DIA

DIA 3

Sejak saat itu kami selalu mengabari satu sama lain. Tentang apa yang terjadi dan apa yang kita alami.

Saat beberapa bulan kami berteman ada seseoang baru yang datang ke hidup ku. Aku merasa hidup ku  lebih berwarna dengan ditemani oleh temanku Jason. Aku menganggap Jason sebagai  kakakku sendiri dia adalah sebagain dari hidupku.

Beberapa  bulan kemudian aku mengikuti sebuah eskul badminton yang dilatih oleh salah satu guru di sekolah ku. Aku bergabung eskul badminton setiap hari Senin. Saat aku bermain pelatih ku memasangkan diriku dan kakak kelas 8. 

Aku pun gugup untuk bermain dengan benar. Karena kakak kelas ku selalu tersenyum saat aku berpasangan denganya. Saat beberapa kali alu melakukan kesalahan dia selalu memaafkanku (menerimaku apa adanya) tetapi dari kesalahan yang aku perbuat dia tetap menyemangatiku dan selalu memberi dukungan atas kesalahanku.
Aku ; sorry ya ko tadi bolanya meleset dari sasaran.
Kakak kelasku : nggak apa apa kok.
(Kesalahanku terulang untuk kedua kalinya)
Aku : sorry banget ya ko, udah dua kali salah.
Kakak kelasku : nggak apa lain kali kamu nggak usah keras banget mukulnya. (dengan menunjukan senyumnya, dan aku pun membalasnya dengan senyum)

Setelah itu waktu sangat cepat berlalu sekarang sudah menuju angka 5. Itu menandakan waktunya aku harus pulang ke rumah. 

Sesampainya dirumah aku menerima 5 chat dari Jason

Jason : gimana main badmintonnya seru nggak ?
Jason : main sama siapa ?
Jason : mainnya sma cowok atau cewek?
Jason : boleh ikut gak kali kali supaya bisa main bareng ?
Jason : pelatihnya galak nggak?
Jason : kamu lagi ngapain ? 

Aku pun terkejut mendapat banyak notifikasi dari Jason.  Aku menjawabnya dengan penuh tawa. Karena Jason tau aku adalah anak yang malas untuk mengetik, dengan spontannya Jason langsung menelfonku.

Di telfonpun Jason menanyakan hal yang sama seperti pesannya yang tadi dikirim kepadaku.
Dengan penuh kecurigaan Jason menanyakan dengan siapa aku bermain badminton tadi.
Jason : kamu tadi main sama siapa?
Aku : seorang lelaki , emang kenapa?
Jason : owh..(dengan nada rendah/cemburu)
Aku : hahahahahah.... cemburu ya...?
Jason : klo emang aku cemburu kenapa ?
Aku : ya...... Ngak apa sih.... tapi masa sih kamu cemburu...?
Jason : iya, aku cemburu karena aku sayang kamu.
Aku : kamu sayang aku (nada kaget)
Jason : iya, aku sayang kamu emang nggak boleh  mencintai dirimu?
Aku : siapa yang bilang nggak boleh?
Jason : nggak ada sih...
Aku : hahahahahah
Jason : mau nggak?
Aku : mau apa?, mau roti.
Jason : mau nggak kamu?
Aku : aku mau apa ?
Jason : mau nggak kamu jadi?
Aku : jadi apa?
Jason : jadi PACARKU ?
Aku : whattttt..... (nada dengan sangat kaget)
Jason : mau nggak?
Aku : serius ???!...
Jason : serius
Aku : nggak bercanda kan kamu ?
Jason : aku sudah memikirkan matang matang.
Aku : aku mau menjadi PACARMU
Jason : bener ?!.
Aku : iya
Jason : yeyyy(sambil teriak, mungkin terdengar oleh satu perumahan ku)

Dari sejak itulah kami mulai berpacaran pada tanggal 20 Oktober 2018.