📚 6

146 12 1
                                    

Guru Les





Jeslyn yang ketiduran di sofa ke bangun, karena di hape Jeno ada yang nelpon. Berisik banget.

"No, bangun. Ini bunda nelpon." Posisi Jeno masih tiduran di paha Jeslyn. Enak aja gitu kayak nya. Padahal ini kaki nya Jeslyn udah sakit nahan kepala Jeno.

"Angkat aja kak," Jeno malah ngubah posisi, kepalanya ngehadap perut Jeslyn, sambil kedua tangannya memeluk erat perut Jeslyn.

"Ehh-" Jeslyn mau marah aja awalnya, tapi karena dering ponselnya semakin nyaring Jeslyn mengangkatnya.

"Hallo abang."

"Ini Jeslyn bu,"

"Ah Jeslyn, kemana Jeno?"

"Jeno nya tidur bu."

"Jeno baik-baik aja kan?"

"Ada bekas luka bu diwajahnya. Anak itu ngapain sok jadi pahlawan sih."

"Tolong jagain dulu ya Jes, saya bakal pulang besok."

" Iyaa bu."

Tit




"Pelan-pelan kak," Jeslyn mengoleskan salep ke daerah luka lebam Jeno.

"Iya-iya sabar dong. Abis ini langsung belajar ya, aku mau ke cafe abis ini." Jeno ngangguk aja, gak kuat lur ini sakit banget.

Jeno kadang salah fokus gitu, bukannya liatin buku malah liatin muka Jeslyn.

"Kenapa sih No?"

"Ah? Enggak."

"Gak dengerin ya Kaka ngomong?"

"Dengerin kok," Jeslyn kembali menjelaskan materi yang harus ia sampaikan.




"Kak, ke cafe sama siapa?"

"Oh, sama Mark." Jeno mikir, siapa sih Mark? Temen kampus?

"Gak sama Jeno aja?"

"Enggak No, kamu lagi sakit. Sana istirahat. Aku mau tungguin temen di luar." Baru aja Jeslyn mau pergi.

"Kak, Jeno laper." Jeno megangin perutnya yang beneran bunyi.

"Oh? Belum makan ya? Kamu Delivery aja ya? Ka Jes gak sempet masakin." Padahal gapapa kok, lha orang Jeslyn dibayar sebagai tutornya Jeno. Bukan buat ngurus kebutuhan yang lain.

Jeno gagal deh kayaknya, dia cuma gak mau Jeslyn pergi. Itu aja.

"Gak mau nginep sini kak?"

"Hah? Ngapain nginep?"

"Ya, jagain aku. Bunda titipin Jeno sama kak Jes kan?" Iya juga sih, tapi emang harus sampe nginep ya?

"Harusnya ya No?" Jeslyn jadi mikirin.

"Harusnya sih kak, biasanya kalau abis berantem Jeno suka demam. Badannya pada sakit."

"Yaudah kamu D.O dulu ya buat makan. Nanti kak Jes balik lagi kesini. Kamu tidur duluan aja." Jeno sebenernya gak rela Jeslyn tetep pergi. Apalagi sama Mark itu. Ada yang aneh aja gitu rasanya. Tapi Jeno gak punya alasan yang lebih mengharuskan Jeslyn semalaman dirumahnya.

"Ngapain kesini sih? Istirahat sana." Emang dasar Jeno yang batu. Dia malah ngikutin Jeslyn nunggu Mark diluar.

"Aku takut." Jeslyn mengernyit.

"Takut apa sih? Tumben? Biasanya sendirian dirumah juga."

"Takut Mark itu kurang ajar sama kaka." Cicitnya pelan.

"Hah apa?" Jeslyn gak dengerlah. Suara Jeno hampir seperti gumaman.

"Enggak bosen aja kalau di dalem." Jeslyn cuma ngangguk aja. Toh bagus juga dia ada temennya.

Gak lama, ada seseorang masuk perkarangan rumah Jeno.

Naik motor? Malem-malem gini? Sinting ya? Dalam hati Jeno udah ngedumel aja.

"Jes,"

"Mark, ayo nanti telat." Jeslyn udah narik tangan Mark. Tapi Mark malah natap Jeno.

"Ini siapa Jes?" Tanya Mark.

"Oh iya, Jeno ini Mark. Temen kampus aku. Mark ini Jeno dia murid aku." Jeno masih datar aja. Bahkan gak mengulurkan tangan.

"Mark." Mark mengulurkan tangannya. Kirain Jeno gak akan nerima, ternyata Jeno nerima. Walaupun tangan Mark diremas agak kasar.

"Jeno."

"Yaudah ayo Mark. Nanti telat gue di pecat."

"Permisi," Mark mengikuti Jeslyn yang sudah jalan menuju motornya.

Tatapan Jeno masih mengintimidasi.









Diperjalanan Mark diem aja. Kepikiran juga sama tatapan dan sikap dinginnya Jeno.

"Jes, kayaknya murid lo suka deh sama lo."












if he loves me, then what should I do? Mark Lee~

if he loves me, then what should I do? Mark Lee~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guru Les × Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang