya. "lihat kau sangat manis hyung." Ujar Jungkook sambil menunjukan foto yang tadi ia ambil. "dasar menyebalkan." Wonwoo mengerucutkan bibirnya.
.
Jungkook, Yoongi dan Wonwoo melahap makan malam mereka dengan lahap. Mood mereka sedang baik untuk makan sekarang, karena Taehyung mengizinkan semuanya untuk menginap di sini walaupun besok hari sabtu dan beberapa dari mereka harus bekerja. Empat orang di ruang makan itu sibuk dengan makanan mereka masing masing sedangkan Jimin dan Mingyu yang harus menyiapkan baju untuk kekasih mereka, tak ada satupun dari merka yang buka percakapan sampai tiba tiba ponsel Taehyung mendapat panggilan masuk. "Client ku." gumam Taehyung lalu peri meninggalkan tiga namja manis yang menatap bingung ke arah nya.
"ada apa kook?" tanya Wonwoo setelah menyadari perubahan ekspresi pada adik kesayangan nya itu. "um- aku baik hyung. Hanya tiba tiba aku kenyang- entahlah aku juga tidak tau kenapa." Yoongi dan Wonwoo bertukar pandangan. "kau yakin tidak ada masalah?" tanya Yoongi khawatir. "aku baik, hyung. Aku yakin." kesal Jungkook lalu membawa pirng piring kotor ke dapur tanpa memperdulikan tatapan hyung hyung nya.
Jungkook meletakan piring piring nya di dapur lalu menghaela nafas sebentar, ia bingung apa yang ia rasakan tapi ia yakin ini bukan suatu perasaan yang baik. Ia tau itu. Tiba tiba saat ia hendak mencuci piring terakhir tangan yang sangat ia kenali melingkar di pinggang nya. "besok pagi aku akan berangkat pagi. Buatkan aku sarapan ya, istriku yang cantik." gumam Taehyung. Jungkook mengangguk pelan lalu tersenyum kecil. "baiklah hyung."
Taehyung mengecup ringan pundak Jungkook, "hey manis, kau dapat masalah?" tanya Taehyung merasakan perubahan sikap sang istri, "aniya. Aku hanya merasa ngantuk. Aku ingin segera tidur." Taehyung tersenyum kecil lalu mengecup singkat bibir Jungkook. "baiklah. Selesaikan cucian piring ini lalu segera susul hyung hyung kesayangan mu itu. Mungkin lebih baik kau menyusulku ke kamar. Tapi terserah pada mu. Aku akan kembali kekamar. Selamat malam sayang ku." Taehyung mengecup kening Jungkook lalu pergi meninggalkan Jungkook.
"Selamat malam hyung. Aku juga mencintai mu." pikir Jungkook. Detik berikutnya air mata Jungkook jatuh. Ia yakin ada yang salah dengan Taehyung sampai melupakan kata kata yang biasa nya mereka ucapkan sebelum tidur. Jungkook berjalan gintai kekamar setelah menyelesaikan cucian piringnya. "Jungkookie kajja!"ujar Yoongi dan Wonwoo sambil menepuk kasur di antara mereka. Jungkook terkekeh pelan lalu membaringkan tubuh nya dantara hyung hyung nya.
"hyung, aku ingin bertanya. Apakah jika kau terus terusan menolak ajakan Tae-hyung soal hubungan intim, ia bisa meinggalkan ku?"gumam Jungkook pelan. "hm- tidak juga sih kook. Tapi, mungkin ia akan mencari orang lain untuk melepas hasratnya- tapi entahlah." ujar Wonwoo pelan, ia tak yakin dengan kata katanya. Jika ia bilang semua akan baik baik saja ia juga tidak bisa menjamin kehidupan Jungkook kedepan akan baik-baik saja, bukan? "aku setuju dengan Wonwoo. Tapi mungkin itu tidak akan terjadi kalau sekarang kau benar benar berusaha untuk bisa menjadi istri yang lebih sempurna lagi, tapi jika samapai berbulan bulan kalian belum ada kemajuan itu bisa jadi kenyataan."
Jungkook mengigit bibirnya kencang. Ia takut. Sangat takut. Bagaimana jika client Taehyung itu seorang perempuan yang seksi, pintar, dan menyenangkan. Bagaimana jika Taehyung jatuh cinta pada perempuan itu dan meninggalkan nya. Ia harus bagaimana?
"kook? Kau baik?" tanya Yoongi takut begitu juga Wonwoo yang terus mengelus tangan adik kecilnya itu. "tak apa, hyung. Aku akan tidur. Selamat malam." Jungkook memejamkan matanya walaupun tidak benar benar tertidur.
.
Jungkook bangun pukul 6 pagi lalu bersiap mandi dan membangunkan para hyung nya. Jungkook membuatkan sarapan untuk Taehyung lalu bergegas membantu Taehyung merapihkan pakaian nya. "ada apa, sayang?" Taehyung menatap wajah Jungkook, ada yang beda dari Jungkook. "Aniya." Jawab Jungkook pelan lalu menggeleng. Taehyung menghela nafas pelan, ia akan membahas ini setelah urusan dengan client nya sudah selesai. "baiklah sayang, aku akan berangkat. Jangan nakal, ok?" Taehyung mengecup kening Jungkook. Jungkook mengangguk kecil menjawab pertanyaan Taehyung. Lalu melambaikan tangan saat Taehyung menyusul Mingyu, Yoongi dan Jimin ke depan lift.
Mingyu dan Jimin menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit di artikan. "ada apa?" bisik Jimin pada Taehyung. "ada yang aneh dengan Jungkook." bisik Taehyung. "aneh?" sambar Mingyu dengan suara kencang. "sttt" Jimin dan Taehyung melirik kearah Yoongi yang ada di depan mereka. "iya, hari ini ia melayani ku seperti sebuah kewajiban semata, seperti tidak ikhlas, mungkin?" bisik Taehyung pada Jimin dan Mingyu.
"kau bertengkar dengan nya?" bisik Jimin lagi. Taehyung menggeleng. "mungkin mood nya sedang kurang bagus hyung." bisik Mingyu ddan segera di setujui oleh Jimin. "oh ya, nanti siang aku akan bertemu dengan client ku di 'cafe & steak'. Aku akan kesana sendiri jadi kau tidak perlu mengantarku, Gyu." Mingyu mengangguk. "baik boss."
.
Jungkook dan Wonwoo kini sibuk dengan air mata dan cairan bening kental yang keluar dari hidung mereka, mereka tangah menonton drama yang sedang booming. "menangis begini aku jadi malas masak." keluh Wonwoo dengan hidung merah nya. "kau benar hyung. Siang ini kita makan di luar saja bagaimana?" Wonwoo mengangguk setuju. "aku tau restoran dan cafe yang enak di sekitar sini. 'cafe & steak' hampir setiap malam minggu aku datang kesana dengan Mingyu dan disana makanan nya enak enak." mata Jungkook berbinar- "baiklah kita kesana!" walaupun hati nya merasa gelisah.
TBC