hey bunny. Sudah pulang?" Jungkook merasakan Taehyung mendekat ke arah nya lalu detik selanjutnya Taehyung sudah memegang pipinya yang memerah akibat tamparan tiba tiba dari Jungkook. "aku membenci mu Tae. Sangat." Mata Taehyung membola. "tunggu- ada apa ini?" Taehyung menahan tangan Jungkook yang hendak mendorongnya menjauh. Hati Taehyung berdenyut nyeri melihat Jungkook nya meneteskan air mata. "jadi ini yang kau lakukan saat aku menunggu mu pulang semalaman? Jawab aku, Taehyung." Ucap Jungkook susah payah.
"tidak sayang, tidak seperti itu. Ini hanya salah paham." Taehyung mencoba meraih Jungkook saat Jungkook menjauh dari nya. Jungkook mendorong Taehyung dengan sisa tenaga nya, ia benar benar merasa sesak. Ia tak menyangka Taehyung akan melakukan itu padanya.
"aku kira kau siap menunggu ku, hyung. Aku kira kau benar benar akan menunggu aku siap. Kenapa? Kenapa harus dengan orang lain? Kenapa kau tidak memaksa ku? Kenapa? Kenapa Kim Taehyung?" Jungkook menutup mulut nya menahan hisakan, sesekali ia menggelengkan kepala nya berharap kalau saja itu cuma mimpi buruk nya saja. Taehyung menghela nafas pelan, matanya mulai berkaca. Ia segera meraih tubuh Jungkook tanpa memperdulikan Jungkook yang terus berusaha melepaskan pelukan nya.
"Jungkook! Dengarkan aku." Taehyung menghimpit tubuh Jungkook yang lebih besar darinya. "hey, dengarkan aku. Kau mau kan? Jungkookie, kau percaya kan aku tidak mungkin seperti itu?" Taehyung meengelus rambut Jungkook yang sudah pasrah. Jungkook tidak bisa melakukan apapun selain menangis. "aku akan menjelaskan semuanya saat kau sudah mau mendengarkan ku. Aku yakin kau sedang berfikir yang tidak tidak tentangku." Taehyung mencabut kunci kamar dan beranjak keluar dari kamarnya tanpa menutup pintu. "istirahatlah. Aku akan memanggil Wonwoo."
Jungkook memilih untuk berbaring di kasurnya sedangkan Taehyung duduk di ruang tengah sambil menunggu kabar dari Mingyu.
.
Taehyung segera bangkit dari duduk nya saat mendengar bell berbunyi, ia segera membuka kan pintu apartemen nya. "Hyung, bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa kau bodoh sekali? aish!" serobot Wonwoo lalu segera masuk ke dalam apartemen adiknya itu. "kau kan tau aku tidak bisa minum alkohol." Keluh Taehyung. "kalau tau tidak bisa minum alkohol kenapa minum?" sewot Wonwoo sambil memasang wajah kesal nya. "ck aku tidak tau Wonwoo, aku pikir kadar alkoholnya tidak setinggi itu. Aku tidak mengerti tentang alkohol." Wonwoo hanya menghela nafas maklum dan segera berjalan ke kamar adiknya.
"Gyu, bantu aku memasak." Ajak Taehyung. "bantu?" Mingyu menjawab dengan nada mengejek lalu segera berjalan ke dapur. "ya ya- maksud ku, Mingyu-ya tolong masakan makanan. Aku sangat minta maaf karena aku tidak bisa membantu." Mingyu tersenyum menang "nah itu baru benar." Taehyung menggerutu kesal mendengar jawaban Mingyu.
.
Wonwoo keluar dari kamar Jungkook lalu berjalan ke ruang tengah mencari Taehyung. "Cepat temui Jungkook." Titah Wonwoo, Taehyung menatap Wonwoo heran. "kau sudah cerita semuanya pada Jungkook?" Wonwoo menggeleng. "aku hanya sedikit menghiburnya lalu memberi tau kalau kau benar benar di jebak oleh wanita itu. Cepat sana, sebelum Jungkook betfikir yang tidak tidak." Taehyung mengangguk paham lalu segera bergegas menemui Jungkook, sebelum ia membuka pintu kamarnya, Wonwoo kembali memanggilnya. "berikan aku uang." Taehyung menatap Wonwoo heran, ia melempar tatapan nya ke dompetnya yang tergeletak manis diatas meja. Wonwoo segera menggapai dompet Taehyung. "aku dan Mingyu akan membelikan Jungkook kue coklat." Wonwoo menarik Mingyu keluar dari apartemen itu, Taehyung tertawa geli melihat Mingyu yang menunjukan ekspresi lelah nya.
Taehyung masuk kekamarnya dengan semangkuk sup ditangan nya. "kookie-ya." Taehyung duduk disebelah Jungkook dan memeluk erat Jungkooknya itu. "maafkan aku, sungguh aku dijebak olehnya, dia membohongimu tentang alkohol dan aku meminum nya."
"kau tidak melakukan apapun dengan nya kan, hyung?" airmata Jungkook kembali menetes. "tidak sayang. Aku benar benar tidak melakukan apapun. Aku ingat apa yang terjadi kemarin malam. Ia hanya ingin membuat mu marah." Taehyung mengeratkan pelukan nya. "kau tidak bohong padaku kan hyung? Tidak kan?" Taehyung tersenyum lalu mengecup lembut bibir Jungkook. "tidak dan tidak akan pernah. Kau tau, aku tidak pernah bisa bohong padamu ya kan?" Jungkook mengangguk lalu tersenyum kecil. "maafkan aku, Tae." Jungkoom memeluk Taehyung erat. "aku yang harusnya minta maaf sayang." Jungkook tersenyum kecil masih dengan jejak air mata yang membasahi pipinya.