HuJaN

740 79 4
                                    

Semua berkumpul di depan kamar tempat iplann di rawat. Tak lama kemudian muncul dokter perempuan dari ruangan.
Mama plann langsung mendekat.
"Tara bagaimana dia ?" tanya mama plann.
"Sudah lebih baik bi. Sekarang dia sedang istirahat" jawab tara yang ternyata adalah dokter pribadi keluarga plann.
"Apa aku bisa melihat nya"
"O bisa bi silahkan. Phi pupae tolong temani bibi ya ?"
"I iya " salah satu manager plann ini segera membawa mama plann masuk ke dalam.

"Tara apa plann akan baik2 saja" alonew yang melihat mama plann sudah masuk segera menghampiri tara.
"M mungkin fisiknya bisa baik tapi kalau terus seperti ini akan berpengaruh juga pada fisiknya" jawab tara.

"Phi"
Tara menoleh dan agak kaget ternyata dia tak menyadari kehadiran perth mark. Karena tadi terlalu panik dan sibuk menangani plann.

"Oh perth mark maaf aku tadi tidak tahu kalian. M apa kalian mau melihat plann ?"

"E tidak phi sepertinya phi plann lebih butuh mama nya. Kami juga harus ke tempat kerja. Tapi nanti sore kami akan kembali"

"O baiklah tidak apa2. Iya mungkin nanti sore dia sudah bangun"

"Kalau begitu kami permisi phi"

Setelah wai sama alonew dan tara, duo perthmark bergegas pergi. Tinggal tara dan alonew berdua.

Tara melihat alonew tampak lelah dan stres dia jadi kasihan. Padahal dia ingin marahin ayah kedua plann itu. Tapi tara sadar mungkin dia lah yang paling menderita karena melihat keadaan plann.

"P new apa kamu baik2 saja. Sepertinya kamu butuh istirahat"

"Tidak aku baik2 saja aku hanya pusing"

"Aku akan ambilkan obat sebentar ya ?"

____________

Sore harinya plann sudah lebih baik. Mama plann sudah balik di antar phi pupae.
Tara kembali memeriksa plann.
"Bagaimana nong sudah lebih baik ? " tanya tara
Plann hanya mengulas senyum. Dan senyum itu sempat bikin tara sesak napas. Senyum yang bikin tara ingin nangis. Senyum yang berusaha di tegarkan di balik kerapuhannya.
Tara menghampiri plann. Memegamg tangannya.
"Jadilah pemuda yang tegar. Batu karang mungkin lama2 akan terkikis karena ombak. Tapi jangan sampai hatimu ikut terkikis karena kesakitanmu ya ?"

"Iya phi makasih suport nya " jawab plann sendu.

"Phi akan selalu suport kamu. Kamu juga harus ingat jika kamu sedih banyak yang akan ikut sedih. Cobalah senyum karena senyum bisa menguatkanmu. Aku yakin kamu bisa."

Tara melihat ke kaca pintu dan dia melihat mean di sana. Plann juga melihatnya. Tara menoleh ke arah plann.

"Apa kamu sudah siap ? "

Plann mengangguk pelan. Tara lalu melepas gelang nya dan di pakai kan ke tangan plann.

"Ini buat plann. Semoga dengan ini plann bisa lebih kuat"

"Ini jimat phi ?"

"Bukan ini jimat eh gelang kesayangan phi, pemberian pacar phi. " tara senyum malu malu lalu bergegas keluar.

Perlahan mean masuk.
"Phi bagaimana keadaanmu ?"

Plann menatap mean, seolah berkata "tidak mean aku tidak baik. Bagaimana aku bisa membaik melihat orang orang yang ku sayangi tiba tiba menjauh dan meninggalkanku ?"

Melihat tatapan plann yang seperti penuh penderitaan membuat mean tak tahan untuk terus melihatnya. Dan di langsung memalingkan mukanya karena tak ingin plann melihat matanya yang mulai berkaca kaca. Tapi plann mengartikan lain. Plann pikir mean benar benar sudah tak ingin melihatnya lagi. Dia menunduk sedih bahkan mulai menitikkan air matanya.

"Sudah saatnya mean kita harus jalani semuanya sendiri sendiri."

Sontak mean terkejut dengan kata kata plann, dia tak menyangka plann akan berkata seperti ini.

"P..phi"

"Pergilah jalani hidupmu dengan tenang. Semoga kamu bahagia meski tanpaku. Aku juga akan mencoba menata hatiku. Mungkin ini akan lebih baik"

Mean menggelengkan kepalanya , dia tak mau ini. Kenapa harus begini ? Dia tak mau seperti ini. Ini artinya akhir buatnya.

Mean bergegas pergi lari keluar ruangan.

Di luar ruangan, tara yang sedang bersama alonew di buat tersentak melihat mean keluar ruangan dengan berurai air mata.
Tara menoleh ke arah alonew.
"Apa phi new yakin mau menemui plann sepertinya bukan waktu yang tepat."

"Coba tanyakan"

Tara lalu masuk hampir aja dia mau keluar lagi saat melihat plann sedang menagis sesenggukan di ranjang nya. Tapi tara langsung menghampiri dan memeluknya.
"Nong sudah sudah. Tenang tenang"

Tara mengusap pelan rambut plann dia berusaha membujuk plann untuk tenang. Dia melihat alonew di jendela pintu dan dia menggeleng. Alonew mengerti dan dia perlahan pergi.

Hujan tiba tiba mengguyur seolah olah ikut menangis melihat penderitaan plann.

Di dekat mobilnya mean berdiri menangis di bawah hujan. Dia menyesali dirinya. Andai saja dia tidak setujui kontrak kerja sama itu, dia tidak akan kehilangan plann. Kini dia harus kehilangan orang yang dia sayangi. Jika dia batalkan kontrak nya maka zaanook lah yang akan hancur. Mean benar2 dilema dan bingung. Dia tidak tahu harus bagaimana.

To be continued

Jangan sedih jangan sedih
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

TAK SEINDAH IMPIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang