4. Decision

1.4K 193 78
                                    

Warning ⚠

Cerita ini adalah cerita angst, jadi persiapin diri kalian ya 😣

Jangan lupa vote + comment supaya aku semangat lanjutin ff ini 💞

⚠ Hati-hati ada Typo(s) ⚠

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sepulang dari klinik, Hyungseob tidak bisa tersenyum sama sekali. Semua orang yang melihat wajah Hyungseob pasti akan dapat mengetahui bahwa lelaki berwajah manis itu tengah dilanda kesedihan.

Lelaki berwajah manis itu pun mengurung diri di dalam kamarnya hingga melewatkan makan malam. Ketika Baekhyun atau Jiwon memanggil, Hyungseob akan diam saja dan tak berniat menjawab. Ia benar-benar sedang tak ingin diganggu siapapun untuk saat ini.

Hyungseob bahkan memasang tulisan di depan kamarnya jika ia sama sekali tidak mau diganggu oleh Baekhyun maupun Jiwon. Katakanlah Hyungseob berlebihan, tetapi saat ini Hyungseob memang sangat terpukul dan terluka.

Hyungseob bahkan mengabaikan ponselnya yang terus bergetar karena Woojin terus-terusan mencoba menghubunginya.

Hyungseob rindu. Tapi Hyungseob kelu.

Ia sama sekali tidak sanggup untuk menanggapi usaha Woojin yang telah menghubungi ponselnya berkali-kali. Hyungseob benar-benar membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri.

Ia butuh waktu untuk tenang dan dapat mengambil keputusan menyangkut kehidupannya ke depan.

Hyungseob akhirnya memutuskan untuk mematikan ponselnya. Ia hanya ingin sendiri untuk sementara waktu. Ia harus mempersiapkan dirinya untuk menghadapi hidupnya yang mungkin tak akan sama seperti sebelumnya.

Tanpa Woojin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah beberapa hari ini Hyungseob menghindari Woojin. Lelaki bergingsul itu sampai kebingungan atas sikap Hyungseob yang terlihat tak ingin berdekatan dengan dirinya.

Woojin tidak merasa telah melakukan suatu kesalahan apapun. Oleh karena itu Ia sangat bingung kenapa Hyungseob menghindarinya secara tiba-tiba.

Woojin sudah mencoba menjemput Hyungseob untuk berangkat ke kantor bersama-sama, tapi Hyungseob selalu berangkat lebih dulu sebelum Woojin sampai di rumahnya.

Saat di kantor pun, Woojin entah kenapa juga tak pernah bisa menemui Hyungsob. Entah ada saja yang terjadi, seperti pekerjaan yang mendadak menuntut untuk diselesaikan, atau Hyungseob yang tak ada di kubikelnya ketika Woojin datang menghampiri.

Hal yang lebih membuat Woojin frustasi adalah ketika Woojin sudah berhasil menemui Hyungseob, kekasihnya itu tampak enggan bicara sehingga Woojin tak bisa berbuat banyak.

Hal itu juga terjadi saat ini. Woojin tanpa sengaja melihat Hyungseob ketika ia sedang menuju ruang rapat. Tanpa banyak berpikir, Woojin langsung menarik tangan Hyungseob begitu saja hingga sang kekasih terlihat syok dan kebingungan.

"Ahn Hyungseob, kita harus bicara."

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Joy [JINSEOB] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang